Share

BAB 146

“Apa…?!” Aliya menatap lagi layar ponselnya dan membaca ulang postingan terakhir Saif itu.

“Hambatan apa? Apa yang menghambatnya hingga tidak datang tadi? Dan bagaimana dia memiliki feeling yang sama soal aku lebih aman di rumah?”

Bola mata Aliya berhenti bergerak. Kini kepalanya memutari sekeliling rumahnya.

“Rumah ini…telah dibentengi? Oleh siapa? Dengan apa?”

‘Mungkin oleh Elang, namun entah bagaimana dia melakukannya. Tapi ini pasti Elang,’ batin Aliya.

“Ah… Elang, kau belum juga bangun dari tidurmu kah?”

Aliya berharap Elang menjawab kalimatnya. Entah itu melalui F*, telepon atau bahkan melalui dalam pikiran, seperti sebelumnya. Ia melirik jam di dinding. Saat ini waktu menunjukkan jam tiga sore.

Namun hingga menunggu beberapa saat selanjutnya, tetap tidak ada apapun dari kalimat kegelisahan dirinya yang direspon oleh Elang. Elang benar-benar masih tidur. Demikian Aliya menutup harapan siang itu.

* * *

Pagi berikutnya Aliya bersiap pergi untuk mengajar kelas anak di pagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status