Share

Bab 23 Menekan Annie

Jam menunjukkan pukul 23.00, ketika Annie membuka kasar pintu ruang kerjanya di kantor. Terlalu malam bagi siapapun untuk berada di kantor, tapi Annie tidak ingin pulang malam ini.

Dia melempar tasnya serampangan, dan duduk menyandarkan diri di sofa panjang–pojok ruangan.

Sepanjang hari sangatlah melelahkan. Apalagi setelah bertemu Wijaya dan mendapatkan ancaman paling serius itu.

Annie tidak pernah takut dengan ancaman pembunuhan atas dirinya. Yang membuatnya takut, justru ancaman yang akan menjatuhkan harga dirinya. Harga diri yang mati-matian dia jaga, tanpa melibatkan jabatan papanya.

Meskipun berasal dari keluarga sangat mampu, nyatanya Annie berjuang sangat keras hingga bisa sampai di titik ini. Menjadi pengacara handal, dengan segudang prestasi yang telah dikenali oleh banyak klien.

Prestasi tertingginya, tentu–menjadi bawahan konglomerat Wijaya. Tapi tak disangka segalanya berubah runyam.

Pintu tiba-tiba dibuka, dan muncu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status