Part 53Dania duduk terpekur di balkon hotel, memandang kelap-kelip lampu yang ada di bawah sana. Piirannya mengembara jauh pada keluarga dan sosok orang tua yang sangat membencinya hingga saat ini.Sesuai kesepakatan dengan Han, setelah rumah dan mobil dibeli dengan atas namanya, maka pernikahan itu digelar tiga hari kemudian.Takut, cemas dan marah bercampur menjadi satu. Namun, hatinya selalu menguatkan kalau jalan yang sudah dilalui sudah sangat jauh dan pantang baginya untuk mundur. Ia telah mengubah segala jati diri dan berada di posisi seperti sekarang, maka apa yang pernah terjadi dan belum tuntas, harus dituntaskannya meski rasa traumaitu hadir setiap waktu.“Aku sudah berjuang untuk bangkit hingga sejauh ini, maka, aku tidak boleh mundur. Hidupku sudah sangat hancur. Aku bagaikan sampah yang tidak punya nilai dan harganya sama sekali. Terbuang dan tersisih, memeluk laraku seorang diri tanpa ada satupun yang peduli dan mau mendengarkan penjelasan dariku. Maka, tidak ada guna
Part 54“Tidurlah! Kamu pasti lelah,” kata Han.“Tidak apa-apa, Pak, aku akan menyediakan handuk dan air hangat, lalu Pak Han mandi dan aku akan keluar mencari makan,” kata Dania.“Jangan! Aku mandi, kamu mandi dan kita akan keluar bersama,” ucap Han sambil bangkit.Ia langsung ke kamar mandi. Dania menelan kekecewaan karena sebenarnya, keinginannya untuk keluar adalah karena ingin menghindari Han. Ia tidak bisa lama-lama dengan lelaki itu.Sepasang pengantin baru itu duduk saling berhadapan dengan menghadap beberapa makanan yang terlihat lezat di atas meja.Han memandang Dania yang menunduk dan memainkan ponselnya. Ia merasa pernah melihat gadis itu, ia merasa begitu dekat dengan Dania, tapi ia tidak tahu pernah bertemu dimana dengannya. “Dania, apa kita pernah bertemu sebelum nya?” tanya Han.Dania mendongak. “Tidaklah, Pak, memangnya kita bertemu dimana? Aku mengenal Pak Han saja karena atasanku yang meminta padaku untuk menawarkan produk ke kantor Pak Han waktu itu,” jawabnya samb
Part 55Dania sadar, jika Han adalah seorang pemain. Ia tahu kalau lelaki itu tidak pernah merasa puas berhubungan dengannya. Namun, Dania selalu memiliki senjata memberikan perhatian tentang manak dan kesehatan Han.Maka jika lelaki sakit, rumahnya lah yang akan dituju dan beristirahat di sana. Meski terpendam kebencian dalam hati Dania, tetapi ia bisa menyembunyikan di hadapan Han.“Jangan pernah pergi dari aku, Dania. Hanya kamu yang peduli padaku dan aku merasa kamu bisa dijadikan sebagai tempat untuk pulang,” kata Han sambil memegang tangan Dania.Dania tersenyum senang dan berkata dalam hati, ‘baguslah kalau kamu sudah nyaman denganku, Han. Aku tidak perlu memberikan kepuasan di atas ranjang kalau begitu, aku hanya perlu memberimu perhatian semacam ini saja.’“Tidurlah! Aku akan memasakkan sup hangat untuk Pak Han,” kata Dania sambil tersenyum.“Kamu tidak bisa di sampingku sebentar saja untuk memelukku? Aku tahu kamu tidak terlalu menikmati berhubungan denganku dan aku tidak ak
Part 56Han mencoba meraih Dania ke dalam pelukannya. Namun, perempuan itu menghindar dengan cara batukm berkali-kali. Lelaki itu terkadang kesal dengan sikap acuh dania, tetapi, ia berusaha untuk tidak marah atau protes. Selalu mengatakan pada hatinya bahwa ia menikahi Dania bukan karena sebuah nafsu, melainkan karena ingin mengoleksi perempuan dengan berbagai karakter.Dania memakai baju dan baru berani mendekat. Bagaimanapun, ia harus bisa menahan segala perasaan dalam hatinya yang sangat benci bila berdekatan dengan lelaki itu.Maka, ia harus pura-pura bersikap normal.Dania memijat kaki Han perlahan sambil berkata, “capek, ya?” tanyanya.Han merasakan sentuhan yang mengendurkan syarafnya. Seketika merasa nikmat kala Dania dengan lihainya memijit bagian kaki Han sampai lutut.“Tengkuraplah! Aku akan memijat semuanya,” kata Dania.Han tengkurap dan Dania benar-benar memanjakannya berkali-kali dengan pijatan yang lagi-lagi mengingatkan Han pada tangan seseorang. Seseorang yang pernah
Part 57POV DANIAHandoko Permadi. Sebuah nama yang terpatri di dalam hati sebagai lelaki yang paling kubenci di dunia ini. Ia adalah seorang kaya raya yang beristrikan seorang tuan putri bernama Ines, entah nama panjangnya siapa. Seorang perempuan angkuh dan bengis yang tidak memiliki pri kemanusiaan. Mereka berdua memiliki daftar hitam dalam catatan hidupku.Aku pernah sekali waktu singgah dalam kehidupan mereka. Persinggahan yang kemudian membuat sebuah perubahan dan petaka besar dalam hidupku. Aku hanyalah gadis kampung yang datang ke kota untuk mengais rezeki, tetapi justru menjadi awal yang buruk dalam kehidupanku.***Aku menatap wajah yang ada di cermin. Cukup jauh berbeda denganku yang dulu. Hidung yang mancung, Pipi tirus dan bibir tipis. Tiga bagian tubuh berhasil aku ubah, sudah cukup membuat ciri-ciri wajahku yang dulu tidak ada di wajah yang sekarang. Bibir ini tersenyum puas. Sepuluh tahun menjadi pahlawan devisa di negeri orang, dan sekaranglah waktunya aku untuk meni
Part 58 POV CIKASetelah Pak Diman terlihat aneh, aku semakin yakin kalau memang ada sesuatu yang diketahuinya, tetapi tidak mau mengatakan padaku. Tidak mengapa, aku pasti akan menemukan sebuah waktu yang tepat untuk bisa mengetahui hal itu. Tidak ada kejahatan yang abadi. Tidak ada rahasia yang tidak bocor jika itu menyangkut masa lalu orang lain. Aku meninggalkan Pak diman yang terlihat tidak enak menatapku dengan punggung yang menggendong sebuah mesin.Masuk ke tempat parkir dan keluar untuk membeli makanan.Pak Diman sempat memberitahu kalau rumah itu ada yang membersihkan dan dia akan datang dua hari sekali, tetapi tidak menginap.Ada yang membersihkan rumah, tetapi kamarku terlihat tidak diurus sama sekali. Mereka benar-benar kejam.Setelah membeli makan di luar dan kembali ke rumah, aku yang penasaran masuk ke kamar kakakku, Kevin. Aku bahkan tidak pernah berani menyebut kak padanya, karena Kevin sangat membenciku. Keluarga yang aneh yang membenci makhluk yang seharusnya palin
Part 59Sepandai-pandainya tupai melompat, ia pasti akan terjatuh juga. Kalimat pepatah itu adalah sebuah gambaran yang pas untuk keadaan Han saat ini. Ia merasa terjebak dan rugi besar dengan menikahi Dania secara siri dan memberinya mahar yang sangat banyak. Nyatanya wanita itu tidak memberikan kepuasan apapun. Selalu ada saja alasan Dania untuk tidak melayaninya dengan baik di atas ranjang. Namun setelahnya, ia pasti akan memanjakan Han dengan cara yang lain. Dan Han sangat kesal dengan kondisi itu.Ia sudah rugi, tetapi tidak mendapatkan pelayanan, tetapi hatinya tidak bisa menjauhi Dania. Sungguh hal yang aneh. Ingin rasanya meninggalkan wanita itu, tetapi ia sudah rugi banyak.“Kalau buat beli cewek kayak Sely, bisa dapat lima untuk satu tahun,” gerutunya sambil mengemudi.Ia sangat kesal melihat Dania justru bersikap baik pada Cika.“Kenapa ingin menjadi orang baik sama Cika semua sih? Enggak Dania, enggak Sely. Apa mereka semua pencitraan di hadapanku karena ingin kunikahi res
Part 60Dania menyadari ada satu sikap Cika yang mirip dengannya yakni keras kepala dan tidak mau menceritakan tentang hidupnya dengan orang lain.Hari itu ia mengajak Cika sesuai dengan keinginan anak itu. Cika mengatakan sebuah tempat, yakni pantai. Dania menyetujuinya, sepanjang jalan ia tidak bertanya apapun terhadap Cika, memberikan ruang pada anak itu untuk dapat menerima sosoknya yang baru dalam dunia anak tersebut.Cika hanya termenung di bibir pantai. Pun dengan Dania. Mereka berdua sama-sama memandang laut lepas yang airnya sangat jernih siang itu.Cika mengosongkan segala pikiran. Ia memberikan ruang pada otaknya untuk tidak memikirkan apapun beban yang dialami dalam hidup. Dania pun melakukan hal yang sama. Keduanya duduk di sebuah saung dan memesan dua buah kelapa. Hingga tidak terasa, mereka diserang kantuk dan akhirnya terlelap.Cika bangun lebih dulu. Ia menatap wajah Dania yang tertidur lelap. Terlihat lelah.“Kak, bangunlah!” ucap Cika sambil menggoyangkan kaki Dania