Share

Bab 18 Tulisanmu

Gina menelan ludah terpaksa, saat melihat Ajeng tersenyum licik di depannya. Wanita itu tiba-tiba datang, di malam hari saat keluarga Chase baru saja pulang dari berlibur.

“Ada yang bisa saya bantu?” Gina memberi isyarat mata pada Ajeng untuk bersikap biasa, seakan tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

Sebagai seorang pengacara handal, Ajeng tak perlu berpikir dua kali untuk mengartikan isyarat Gina.

Dia hanya menyerahkan sebuah amplop coklat besar pada Gina.

“Nona menyuruhku menyerahkan ini secara langsung padamu,” ujar Ajeng.

Gina melebarkan pandangannya. “Apa?”

Dia sama sekali tidak mendapat informasi dari Emma. Kenapa Emma menyuruh Ajeng melakukan sesuatu yang beresiko membuatnya ketahuan?

“Nona ingin aku memberikan ini secara langsung, agar kita bisa bertemu,”

‘Oh, jadi begitu,’ tukas Gina dalam hati. Emma memang selalu punya jalan pikiran yang kadang sulit ditebak oleh Gina.

“Aku tidak bisa memp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status