Share

Bab 115 Berada Sangat Dekat

“Apa-apaan ini!” Tama mendorong keras tubuh Dona, menjauh darinya.

Dona sampai terpelanting hampir jatuh ke lantai andai keseimbangannya tidak bagus. Sementara Tama mengusap bibirnya dengan ekspresi jengah yang benar-benar murka. Dia bahkan bangkit berdiri dengan telunjuk tertuding tepat ke arah wajah Dona.

“Berani-beraninya kau melakukan itu?!” sentak Tama.

Dona memejamkan mata sejenak, demi mengusir rasa malunya. Harga diri Dona sudah diambang batas bawah yang bisa ditolerir hatinya, namun semua sudah terlanjur terjadi. Tidak ada jalan mundur bagi Dona.

“Aku mencintaimu, Tama! Aku sudah mencintaimu sejak dulu!” jerit Dona.

Tama menarik dasinya yang terasa begitu mencekik leher. Dia lempar dasi itu ke arah Dona. “Berani-beraninya seorang karyawan rendahan sepertimu membicarakan cinta denganku,”

Dona bangkit berdiri. Dia menggapai tubuh Tama, menggenggam erat lengan kanan Tama seakan minta dikasihani. “Kenapa kamu tidak bisa membalas perasaanku? Aku sudah memberikan ragaku seutuhnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status