Share

BAB 154

“Mister D, aku rasa hal ini tidak perlu,” Aliya menatap lurus pada pria bermata hazel di depan sebelah kirinya.

“Jangan khawatir, aku tidak akan melukai temanmu,” ujar pria itu lembut lalu menatap Aliya dengan sorot mata yang kompleks.

Aliya menelan saliva dengan canggung.

Ia canggung bukan karena bermain mata dengan pria ini. Ia bukan sejenis wanita genit.

Tapi aura yang memancar dari pria di hadapannya itu, memang terasa…. mempesona dan seakan memiliki daya magnetis yang begitu kuat. Sehingga mau tak mau, Aliya merasa sedikit tertekan berhadapan dengan pria ini.

Nyaman dan sedikit tertekan.

Seperti sebuah rasa ‘ketidakberdayaan’.

Aliya lalu menyerah membujuk pria pemilik akun bernama Saif itu.

“Elang…” Kali ini ia beralih pada Elang dengan pandangan memohon agar menghentikan duel itu. Namun seperti hal nya pria bermanik mata hazel, Elang hanya memberikan senyuman m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status