Share

BAB 190

Sore sepulang dari kegiatannya bersama Dean, Aliya duduk bersila di lantai. Ia terpekur cukup lama. Hippocampus-nya --bagian otak yang berfungsi mengolah memori-- bekerja menyuguhkan potongan kejadian serta rekaman kata demi kata yang dilontarkan Dean.

Entah bagaimana menjelaskannya, hatinya kini diliputi rasa gelisah yang tak berkesudahan.

Lalu menit selanjutnya, Aliya mengeluarkan ponsel dari tas selempang miliknya yang masih tergeletak di sampingnya.

Tangannya membuka aplikasi pesan instan berwarna hijau. Lalu mencari satu nama kontak dan mulai mengetik di sana.

[Hana]

[Aku gak enak perasaan. Entah kenapa. Hari ini aku habis pulang dari jadwal terakhir sama cowok Bumi. Saif. Biar adil dan merata. Tapi…]

Aliya terhenti sesaat.

[Aku merasa ada ganjalan. Sedikit bingung. Entah mungkin galau. Einhard dan Saif. Aku memang memiliki perasaan pada Einhard. Tapi jika disebut ‘cinta’, apakah terlalu dangkal? Karena saat ini aku bahkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status