Share

Bab 52 Kesempatan

Dua jam telah berlalu, semenjak kepergian Damian dan Tasya dari rumah. Suasana menjadi sangat hening, menyisakan Annie yang meratapi segala kesalahannya.

Sambil memeluk lutut dan bersimpuh lesu di sudut ruang TV, Annie terus menangis. Segalanya menjadi runyam, ketika dia memutuskan untuk berurusan dengan Wijaya dan keluarganya.

Ataukah, segalanya menjadi runyam semenjak kedatangan Gina Duran yang menyamar?

Annie menarik rambutnya, menjambak dan mencengkeram seakan ingin segera bangun dari mimpi buruk itu.

Dan tiba-tiba ponsel di sampingnya berdering. Ada panggilan dari nomor baru yang tidak dia kenal. Hati kecilnya sangat berharap jika itu adalah Damian.

“Halo … “ jawab Annie lemas.

“An, segera ke sini. Aku punya kejutan besar untukmu,”

“Andrea?” Annie mulai bangkit. “Apa yang terjadi?”

“Cepat datang ke sini. Aku sudah kirimkan lokasinya,”

Klik. Andrea menutup ponsel dengan cepat, dan menyisakan Annie y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status