Share

Bab 27

Penulis: helendeil
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-16 07:19:56

Seperti apapun penjelasan Hilda, tidak masuk akal bagiku. Aku jadi mainan di antara dua saudara ini. Mereka pikir, aku adalah mahkluk tak berperasaan begitu?

"Aku tunggu kamu lima menit di luar Hilda. Cepat pergi, sebelum Melisa bangun," pintaku, sambil, melangkah keluar kamar.

Aku ke dapur. Minum satu gelas air hangat, di pagi hari, membuat tubuh terasa fresh. Beranjak ke kulkas. Aku mengambil bahan-bahan untuk membuat nasi goreng.

"Hilda? Ngapain kamu di sini, jam segini?" aku dengar Talita bertanya. Ah. Urusan kalian itu.

"Aku? Aku tadi dari kamar Mas Surya. Emangnya kenapa, Mbak?"

"Ngapain?"

"Yah, Mbak mikir aja sendiri, kalo jam segini aku keluar dari kamar, aku habis ngapain," santai, Hilda menjawab Talita.

Aku penasaran, hanya mendengar suara mereka. Dengan pelan aku berjalan mendekat. Bersandar di dinding, sambil memainkan penutup botol kecap di tanganku.

Hilda berdiri berhadapan dengan Talita. Rambutnya masih awut-awutan. Tidak ada niat dia merapikannya. Untung saja, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
siapa lagi ini. musuh dr belahan dunia yg mana, apa mantan dari suami br anaya...
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ahhh jd membosankan ceritanya dengan orang jahat yg ingin menghancurkan anaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 28

    "Kalian bertiga ikut Bunda sama Papa aja. Bunda gak enak ninggalin kalian sendiri di sini, tanpa ada yang mengawasi." Anaya yang sedari tadi membujuk Aluna dan Anatasya, tampak mulai kesal. Anatasya, mengoleskan selai kacang ke roti bakarnya. Sambil memasukkan dua potong lagi, untuk di bakar. "Nanti aja Bun. Papa sama Bunda aja, yang sering-sering ke sini. Aku gak mau ninggalin rumah ini, Bunda. Banyak kenangannya. Rumah hasil kerja keras kita sama-sama." ujar Anatasya. Ting. Roti bakar masak. Aluna mengambil dua potong. Memberi toping abon sapi dan mayonais."Kak. Ayo dong ngomong," desak Anaya, pada putri sulungnya itu. "Bunda. Aku juga tinggal di sini yah, bareng Acha. Kan ada si bontot. Nanti dia yang jagain kita mah. Bunda gak usah kuatir." Anatasya tersenyum manis pada kakaknya. Merasa menang ada yang membela. Mereka memang anak-anak yang mandiri. Walaupun mereka sudah dewasa, dan tentunya sangat bisa melindungi diri sendiri, namun, Anaya sangat keberatan membiarkan mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 29

    Arga menatap heran preman plontos dan teman-temannya. "Kalau saya boleh tau, maksud kamu apa, dengan bilang berhutang nyawa sama kakak saya?"Si plontos ini tidak langsung menjawab. Tapi malah memperhatikan Arga dari ujung rambut, sampai ujung kakinya. "Kamu adiknya Kak Luna?" tanyanya. "Ia. Adik bungsunya. Kenalkan saya Arga." Dengan santai, Arga mengulurkan tangannya. Langsung saja disambut si plontos. "Maaf yah. Kami ini hanya di sewa orang. Gak bener-bener pengen ngerampok kok. Kak Luna selalu ngasih duit cukup buat kami dan keluarga. Istri saya gak kekurangan uang belanja dan gamis yang bagus. Kak Luna memperhatikan kami, layaknya keluarga sendiri. Bahkan sejak saya masih remaja."Anaya dan Arga saling pandang. Mereka tidak menyangka Aluna punya teman-teman preman, yang dia nafkahi. Lagi si plontos berkata. "Tolong jangan kasih tau Kak Luna yah. Takutnya, nanti dia murka sama saya. Habislah saya dia goreng." Meski kata-katanya terdengar lucu, namun, melihat wajah serius si

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 30

    "Kamu itu gimana sih? Survei kamu tentang Anaya itu kurang banget tau gak. Kamu belum tau aja, kalo keluarga mereka itu keluarga yang luar biasa." Alex meradang. Menatap wanita di depannya yang terlihat begitu santai, dengan apa yang baru saja dilalui Alex. "Sekali lagi kamu muji itu perempuan, aku bikin kamu gak bisa bicara seumur hidup.""Kerjaanmu hanya ngancem aja. Kalo kamu berani, ngapain harus minta aku y.ang jadi umpan? Sebenarnya, kamu takut kan, berurusan langsung sama Anaya?" Wanita itu tertawa. "Apa? Niken Asharya takut sama orang? Gak mungkin. Aku hanya ingin mempermainkan Anaya.""Tapi kenyataannya, malah kita yang dipermainkan." Geram Alex. Bagaimana tidak. Malunya sudah menggunung, saat proposalnya ditolak dengan tegas oleh Anaya. "Aku akui, terlalu memandang rendah, wanita lulusan SMA itu. Ternyata, dia lebih teliti dari yang kita duga. Anaknya juga. Makanya, kamu harus bisa, mengambil hati si dokter itu. Buat dia klepek-klepek sama kamu. Lalu serang Anaya, lewat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 31

    Dua minggu sudah aku dan Melisa di rumah ibu. Tak sekalipun Talita menanyakan kabar kami. Padahal, sebelum aku pergi, aku bilang, hanya seminggu keluar kota. Dengan motor matic milik Sari, aku meluncur ke rumahku. Ingin sekali tau keadaan rumah. Motor aku parkirkan di samping rumah Pak RT. Lalu berjalan kaki ke rumah. Sunyi. Sepi dan berdebu. Rumah ini seperti tidak berpenghuni. Kulkas kosong, ada beberapa sterofoam di tempat sampah. Dan dapur yang berantakan. Talita tidak ada di kamarnya. Hanya ada pakaian kotornya yang menumpuk di sudut kamar mandi. Aku menjulurkan leher, melihat sebuah mobil mewah warna hitam, yang terparkir sempurna di rumah kontrakan mertua. Dengan pelan aku berjalan ke sana. Dari depan saja, sudah terdengar gelak tawa dan cekikan khas Talita. Aku mengintip ke dalam rumah. Ada gorden putih yang menutup jendela. Tap aku bisa dengan jelas melihat isi ruang tamu kecil yang berpadu langsung dengan ruang keluarga. Dua orang berlainan jenis itu, sedang bercanda

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 32

    Alisya menatap Niken dengan wajah sendu. Sebenarnya di dalam hatinya, dia merindukan wanita yang telah melahirkannya itu, namun trauma masa lalu, yang membekas dalam ingatannya, membuat dia enggan untuk dekat-dekat dengan Niken. Setelah mengalami penyiksaan dari ibunya sendiri, Alisya jatuh sakit. Sakit di fisiknya tidak seberapa, di bandingkan sakit di jiwanya. Alisya jarang bicara, jarang tersenyum. Makan pun harus dipaksa. Jika bukan Hendrawan yang menyuapinya, dia tidak akan makan.Dengan jadwal Hendrawan yang padat, sering kali terjebak meeting mendadak, membuat Alisya bertambah sakit. Dia mulai bangkit lagi, saat bertemu dengan Anatasya. Secara tidak sengaja, Alisya menyukai suara merdu Anatasya. Dia sangat sering menonton konten youtube Anatasya. Jadilah, saat pertemuan bisnis, Hendrawan, meminta langsung kepada Anaya, untuk mempertemukan Anatasya dan Alisya, karena saat itu Alisya sedang sakit. Selama beberapa tahun, Hendrawan tidak tau, jika Niken sering kali menyiksa Alis

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 33

    Aluna menepati janji. Dia meminta ibunya datang ke rumah sakit, karena mantan mertuanya yang kritis, ingin bertemu dengannya.Anaya sampai di rumah sakit, bersama Arga dan Hendrawan. Berjalan menyusuri koridor mencari ruangan kelas satu, tempat Murni dirawat. Ijin diberikan Hendrawan, asalkan, dia pergi ditemani suami dan anaknya. Alisya juga ikut, tapi langsung pergi ke ruangan kakaknya. Akhir-akhir ini, setelah perayaan ulang tahun Alisya, Anaya lebih intens berada di sisi anak bungsunya itu. Ruangan rawat inap Murni sudah ada di depan mata mereka. Hendrawan menggenggam tangan Anaya, tidak sekalipun dia melepaskannya. Setelah Arga mengetuk pintu, dia melihat seorang gadis berdiri di sana, membukakan pintu untuknya. Gadis yang tempo hari diusir oleh satpam perusahaan, atas permintaannya. "Cari siapa?" tanyanya. Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu menatap Anaya, dengan wajah bingung. "Kami mau menjenguk ibunda Tuan Surya. Beliau adalah rekan kerja kami."Melisa memut

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 34

    Wanita yang sudah dimabuk cinta lama itu, tersenyum sinis, melihat isi pesan whatsapp anak gadisnya. "Siapa juga yang mau datang melayat? Mertua jahat kek gitu. Pantesnya mati aja. Mau nilai apapun, terserah!" Talita bicara sinis, sambil terus melihat isi chat anaknya. Tak sengaja, Talita melihat Melisa yang membuat story WA. Foto di pemakaman. Ada banyak orang di sana. Foto itu dizoom Talita, karena sepintas, dia mengenal wanita yang berdiri diapit dua pria. Anaya ada di sana? Cih. Pencitraan. Wanita itu selalu mencari muka di setiap kesempatan. Mungkin supaya aku terlihat buruk, di mata orang yang mengenal kami. Wanita itu menutup aplikasi chat dengan Melisa. Lalu membuang ponselnya di atas ranjang. Ranjang king size, yang dibelikan Marvel, seminggu yang lalu. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Ruangan yang interiornya, adalah pilihan dia sendiri. Sudah seminggu Talita tinggal di hunian super mewah, di lingkungan super elit. Perumahan Bonavit Hills. Pemukiman impiann

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 35

    Kenyataan pahit yang baru saja meruntuhkan kepercayaan diri Talita, membuat wanita itu bimbang. Kakinya gontai masuk ke dalam rumah kontrakkan orang tuannya. Wajah kusutnya sangat kentara. Sambutan sang ibu pun, bukannya membuat dia membaik. Malah semakin meradang saja hatinya. "Mana perhiasan Ibu, Talita?"Talita mendelik. "Gak ada Bu. Aku keburu sakit hati. Gak jadi belanja. Aku langsung pulang.""Lho. Pulang jalan-jalan kok, malah sakit hati sih?""Ibu juga, udah tua, mikirin perhiasan terus," sewot Talita. "Ih niih anak. Pulang-pulang, ngajak berantem. Sakit hati sama orang lain, Ibunya yang kena omel. Males ah." Melihat ibunya yang cemberut, Talita makin manyun saja. "Sakit hati kenapa? Sama siapa?" Tanya ibunya. "Bu. Aku harus gimana? Ternyata, Marvel nipu aku Bu. Tiga hari lagi, dia mau nikah. Tadi aku ketemu sama calon istrinya, di toko perhiasan. Aku udah pede banget lepasin Mas Surya. Eh, malah ditipu."Dahi ibunya bertautan. "Tapi kan dia gak nipu-nipu amat Talita.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20

Bab terbaru

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 146

    "Saya sudah ngomong sama Bunda, Papi, Kak Luna sama minta ijin Kak Acha. Mereka semua udah setuju, Cit. Kapan kamu siap saya lamar?" tanya Arga dengan sungguh-sungguh. Gadis yang ditanya hanya tertunduk dalam, tanpa mampu menatap wajah pria yang diseganinya ini. "Saya tanya Bunda Nilam dulu yah, Tuan. Jika Bunda mengijinkan, insya Allah saya siap," ucap Citra dengan yakin. Arga menarik nafas lega. Taman depan panti asuhan tempat Citra dan kawan-kawannya dibesarkan oleh Nilam, telah menjadi saksi bisu, dua hati yang sedang dipenuhi kebahagiaan. Satu bulan yang lalu, Arga sudah minta ijin Acha, untuk melangkahinya. Dan Acha tidak leberatan sama sekali. "Nikah aja duluan Dek. Mau nunggu Kakak? Gak mungkin. Bayang-bayang jodoh juga belom ada. Kasihan kamunya. Entar Citra diembat orang lain, kamu yang rugi," Arga tersenyum, saat mengingat kembali percakapannya dengan Acha. "Kakak mau apa buat syarat melangkahi Kakak?" "Emang dilangkahi harus pake pemberian syarat yah?

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 145

    Aluna terkejut melihat kondisi Melisa. Terakhir kali bertemu, tubuh Melisa tidak sekurus sekarang. Dia nampak pucat dengan berat badan yang turun drastis. Wajahnya tidak terpoles make up sama sekali. Rambut hitam panjangnya, hanya tergelung asal. Walaupun keadaannya yang seperti tidak terurus, kecantikan Melisa tetap saja menonjol. Ponsel dipegang oleh Erhan, karena istrinya itu, sudah tidak punya tenaga, meski hanya untuk memegang ponsel. "Baiklah. Ok. Kamu tenang dulu yah, Mel. Tenang dulu," Melisa mengangkat wajahnya menatap layar ponsel, saat mendengar perkataan Aluna. Dengan perlahan, dia bisa mengendalikan diri. "Mbak minta maaf yah. Maafin Mbak yang egois. Maaf," Aluna menjeda perkataannya. Wanita itu menundukkan wajahnya. Dia menunggu bagaimana reaksi Melisa. Melisa nampak terkejut. Suara isakannya pun langsung berhenti seketika, saat mendengar pernyataan Aluna. "Kamu mungkin gak pernah ngalamin apa yang Mbak alami. Tapi, memang sesakit itu kalo gak pernah

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 135

    "Keadaan Papa sudah semakin parah, Mas. Aku gak tau harus gimana lagi. Semua yang udah kita usahakan, seperti gak ada artinya. Ini udah berbulan-bulan lamanya. Kamu sama Mas Edward, udah ngeluarin uang yang banyak," sedu sedan Melisa, disertai dengan kalimat-kalimat putus asa. Bagaimana tidak, Surya sudah mendapatkan perawatan dari dokter yang terbaik di Jerman. Jangankan sembuh, membaik sedikit pun, tidak terlihat sama sekali. Yang ada, keadaan Surya semakin parah. Erangan kesakitannya, sudah berubah menjadi rintihan kecil yang memilukan. Bahkan sejak seminggu yang lalu, Surya sudah koma. "Kami sudah mengusahakan yang terbaik untuk Tuan Surya. Tapi, sepertinya, tubuh beliau menolak semua obat yang masuk. Kesembuhan Tuan Surya, hanya bisa terjadi karena mujizat," Tubuh Melisa luruh ke lantai rumah sakit. Sambil membekap mulut dengan kedua tangannya, Melisa menangis dengan histeris. Harapannya, cintanya, kehidupannya, seperti akan mati dan lenyap. Surya adalah api semangat y

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   143

    "Kalian gak apa-apa kan?" Tanya Acha, pada kedua anak yang duduk dengan gelisah di sampingnya. "Gak apa-apa Kak. Kami sudah biasa dikasarin Bapak. Kami cuma takut aja, kalo sampe ketemu lagi sama Bapak, kami bisa dihukum lebih berat, karena udah berani melawan." "Gak usah takut. Mulai hari ini, kalian tinggal di rumah Kakak. Gak akan ada orang yang berani nyakitin kalian lagi," jawab Acha pasti. Dengan cekatan Acha membuka tutup botol air mineral, lalu memberikannya kepada kedua anak itu. Dibukanya juga bungkus roti, lalu memberikan dengan senyum. Kedua anak itu terlihat sangat kelaparan. Buktinya, anak yg paling kecil, meneguk ludah melihat roti di tangan Acha. Mereka berdua makan roti itu, dengan lahap. Mengunyah beberapa kali saja, lalu menelan dengan cepat. Acha menatap kedua anak itu dengan perasaan iba. Kasihan mereka. "Nama saya Acha. Kalian siapa?" "Saya Marco Kak. Ini adik saya Mario," jawab anak yang paling besar, dengan mulut penuh makanan. "Bapak-bapa

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 142

    Bapak-bapak itu kaget, demikian juga dengan Nugi. Pemuda itu memang sudah sangat sering mendengar cerita Rissa tentang betapa beraninya anak-anak Anaya. Namun, untuk melihatnya secara langsung sungguh sangat berbeda rasanya. "Woi ... Anjir Lo. Siapa sih?" Teriak si bapak, sambil meringis kesakitan memegang sikutnya yang terbentur tembok lorong. Wajah bengisnya menatap Acha dengan pandangan membunuh. Refleks kedua anak yang ditindas itu, berlari berlindung di balik tubuh Acha. "Jangan kasar sama anak kecil, Pak. Nanti anda bisa kualat lho," jawab Acha santai. Tangan kanannnya mendorong lembut tubuh gemetar dua anal kecil itu, untuk berlindung dengan baik di balik tubuhnya yang ramping. "Wuahaha ... Gua ini Bapak mereka. Bagaimana bisa Gua kualat? Malah mereka yang gak berbakti dengan bener yang bakalan kualat. Lagian, siapa sih Lo? Ikut campur aja urusan orang. Siniin gak anaknya?" Tariak pria itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Acha. Kelakuan Acha yang santai menghadapinya, membuat

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Hah? Kembar?" teriakan Acha juga tidak kalah kencang. Mereka semua saling berpelukan erat. Entah apa yang sedang terjadi? Semua ini di luar prediksi mereka. Namun yang terpenting sekarang, Aluna dan bayinya selamat, dan kebahagiaan memenuhi seantero rumah sakit. Beberapa lama kemudian, Rissa dan Mira tiba di rumah sakit. Mereka turut bergabung dengan Anaya, merasakan sukacita yang luar biasa. "Cha. Kita bertiga mau borong donat kentang yang lagi viral itu. Tempatnya agak jauh dari sini. Kamu gak kemana-mana kan? Kita pake mobil yah?" ijin Mirna. "Borong donat? Buat apaan?" tanya Acha. "Buat traktir semua pegawai rumah sakit ini lah. Tanda sukacita," jawab Mirna dengan gayanya yang lucu. "Wiih. Pegawai di sini banyak Mirna. Ada ribuan malah. Tokonya punya gak stok sebanyak itu? Entar yang laen gak kebagian, trus ngambek, kan kasihan," "Cabangnya banyak Cha. Tak borong semua. Pasti cukuplah. Soal harga, tenang aja, ada gadis sultan rasa emak-emak, yang punya banyak

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Sayang. Mas tau kamu kuatir sama Acha. Ngenalin anak temen itu juga gak salah. Tapi, kalo Acha udah bilang gak mau dijodohin, berarti, emang dia gak suka. Hargai keputusan dia yah," Anaya menarik nafas panjang, sambil mengangguk dalam dekapan tangan Hendrawan. "Aku janji, Mas. Acha emang sekeras itu yah? Aku kuatir, saat liat Arga jatuh cinta sama Cita. Aku bisa liat dari sorot matanya saat menatap gadis itu. Kalo Arga udah jatuh cinta, lalu Acha kapan? Mas tau kan. Arga itu. gerakannya sat, set, gak mau lama-lama. Bentar lagi, pasti minta ijin buat melamar," Hendrawan cekikan, lalu mencium kening istrinya dengan sayang. Wanitanya ini, sangat teliti, saat memperhatikan anak-anaknya. "Gak apa-apa sayang. Acha pasti akan segera bertemu dengan pujaan hatinya. Tapi, mari kita doain, supaya, laki-laki itu punya mental yang kuat. Tau kan gimana anak kita yang satu itu?" Hendrawan melepaskan pelukannya, saat dering ponsel Anaya memekik dari atas nakas. "Angkat dulu Sayang," Ta

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 139

    Panti asuhan Cinta Bunda sedang mengadakan syukuran. Tenda berjejer di pekarangan bangunan yang luas dan rapi. Setelah pembacaan doa dan pengajian, hampir sebagian besar warga yang diundang, terlihat sedang mencicipi hidangan, sambil bercengkrama dengan gembira. Mereka bersukacita merayakan kepulangan Rustam, suami dari pemilik panti yakni Bunda Nilam. Kabar yang sedikit mengejutkan dan membuat beberapa orang usil bertanya. "Emang, hilang ke mana si Kakek?" Namun, tidak ada satupun yang berprasangka buruk. Semuanya gembira dan bahagia. Karena Panti asuhan yang luar biasa ini, akan memiliki penopang yang luar biasa. Rustam dan Nilam juga bahagia. Di masa tua mereka, Allah memberikan ijin untuk bersatu kembali. Sungguh kisah cinta mereka adalah kisah cinta yang penuh kesedihan, perjuangan, pengorbanan darah dan air mata. Kesetiaan yang diberikan Nilam pada berlian dalam perhiasan cinta mereka. Wanita itu mampu bertahan, karena percaya pada kekuatan cinta yang mengikat dirinya d

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   138

    Seolah tau diri, Mirna dan Bulan beranjak meninggalkan Gilang dan Acha, yang masih tetap bergeming, dengan kaku dan sunyi. Situasi macam apa ini? Mereka seperti sepasang kekasih yang terpisah lama, tanpa ada kejelasan hubungan di antara mereka. Tidak ada kata putus, atau berlanjut. Semuanya mengambang. Gerakan langkah Bulan dan Mirna, seketika menyadarkan Acha dengan situasinya sekarang. Dengan cepat dia menguasai dirinya. Jemari putih dan lentik itu, mengusap bulir beling yang masih betah berjatuhan, tanpa ada yang bisa melarang. Memang benar. Jika hati memerintah, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut perintah itu. "Maaf. Saya terbawa suasana. Selamat datang. Bagaimana kabar kamu?" suara serak Acha, terpaksa keluar dari mulutnya, karena situasi yang memaksa. Jika ingin mengikuti keinginannya, lebih baik, dia tidak bersuara sama sekali. Pun, jika dia diminta memilih, dia akan pergi dari hadapan pria ini, masuk ke dalam kamar, lalu menangis hingga puas. Lho? Seorang A

DMCA.com Protection Status