Share

Part 45

Part 45

POV Maharani.

Gelisah menanti kabar dari Pak Diman. Aku menelponnya untuk memastikan kabar mereka telah sampai.

"Iya Alhamdulillah sudah sampai. Mas Iyan sedang ke kuburan istrinya. Habis ini katanya mau ke pondok anaknya," kata Pak Diman.

"Naik apa katanya, Pak?" tanyaku penasaran.

"Naik motor. Rencananya habis Mas Iyan balik ke sini lagi, aku mau pamit pulang," kata Pak Diman.

"Jangan pulang dulu gak papa, Pak. Dianter saja Mas Iyan nya sampai pondok. Nanti Pak Diman aku kasih tambahan uang saku. Kasihan kalau naik motor soalnya memerlukan waktu dua jam." Aku tidak tega kalau Mas Iyan sampai lelah dan nanti jadi sakit.

Betapa beratnya hidup dengan satu ginjal saja. Ah, dia pria yang sangat baik. Alangkah bahagianya istrinya dulu, memiliki seorang suami yang sangat mencintai dia bahkan sampai ia meninggal pun sepertinya Mas Iyan belum mau mencari pengganti.

Mas Iyan, aku akan berusaha merebut hatimu. Tak mengapa jika harus berbagi hati dengan Aira. Aku tahu, kamu orang
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status