Share

BAB 145

“Ka-kau… Einhard…” Diedrich tercekat oleh kalimatnya sendiri. Matanya menatap lekat putra satu-satunya yang bergerak dengan sangat gesit dalam menangkis lalu memukul serta menendang balik tiga pengawalnya.

Elang memang bergerak cepat menghadapi ketiga penjaga bertubuh besar itu tanpa melepas energi untuk mengunci dua pengawal lainnya.

Ridwan berada di dekat Elang membelakanginya, dengan kedua tangan ikut mengepalkan tinju dengan kikuk.

“Sial… seumur-umur saya tidak pernah memakai kekerasan dalam memecahkan masalah,” gerutu Ridwan sambil terus bergerak mengikuti gerak Elang. “Saya selalu pake otak saya, Gan.”

“Merunduk!” seru Elang yang direspon cepat oleh Ridwan dengan membungkukkan dirinya.

Kedua mata Ridwan membesar saat melihat kaki kiri Elang berputar menyapu beberapa senti tepat di atas kepalanya. Dadanya berdegup kencang.

Itu hanya selisih beberapa senti saja!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Yulianti
lanjuuttt thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status