Share

Bab 68 Caramu Bernafas

Andrea hanya bisa tercengang saat secara tiba-tiba Wijaya sudah berdiri di balik pintu kamar hotel yang sengaja dia pesan malam ini.

Pria itu menyeringai, memandang Andrea dengan tatapan menggoda. Namun bagi Andrea tatapan itu justru tampak seperti seseorang yang puas telah memergoki pasangannya berselingkuh.

“S-sayang?” seru Andrea terbata-bata. “K-kenapa … “

“Kenapa?” potong Wijaya. Dia tidak segera masuk ke dalam kamar, melainkan masing berdiri di ambang pintu. “Kenapa kamu di dalam kamar hotel ini? Menunggu siapa?”

Punggung Andrea panas dingin. Dia sudah benar-benar mati sekarang. Tidak ada lagi alasan yang paling masuk untuk Wijaya.

“Apakah kamu menungguku?” tebak Wijaya karena Andrea tidak segera angkat bicara.

Wanita muda itu buru-buru mengangguk dengan rona muka pucat. “T-tentu saja, Sayang,”

“Tapi, aku tidak kamu hubungi?”

“Belum!” sambar Andrea cepat. Dia mengacungkan ponselnya pada Wijaya. “Aku sudah berniat menghubungimu, tapi kamu keburu datang,” kilahnya.

Wijaya mengangk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status