Share

BAB 160

Buuff.

Seketika kedua pipi Aliya merona merah, bak tomat rebus. Bergegas ia matikan ikon speaker untuk mengubah mode kencangnya menjadi mode normal.

Dalam hati ia kini merutuki Hana yang begitu nyablak. Betapa ingin dirinya menyumpal mulut Hana dengan handuk ukuran jumbo, agar terhenti dari melontarkan kata-kata memalukan seperti tadi.

Dengan kepala tertunduk Aliya mencuri pandang sekilas pada Elang di sampingnya. Dadanya berdesir cepat.

Ia segera menjauhkan pandangannya ketika mendapati Elang yang tengah menatap dirinya dengan seksama.

Sementara Ridwan yang berada di dekat Elang, mengerjap-kerjap kan kedua matanya berlagak polos.

“A-aku baik aja Han. Aku tutup dulu ya. Nanti kita sambung lagi…” ujar Aliya lagi dengan canggung. Ia sungguh ingin segera mengakhiri sambungan teleponnya dengan Hana kali ini.

‘Ok Sis. Inget pesen gue ya… Sayangi masa muda mu. Have fun, sebelum kamu gak laku lagi nanti atau keburu karatan,’ tanpa perasaan, Hana memberikan kalimat penutupnya dengan kek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Joy
Lagi, thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status