Share

BAB 199

Hari berikutnya.

Elang membawa Aliya ke Bandung untuk menyelesaikan surat-surat KUA mereka. Tidak butuh lama, mereka mendapatkan buku nikah mereka.

Wajah sumringah Aliya terus melekat hingga ketika Elang membawa mereka ke salah satu rumah di daerah Setrasari Bandung.

Aliya berdiri tertegun dan menatap takjub rumah di depannya. Selayang ingatan memenuhi kepalanya. Perkataan Rosaline, yang telah menjadi ibu mertuanya, saat semalam ia dibawa Elang ke Dramaga.

“Mam tidak bisa memberikan hadiah apapun untuk pernikahan kalian. Mam tahu, Elang akan bisa memenuhi apa yang Aliya butuhkan. Tapi ini hanya rumah sederhana yang Mam harap bisa Aliya terima dengan suka hati. Tolong jangan ditolak.”

‘Sederhana??’

Mata Aliya mengerjap. Rumah di hadapannya lima kali lebih besar dari rumah milik orangtua Aliya. Luas tanahnya bisa Aliya perkirakan sekitar enam atau tujuh ratus meter.

Betul, ini akan menjadi ‘sederhana’ jika dibandingkan dengan kediaman milik Rosaline di Dramaga.

Namun tetap saja,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status