Share

Bab 152 : Waktu Yang Berharga

“Boleh Saya duduk?”

“Ya … tentu saja.”

Ayuda mendengar percakapan dan melihat dari jarak yang sedikit jauh saat Jiwa diperiksa oleh dokter. Pria itu meminta duduk. Dengan tangan yang masih berpenyangga, Jiwa dibantu perawat menegakkan badan.

Dokter yang baru saja memeriksa pun mendekat ke Ayuda, memberi penjelasan tentang kondisi Jiwa dan beberapa saran dalam menjaga.

Ayuda terlihat mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Ia lalu mengantar dokter itu sampai keluar kamar, setelahnya menutup pintu dan kembali duduk di kursi sebelah ranjang Jiwa.

“Apa kamu sudah makan? sepertinya kamu sudah lama berada di kamar ini.”

Jiwa sengaja bertanya untuk mengorek isi hati sang istri, dia bahkan dengan sengaja mengangsurkan tangan dan merapikan helaian rambut Ayuda yang sedikit berantakan.

“Siapa yang kamu cemaskan jika sampai kelaparan? Aku atau bayi kita?” goda Ayuda. Ia sengaja memasang mimik curiga agar Jiwa tertawa.

“Tentu saja kalian.”

Jiwa tertawa lebar dan membuat Ayuda senang, untuk saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
jujur Al ... curi hatinya Dira ..
goodnovel comment avatar
Ra_eonni
jujur aja deh mas Al
goodnovel comment avatar
Almee @gMa
ayolah aldi ngaku aj biar jd iparan nanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status