Share

BAB 159

Sorot mata hazel pria itu begitu penuh arti.

“Kau memang spesial, Aliya. Kau bisa mengetahui apa yang tak satupun elemen lain bisa ketahui dariku.”

Kedua mata Aliya mengerjap pelan.

“Dan itulah keunggulan elemen bumi seperti kita. Bisa menutupi dengan baik sesuatu dari terbaca orang luar,” katanya.

“Bukankah kau pun berhasil melakukannya dengan mudah? Kau berhasil menutup pikiranmu dari terbaca oleh Einhard,” Dean, pria pemilik mata hazel itu melanjutkan.

Aliya terkesiap. “Kau… kau juga tahu tentang itu?”

“Bagaimana Pak Einhard, apa saya keliru?”

Baik Aliya dan Ridwan langsung menoleh ke arah pintu kamar, dua meter di belakang Dean. Mereka tidak melihat siapapun di sana.

Namun tak lama, Elang tampak melangkah pelan masuk ke kamar tersebut. Tak ada respon apapun dari Elang yang melangkah dalam diam lalu berdiri tak jauh di belakang Dean.

“Teruskan us

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status