Share

Part 38

Part 38

"Bukan pacar kamu, terus apa kok kasih barang begitu banyak?" tanya Hanif.

"Dia memang baik hati kok, Pak," jawab Iyan.

"Lhah baik hati juga kalau gak ada rasa gak mungkin juga seperti itu, Yan," ujar Hanif.

"Ya gak tahu, Pak. Aku udah nolak tapi dia maksa."

"Ya jangan lah. Masa pemberian kok ditolak. Sayang sekali lah." Hanif tetap seperti dulu.

"Malu lah, Pak, aku. Sudah dikasih tempat jualan. Dipinjemin mobil, dikasih oleh-oleh."

"Kamu yang beli bensin?" tanya Hanif.

"Enggak. Pak Diman kayaknya sudah dikasih uang sama Mbak Maharani."

"Namanya sama dengan istrimu dulu, siapa tahu jodoh," sahut Hanif. "Kapan lagi, Yan, dapat istri orang kaya? Mumpung ada rezeki nomplok. Jangan disia-siakan." Hanif tetaplah Hanif yang matre.

Iyan pamit tidur karena lelah. Jam juga sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Ia merebahkan tubuh di kamarnya yang dulu. Saksi berbagai macam peristiwa yang terjadi dan menimpanya dengan Rani.

Berbaring sambil mengurai segala kenangan indah yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
astagfirullah.... hanif nusri sama aja....
goodnovel comment avatar
Cici K
kapan up Thor?
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
ampun dah gk eling² nih ortu iyan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status