Share

Bab 46 Malapetaka

Saat terbangun dari tidurnya, Emma menyadari bahwa dia sama sekali tidak memakai pakaian. Hanya terbungkus selimut, di atas ranjangnya sendiri.

Emma memekik pelan, ketika Steve tiba-tiba sudah menyeringai, berbaring di sebelahnya.

“Selamat pagi, Emma,” sapanya.

Emma buru-buru duduk dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Ternyata semalam bukanlah mimpi. Dia mengingat jelas apa yang terjadi pada mereka, namun Emma berharap segalanya hanya mimpi. Bisa-bisanya dia terbujuk rayuan Steve untuk menghabiskan malam bersama, di dalam apartemennya sendiri.

Kini, tidak ada lagi hal yang bisa dia sembunyikan mengingat Steve bahkan tahu tempatnya tinggal.

“Tadi jam 3 pagi Nyonya Gina menelepon,” celetuk Steve.

“Hah?!” Emma memekik keras, melompat dari ranjang–tak peduli meski tak berbusana.

Steve terus tersenyum lebar, mengamati lekukan tubuh Emma yang indah.

Emma buru-buru mengecek ponsel. Satu kesalahan fatal, dia tidak mengganti nama Gina menjadi nama yang lain. Namun siapa sangka jika a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status