Share

Bab 24 Tak Dihargai

“Mama hari ini nggak pulang,” ucap Annie, ketika dia dan keluarganya sedang sarapan.

“Lagi?!” pekik Tasya. “Dua hari lalu Mama nggak pulang, sekarang nggak pulang lagi?” Anak itu memprotes kesibukan Annie yang seakan tidak ada habisnya.

“Ya mau gimana lagi, Tasya. Mama kan memang harus kerja,” kilah Annie, tak sanggup menatap langsung ke dalam mata Tasya.

“Tapi kan Mama bisa pulang. Tasya kangen main sama Mama,” rengek Tasya.

Damian sudah kehilangan selera makan. Mendengar ucapan Annie yang seakan dipikir sendiri tanpa meminta persetujuannya, membuat Damian muak. Dia membanting sendok, berjalan pergi tanpa bicara sepatah kata pun.

“Mama nggak sayang sama Tasya sama Papa. Mama lebih sayang sama kerja!” Tasya ikut-ikut menyusul Damian pergi, dengan air mata yang telah mengalir.

Apalah yang diketahui anak seusia Tasya. Yang dia tahu, orang tuanya harus selalu ada untuknya. Menemaninya bermain, jalan-jalan atau bahkan mengajarinya be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status