Share

BAB 188

“This is insane. Kalo gue nyium aroma model gitu lagi, gue gak yakin bisa bertahan,” Agni menghempas tubuhnya di atas sofa di tempat tinggal Dean.

“Watch your saying,” tegur Dean tanpa ekspresi.

Ia lalu mengembalikan arah pandangan pada layar ponselnya kembali. Jarinya bergerak cepat, tampak membalas beberapa pesan masuk yang sedari malam tadi terpaksa terabaikan.

“Emang lu bisa santai, Om?” dengkus Agni. “Kagak kan?

Ia membuang napas kasar lalu mengoceh lagi. “Untung aja aroma itu hanya merebak sekitar tiga puluh menitan. Tapi efeknya lumayan menguras energi kita buat ngontrol diri. Kagak kebayang sama gue, kalo aroma itu merebak lebih dari sejam.”

Mereka baru saja kembali dari melakukan ‘pelapisan’ tambahan untuk menutupi aroma Aliya yang sempat merebak tadi.

Jarum jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Namun tak satupun dari keduanya yang terlihat mengantuk dan menyerah untuk beristirahat. Alih-alih kembali ke tempatnya sendiri, Agni

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status