Share

Bab 44 Bersatu Kembali

“Damian,” Annie berbicara lirih sambil menggenggam tangan Damian.

Tubuhnya lemas, mual dan nyeri pada bagian punggung belakang. Annie yakin ini semua adalah efek dari kehamilannya.

“Istirahatlah, An. Biar Fiona buatkan teh hangat untukmu. Nanti aku juga akan nyuruh dia beli obat,” Damian berusaha menenangkan, dengan menyuruh Annie tiduran di atas sofa besar.

“Mama jangan sakit, Ma,” Tasya ikut duduk bertopang dagu, demi menemani Annie.

Annie tersenyum dan mengelus rambut Tasya. “Ganti baju dulu, dong. Biar Mama seneng,” Annie meminta Tasya untuk mengganti pakaian sekolahnya.

Gadis kecil itu berlari masuk ke dalam kamar, untuk berganti pakaian rumah yang lebih santai. Dan kini hanya ada Damian dan Annie di ruang TV, saling berhadapan namun hening.

“Maafkan aku,” ujar Annie tiba-tiba.

“Maaf atas apa?”

“Semuanya,” Annie hendak menangis. Dia tidak punya banyak waktu, sebelum kehamilannya makin membesar. Dia harus b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status