Share

BAB 115

Nuansa coklat tua, dinding abu muda dan paduan latar putih. Pantri. Ya, lagi-lagi Aliya berada di pantri itu. Mimpi yang sama lagi kah?

Aliya berdiri di hadapan kitchen sink dengan tangan memegang piring porselen.

‘Apa ini….?’

Aliya menatap seputar kitchen sink itu. Dua mangkuk dan dua piring makan porselen, dua gelas Kristal dan dua pasang sendok beserta garpunya.

Benar.

“Ini bekas makan kami..” gumam Aliya lirih, lalu menambahkan, “di mimpiku sebelumnya. Ya Tuhan! Mimpiku terus bersambung…”

Lalu dengan cepat mata dan kepala Aliya berputar mencari. Pria itu. Pria charming itu tidak ada di sini.

‘Di mana dia?’

Pria itu tak ada di manapun. Ruang makan, ruang tengah, taman. Tidak. Dia tidak ada. Tapi ini masih mimpi yang sama.

‘Kemana dia?’

Aliya mencuci piring yang tengah ia pegang. Tapi kemudian setelah piring itu ia letakkan di tempat pengeringan, ia menuju sofa di ruang yang bersebelahan dengan ruang makan itu.

Aliya meraih tasnya dan mencari sesuatu. Dadanya berdetak lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status