Share

BAB 196

“Nak Elang,” Adnan membuka suara, tatkala ia dan Elang telah duduk bersila kembali di atas karpet di ruang tamu itu.

“Ya Pa,” Elang menjawab pelan.

“Pesan saya hanya satu, tapi bercabang,” guyon Adnan memulai percakapan dengan pria yang telah menjadi menantunya itu.

“Tidak apa Pa, beberapa cabang sekaligus juga,” ujar Elang mengimbangi gurauan Adnan.

Adnan tertawa kecil. Namun sejurus kemudian wajahnya kembali serius meski dengan sikap tubuh yang terbilang santai.

“Saya harap kamu betul-betul menjadi imam bagi Aliya. Saya percaya kamu bisa melaksanakan kewajibanmu dengan baik. Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa selama ini, Aliya dibesarkan oleh saya tidak saja dengan kasih sayang dan cinta. Tapi juga dengan segala hal baik dan bersih untuk masuk ke dalam tubuhnya,” ujar Adnan.

Ia lalu menarik napas. “Dengan kata lain, Aliya senantiasa terjaga. Karena papa pun selalu berusaha menjaga segala hal yang baik untuknya.”

“Papa lebih ridha kamu memberikan yang cukup pada Aliya, diband
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Joy
Gerah thor..deg degan
goodnovel comment avatar
Susi Yulianti
waduh menuju hot scene...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status