Share

Bab 38 Porak Poranda

Gina bergegas mengecek Tasya di kamarnya, dan betapa dia terkejut saat melihat Tasya duduk di atas ranjang sambil membenamkan dirinya di dalam selimut.

Gina buru-buru membuka selimut itu, dan Tasya menangis tersedu-sedu.

“Kenapa Papa sama Mama bertengkar, Mbak?” isak Tasya. “Apa salah Tasya?”

Gina tak sanggup menatap wajah sembab Tasya lebih lama. Dia memeluk gadis kecil itu, berusaha menenangkan dengan segala afirmasi positif yang dia bisa.

Sayup-sayup Gina bisa mendengar teriakan Annie yang makin keras–kini diselingi pecahan kaca yang nyaring. Gina menutup kedua telinga Tasya dengan telapak tangannya.

“Kenapa Papa sama Mama bertengkar? Tasya salah apa?” racau Tasya, menyalahkan dirinya sendiri.

Gina makin memeluk erat tubuh Tasya. Setiap kali dia memandang gadis itu, dia akan langsung teringat akan Sean, sehingga hatinya sakit melihat tangisan Tasya.

“Bukan salah Tasya, kok. Papa sama Mama cuman lagi berdebat, ada yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status