Share

Bab 27

Seperti apapun penjelasan Hilda, tidak masuk akal bagiku. Aku jadi mainan di antara dua saudara ini. Mereka pikir, aku adalah mahkluk tak berperasaan begitu?

"Aku tunggu kamu lima menit di luar Hilda. Cepat pergi, sebelum Melisa bangun," pintaku, sambil, melangkah keluar kamar.

Aku ke dapur. Minum satu gelas air hangat, di pagi hari, membuat tubuh terasa fresh. Beranjak ke kulkas. Aku mengambil bahan-bahan untuk membuat nasi goreng.

"Hilda? Ngapain kamu di sini, jam segini?" aku dengar Talita bertanya. Ah. Urusan kalian itu.

"Aku? Aku tadi dari kamar Mas Surya. Emangnya kenapa, Mbak?"

"Ngapain?"

"Yah, Mbak mikir aja sendiri, kalo jam segini aku keluar dari kamar, aku habis ngapain," santai, Hilda menjawab Talita.

Aku penasaran, hanya mendengar suara mereka. Dengan pelan aku berjalan mendekat. Bersandar di dinding, sambil memainkan penutup botol kecap di tanganku.

Hilda berdiri berhadapan dengan Talita. Rambutnya masih awut-awutan. Tidak ada niat dia merapikannya. Untung saja, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ahhh jd membosankan ceritanya dengan orang jahat yg ingin menghancurkan anaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status