Share

Bab 120 Belum Berakhir

Hanya rasa malu dan harga diri yang tercabik-cabiklah yang kini tersisa di dalam diri Dona. Dia bahkan tidak sanggup menatap satu-persatu tatapan sinis para pegawai di kantor, ketika dia hendak mengemasi barang-barang miliknya. Mereka semua mencibir Dona secara terang-terangan di depan muka Dona. Mengolok wanita itu, merendahkan bahkan mencaci. Seorang Dona berani-beraninya menggoda bos mereka yang digdaya, Tama Hadi.

“Dia masih berani datang? Dasar tidak punya malu!” Salah satu olokan yang sempat didengar Dona ketika dia hendak masuk ke dalam ruangannya.

Dia menelan ludah dengan perasaan pahit. Apalagi ketika dia melirik ke arah ruangan Tama yang tertutup rapat, sangat sulit dia tembus sekarang. Namun Dona cukup bersyukur karena dia tidak bertemu Tama maupun Arif dalam perjalanannya mengambil barang-barang.

Dia kira, setelah menuruti segala perintah Tama–termasuk menjadi pelampiasan hasrat maka dia akan diperhatikan. Setidaknya Tama akan mempertimbangkan dirinya untuk menggantikan
Dama Mei

Jangan lupa tinggalkan komentar :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status