Share

Bab 22 Fiona Gage

Annie menggigit bibir. Dia tidak bisa melawan Wijaya, meskipun ingin. Yang bisa dia lakukan hanya mengutuki Wijaya dalam hati, dengan makian paling kotor yang pernah dia tahu.

“Sayang?” panggil Andrea, yang perlahan masuk ke dalam ruang kerja Wijaya.

“Ada apa ini? Kenapa suasananya tegang?” Andrea memandang Annie, Wijaya dan Emma bergantian.

Saat melihat wajah pucat Annie, senyum di bibir Andrea mengembang. Dia bisa merasakan jika suaminya itu baru saja mengintimidasi Annie.

“Apakah Annie mendapat kabar baik?” tanya Andrea pada Wijaya.

“Belum,” Wijaya menjawab singkat. “Kamu harus melihat foto-foto itu,”

Emma segera merampas lembaran foto itu dari tangan Annie, untuk ditunjukkan pada Andrea.

Saat melihatnya, meledaklah tawa Andrea tanpa bisa dicegah.

“Jadi, kamu cukup berani juga, ya?” Andrea terus tertawa, dengan mimik mencemooh ke arah Annie.

“Aku akan menyebarkan foto-foto itu, jika dalam waktu enam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status