Share

Bab 60 Ayah yang Baik

Papan nisan berbahan marmer hitam itu kini telah tertulis jelas nama Sean Wijaya. Setelah segalanya terungkap, setelah identitas asli Gina ketahuan, maka tidak ada lagi alasan untuk menyembunyikan makam Sean.

Dan Gina meletakkan sebuket bunga mawar putih ke atas makam Sean, sambil sesekali terisak. Pilu di hatinya seakan menguar dari tubuhnya, meski Gina memakai kacamata hitam untuk menyembunyikan mata sembabnya.

“Maafkan Mama, Sean,” isak Gina. “Mama baru bisa datang hari ini,”

Gina mengelus nisan Sean, terus terisak dengan dada sesak tiap kali dia menyentuh nisan itu. Seakan dia tengah mengelus kepala Sean.

“Mama sayang sama Sean. Hanya Sean yang penting buat Mama,” Gina bahkan mencium nisan itu, menyandarkan kepala di atasnya.

Dia tidak peduli meski panas cukup terik mencapai ubun-ubunnya. Gina terlarut dalam kerinduannya yang dalam pada Sean.

“Gina … “ panggil seseorang.

Gina mendongak, untuk melihat siapa yang datang. Sosok Damian berdiri tak jauh darinya, dengan sebuket bunga ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status