Share

BAB 131

Entah berapa kali Aliya berguling gelisah di atas kasur miliknya. Berulang kali pula ia menggigiti ujung jari lalu meraba bibir bawahnya.

Bagaimana bisa ia melupakan kejadian semalam dalam mimpinya?

“Ah.. bukan. Itu bukan mimpi. Itu dunia sukma kami,” ralat Aliya. Matanya kembali menerawang. Tanpa bisa ia hentikan, dadanya kembali berdebar cepat, saat teringat pertemuan dirinya dan Elang di dunia itu.

Kalimat pernyataan cinta Elang, dekapan Elang yang terasa begitu erat seolah menyampaikan kerinduan yang telah mengerak bertahun-tahun lamanya. Lalu ciuman yang begitu posesif itu, membuat bulu-bulu halus Aliya meremang dan merasakan kembali kehangatan bibir Elang pada bibirnya.

Ia tersentak lalu menepuk kedua pipinya yang terasa menghangat.

“Seperti mimpi...” desah Aliya pelan. “Kami… suami istri? Aku dan Elang? Sungguh sungguh terikat di sana?”

Aliya kemudian dikagetkan lagi dengan suara dering dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status