Share

Bab 149 : Penyesalan Yang Amat Dalam

Ayuda masuk terakhir ke ruang ICU setelah Wangi. Wajah lelahnya terlihat sangat jelas karena dia bahkan tak tidur dengan layak semalam. Ayuda melupakan semua rasa lelah karena kepedihan yang menguasai hatinya.

“Kamu sudah tidur lebih dari dua belas jam, apa kamu tidak ingin bangun?”

Ayuda berbicara dengan nada lembut seolah memarahi Jiwa. Ia memindai tubuh suaminya dari kepala sampai ujung kaki yang tertutup selimut. Ayuda duduk di kursi samping Jiwa dan meraih telapak tangan pria itu. Dadanya terasa nyeri, dia bahkan sudah tak memiliki rasa benci ke Jiwa.

‘Silahkan rawat mas Jiwa, hanya sampai di sembuh seperti apa yang kamu minta, tapi kita harus membuat batasan yang jelas, sembuh yang kamu maksud dan yang aku maksud tidak boleh abu-abu.’

Ayuda mengingat ucapan Wangi di luar tadi. Ia terus menunduk, mengusap memar di punggung tangan Jiwa setelah itu menyentuhkan pipinya.

‘Hanya sampai dia keluar dari rumah sakit, bukankah orang yang sudah diperbolehkan pulang artinya sudah sembu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Lkems Fhitria
pak ramahadi baik banget
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
pengen nangis ... yg kuat ya yu ... pelukkk
goodnovel comment avatar
Ra_eonni
mb Yu yg kuat ya... papa mertua baik hati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status