Share

BAB 144

Tangan Diedrich berhenti membolak-balikkan dokumen. Kepalanya terangkat menatap Elang dengan raut wajah dingin.

“Sekali kau menjejakkan kaki keluar dari sini, kau akan terhapus dari daftar pewarisku, Nak. Apa kau sanggup menerima itu?” tanyanya tanpa ekspresi.

“Silahkan, Dad,” senyum Elang tanpa bermaksud menantang ayahnya.

Tepat setelah Elang berkata, Ridwan masuk ke dalam ruangan itu dan bergegas mendekati Elang.

“Ridwan! Cepat berikan obat itu. Apa kau tak tau Einhard kumat lagi?!” bentak Diedrich keras. Amarahnya merambat naik dengan cepat akibat pernyataan Elang sebelumnya.

Ridwan menelan ludah dengan susah payah. “I-itu… Sa-saya rasa Tuan Muda tidak membutuhkan obat lagi, Tuan…”

“Apa maksudmu?!” Gelegar suara Diedrich membuat jantung Ridwan serasa akan melompat keluar.

Elang menyela keduanya. “Tidak ada kaitan dengan penyakit ataupun dengan Ridwan, D

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewy Nasprihana
Aaah abis lagi ... Apa aq emang kecepetan ya bacanya? hmmm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status