Share

Bab 155 : Obrolan di Kamar

“Kenapa lama?”

“Aku makan banyak, anakmu kelaparan,” jawab Ayuda dengan tawa lebar. Ia dekati Jiwa dan menyambut uluran tangan pria itu.

“Aku pikir kamu akan pergi.”

“Pergi ke mana? aku berjanji akan menjagamu sampai sembuh.”

Ayuda duduk di tepian ranjang, menyelami wajah Jiwa dalam-dalam dan mencoba untuk memasukkannya ke amigdala otaknya agar nanti saat dia pergi, masih bisa mengingat wajah pria itu.

Jiwa mengangguk menerima alasan sang istri, hingga tiba-tiba menunjuk nakas dengan dagu.

Awalnya Ayuda tak mengerti, hingga menoleh melihat nampan berisi makanan masih belum tersentuh sama sekali.

“Aku pikir kamu sudah makan, bukannya mamamu tadi ke sini?” tanya Ayuda seolah tidak peka. Ia berdiri dan membuka plastik pembungkus jatah makan itu dan melihat ternyata suaminya hanya baru boleh menyantap bubur.

“Sudah dingin, apa kamu masih mau memakannya? Atau aku pesankan makanan dari luar yang sejenis?” tanya Ayuda sambil membaui bubur itu, dia bahkan mengambil sedikit dengan ujung sendok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
jangan2 anaknya Linda SM Affandi, jiwa raga anaknya Linda bukan ya??
goodnovel comment avatar
Almee @gMa
tiara anak siapa kira2 duhhh ko sedih ya kalau ayuda harus pisah sama jiwa
goodnovel comment avatar
Ra_eonni
jujurly... mb Yu sangat² sediihh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status