Boldman mengabaikan orang-orang itu dan langsung berjalan ke hadapan Toby kemudian berkata, “Pak Toby, apakah Bapak baik-baik saja? Aku terlambat.”Semua orang yang ada di sana tampak tercengang dan melongo di tempat. Apa yang sedang terjadi? Kenapa Boldman bersikap begitu sopan dengan Toby? Mereka hampir tidak mempercayainya kalau bukan menyaksikannya langsung.Semua orang di sana menggaruk kepala mereka tidak mengerti. Di waktu bersamaan mereka menahan napas dan merasakan perasaan resah. Orang yang bisa membuat Boldman menyapanya dengan sebutan “Bapak” hanya ada beberapa orang saja. Sedangkan saat ini Boldman menyapa seorang lelaki biasa dengan sapaan tersebut. Sepertinya Toby merupakan orang yang penting.Sebersit perasaan tidak enak menyerang mereka semua. Toby pasti bukan orang biasa saja dan memiliki latar belakang yang tidak biasa. Untungnya mereka belum sempat berhadapan dengan Toby, jika tidak maka riwayatnya akan tamat.“Nggak apa-apa,” ujar Toby sambil menggelengkan kepalany
“Nona?”Usai Boldman mengucapkan kata itu, semua orang yang ada di sana membelalakkan mata lebar-lebar, terkejut akan hal itu. Mereka spontan menarik napas dalam-dalam, lalu mulai bertanya-tanya apakah mereka yang salah dengar. Situasi apa ini?Boldman bahkan memanggil Alicia dengan sebutan nona. Semua orang menerka-nerka, mungkinkah Alicia adalah putri Matthias?Mereka semua tahu kalau Matthias memiliki seorang putri bernama Alicia. Namun, mereka hanya pernah mendengar namanya, tidak pernah bertemu langsung dengan orangnya.Pada saat ini, pria paruh baya berjas mencoba bertanya, “Boldman, maksud kamu, dia anaknya Matthias?”Boldman mengangguk. Begitu melihat tanggapan Boldman, pria paruh berjas itu seketika diam terpelongo, seperti habis disambar petir. Pria itu diam cukup lama. Kemudian, dia menyeka keringat dingin di alisnya. Hal ini benar-benar membuatnya terkejut bukan main.Hal ini terlalu di luar dugaan. Situasi macam apa ini? Pria paruh baya berjas itu benar-benar kebingungan.
“Aku sudah lapar,” kata Toby sambil tertawa.Alicia terkekeh dan merasa Toby adalah orang yang sangat menarik. Dia pun membawa Toby ke sebuah restoran seafood. Setelah masuk ke dalam restoran, Alicia memesan lobster dan kepiting berukuran besar, juga beberapa porsi sushi.Selesai makan, Toby awalnya ingin membayar. Namun, Alicia bersikeras dia yang bayar. Toby tersenyum tak berdaya, dia pun tidak berebut bayar dulu. Toby sungguh tidak menyangka Alicia akan membuat pilihan seperti itu, karena itu dia sangat terkejut.Akan tetapi, karena Alicia berebut untuk membayar makanan mereka, maka Toby pun tidak bisa apa-apa. Saat Toby dan Alicia hendak berpamitan satu sama lain, tiba-tiba sekelompok pria mabuk datang dan menatap Alicia. Begitu melihat stoking yang dipakai Alicia, nafsu mereka seketika bangkit. Mereka menggosok tangan, lalu tanpa sadar mengulurkan tangan mereka.Tentu saja Toby melihat pemandangan itu. Dia langsung menghentikan orang-orang itu dan berkata, “Lebih baik jaga sikap
Para preman itu tercengang ketika mendengar ucapan Toby. Mereka nyaris tidak percaya dengan telinga mereka sendiri. Mereka semua menatap Toby dengan mata terbelalak, penuh dengan keterkejutan.Karena sedari awal mereka mengira Toby tidak sengaja pergi ke jalan buntu. Namun sekarang, mereka baru menyadari kalau mereka terlalu naif. Ternyata sejak awal Toby sudah berencana membawa mereka ke jalan buntu untuk memberi mereka pelajaran.“Bocah, jangan keterlaluan. Kamu benar-benar mengira kamu nggak terkalahkan?” Orang-orang itu berkata dengan dingin.Mereka masih memiliki kepercayaan pada diri mereka sendiri. Mereka pun yakin kalau mereka bisa menangani Toby yang hanya seorang diri.“Bocah tengik, kamu pasti hanya bisa membual.” Salah satu dari mereka beranggapan kalau Toby tidak sengaja menemui jalan buntu. Kemudian, Toby sengaja berkata seperti itu untuk menakut-nakuti mereka. Mereka semua menatap Toby dengan tatapan menghina.Setelah mendengar kata-kata itu, raut wajah Toby tidak menunj
Seandainya hal ini didengar oleh orang lain, kemungkinan semua orang akan merasa sangat iri pada Toby. Karena ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Bisa-bisanya Toby yang diundang. Sekarang, entah berapa banyak orang yang akan iri pada Toby.Toby merasa tidak enak hati dengan ajakan Alicia. Namun, begitu dia melihat wajah Alicia yang memelas, dia juga merasa tidak enak hati untuk menolak. Oleh karena itu, dia mau tidak mau menerima ajakan perempuan itu.Alicia sangat gembira, dia langsung menarik Toby ke dalam rumah. Saat ini, Matthias belum pulang. Selain beberapa pengasuh, tidak ada orang lain di rumah itu.Setelah Toby dan Alicia masuk, kepala pelayan berkata dengan sopan kepada Alicia, “Non Alicia sudah pulang.”Begitu kepala pelayan itu melihat Toby, wajahnya seketika memancarkan rasa tidak suka. Apalagi setelah dia melihat penampilan Toby. Dia beranggapan kalau Toby hanya orang biasa. Kepala pelayan itu merasa frustrasi dengan selera Alicia. Bagaimana Alicia bisa bersama p
Meskipun kepala pelayan tahu statusnya rendah, bagaimanapun juga dia kepala pelayan di rumah Matthias. Oleh karena itu, dia memiliki pemikiran kalau dirinya orang yang berstatus tinggi. Karena itu pula, dia sangat memandang rendah Toby. Dia merasa kalau Toby hanya orang biasa. Dia sama sekali tidak menghormati Toby.Toby tidak mengatakan apa-apa ketika dia melihat sikap kepala pelayan yang seperti. Toby sama sekali tidak terkejut hal seperti ini terjadi.Pada akhirnya, si kepala pelayan tidak berani membantah perintah Alicia. Oleh karena itu, dia baru pergi menuangkan teh untuk Toby. Hanya saja, saat menuangkan teh, si kepala pelayan terus menatap Toby dengan tatapan menghina. Tidak terlalu banyak perubahan di wajah Toby. Dia menyesap tehnya pelan, lalu berkata, “Teh bagus, sepertinya teh fermentasi, ya.”“Huh, ternyata kamu tahu teh fermentasi juga. Aku kira kamu belum pernah minum teh ini,” kata kepala pelayan dengan nada aneh.Toby tersenyum dan tidak memedulikan sikap kepala pelay
Saat ini, kepala pelayan yang pergi mengambil barang telah kembali. Dia pun melihat Matthias yang hendak minum teh. Raut wajah kepala pelayan itu seketika berubah drastis. Kemudian, dia segera menghentikan Matthias, “Tunggu sebentar, jangan diminum.”Namun, Matthias sudah meminum tehnya. Begitu Matthias menyesap teh itu, ekspresi wajahnya spontan menjadi muram.Kepala pelayan pun berkata dengan terbata-bata, “Teh itu sudah agak dingin, rasanya akan berubah.”Matthias langsung melempar cangkir teh ke lantai. Setelah itu, dia menatap kepala pelayan dengan dingin dan berkata, “Teh apa yang kamu buat ini? Kenapa kamu nggak pakai daun teh hijau terbaik? Kenapa kamu malah sajikan teh hijau biasa?”Teh yang barusan diminum Matthias adalah teh dengan kualitas terendah di rumahnya. Toby adalah tamu terhormat, tentu saja dia harus menjamu tamu terhormatnya dengan teh kualitas terbaik. Tidak disangka, kepala pelayannya malah menyajikan teh seperti itu untuk tamunya. Hal ini membuat Matthias sanga
Toby tahu jelas apa yang dikhawatirkan Matthias. Dia tahu kalau Matthias hanya khawatir pemimpin Busang akan datang untuk cari masalah lagi. Sebenarnya, ini hal yang sangat normal.Orang lain juga akan mengkhawatirkan hal seperti itu, apalagi Matthias. Toby tidak terlalu mengenal pemimpin Busang. Namun, dia dapat melihat kalau pemimpin Busang pasti orang yang pendendam. Untungnya Matthias bisa memiliki pemikiran seperti itu. Dengan demikian, Matthias tidak akan berada dalam keadaan tidak waspada.“Ambil semua tindakan yang diperlukan. Di saat seperti ini, kamu bisa atur beberapa bodyguard untuk berjaga di sekitar vila untuk menghindari orang-orang itu datang cari masalah,” kata Toby dengan tenang.Setelah mendengar perkataan Toby, Matthias pun berkata, “Aku sudah memikirkan ide ini. Aku khawatir terutama karena pihakku selalu dalam keadaan pasif.”Toby berpikir sejenak. Kalau ingin mengakhiri masalah ini, mereka harus membuat pemimpin Busang terima kekalahannya. Kalau tidak, pemimpin B
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro