Home / Rumah Tangga / Istri Kesayangan Om Duda / Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

Share

Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

Author: DinDin
last update Last Updated: 2025-04-22 20:37:05

Renra mencubit Ganu, "kamu mau mengatai aku seekor lembu kan!"

Ganu mengelak, dia menurunkan tubuh Renra lalu menggelengkan kepala, "tidak, maksudku... lemah lembut."

"Huh, alasan." Timpa Renra.

Dani duduk sambil membandingkan pertemuan pertama kali dengan sosok Renra dengan yang kali ini ia lihat, dimana sosok itu seperti tidak memiliki hati nurani juga bermata bengis, tapi disini Dani melihat dia seperti gadis yang bermanja pada sang kakak. Sedangkan Ganu, pria berkacamata itu menarik rasa penasaran Dani, ini pertama kalinya bertemu.

Ganu menoleh kemudian terkejut dengan sosok yang duduk bersebrangan dengan Domenic. Sedangkan Sun Shanne yang masih memperhatikan hujan tidak merespon Ganu yang terkejut.

"Apa ini sungguhan?." Kata Ganu, dia melempar tatapan kepada Shanne yang cuek.

"Bukannya aku sudah memberi tahumu?dia bahkan baru saja bertaruh di kursi Pion." Sahut Renra.

"Aku pikir kau bercanda." Ganu terkejut, " Aw... lihat.. aku seharian belum makan apapun." imbuh Gan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

    Last Updated : 2025-04-23
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 25 : Gun

    Sun Shanne tiba di persimpangan jalan, tinggal beberapa langkah lagi memasuki kawasan Panti Asuhan. Begitu masuk gerbang disuguhkan pemandangan warna bunga yang beradu berjajar rapi dari pot yang dilukis sedemikian rupa dengan indah, menangkap paling pertama senyum Shanne. Dengan langkah pelan Shanne berjalan masuk gedung mengintip ruangan luas tertata nan bersih di sela banyak tawa anak anak riuh, dia tidak mengeluarkan suara masih menikmati melihat mereka berkegiatan. Salah satu anak menyadari hadirnya Sun Shanne, dia langsung berlari membuat teman teman dan pengasuh bingung. Setelah mereka mengikuti arah bocah tersebut, senyum mereka mekar mendapati wanita muda yang dipeluk bocah laki laki tersebut adalah Sun Shanne. "Kakak Sun!" Anak anak lain mulai berlari menghampirinya langsung memeluk penuh perasaan rindu. Sasa dan Maria, sang pengasuh haru melihat pemandangan tersebut, mereka lega Sun Shanne baik baik saja setelah terselip kabar bahwa ia menghilang. Sungguh kehadiran

    Last Updated : 2025-04-25
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab I : Pelaminan

    Hangatnya mentari pagi belum menyentuh tubuh Shanne, gadis yang masih pengar di ranjangnya membalikkan tubuhnya dengan malas telah menyadari hari sudah pagi. Dia belum melihat sekeliling kamarnya belum menyadari ada sosok laki laki yang tengah duduk di sofa.“Mpph.. jam berapa ini?.” Gumam Shanne, dia mencoba meraih jam di meja.Sosok laki laki itu mengamati dengan senyum tipis kemudian berdiri mendekat pada gadis tersebut, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun seolah terpesona meski Sun Shanne tampak acak acakan.“Selamat pagi Nona…,” sapa laki laki tersebut, menyentuh hidung Shanne.“Kenapa ada suara yang menyapa di kepalaku?.” Pikir Shanne, belum menyadari.Shanne belum bangkit dia masih menyeimbangkan otaknya untuk melihat jam di tangannya dengan tepat. Dia minum lebih banyak semalam dari biasanya membuatnya sedikit kesulitan.“Hai Nona, sekarang adalah pukul tujuh pagi.” “Tujuh pagi, syukurlah aku tidak terlambat,” balas Shanne, “tunggu suara siapa barusan!”Shanne kemud

    Last Updated : 2025-03-09
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 2 : Ciuman Pertama

    “Selamat datang tuan… .” Sambut pelayan. Dani membalas dengan anggukan kecil, lalu pelayan membantu membawakan tas, begitu tiba ia mencari sosok isterinya, berjalan menuju kamar dengan banyak pikiran mengenai Shanne. Knock knock knock Tidak ada jawaban, Dani kemudian memanggil pelayan di bawah menanyakan tentang Shanne. “Maaf tuan, sepertinya nona Shanne sedang tidur.” “Apa dia sudah makan?.” Tanya Dani, ia memandang pintu kamar yang terkunci. “Belum Tuan, nona hanya makan dua keping biskuit.” Mendengar penjelasan pelayan, Dani berinisiatif membawakan makanan, dia secara khusus pulang lebih cepat hari ini untuk memastikan keadaan Shanne di rumah. Para pelayan juga merasa heran, majikannya tidak pernah melakukan hal ini bahkan pada mantan istrinya dahulu. Dani orang sibuk yang menghabiskan banyak waktunya untuk mengurus perusahaan. Sedangkan di dalam kamar, Shanne sedang bersiap untuk melarikan diri, dengan menggenggam benda tumpul di tangannya ia berniat akan memu

    Last Updated : 2025-03-09
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 3 : Dinner

    Dengan tidak percaya diri Shanne berjalan sendiri setelah kepala pelayan memapah langkahnya separuh jalan. Pakaian merah maroon yang ia kenakan sedikit memiliki ekor, serta sepatu hak tinggi yang ikut melengkapi menambah kesan anggun padanya. Dia mendadak terdiam, melihat area kebun disulap menjadi tempat dinner luar biasa, meja putih dengan hiasan mawar di atasnya menambah rona romansa. Latar tempat juga dihias dengan banyak bunga dan lampu kecil. Dani sengaja mempersiapkan ini atas saran dari orang kepercayaannya, agar bisa merebut hati Shanne. Masih perlu sepuluh langkah lagi untuk membuatnya benar benar hadir dinner malam itu. Tapi Shanne juga mencari celah, bagaimana ia akan kabur malam ini. Melihat Shanne yang terdiam mematung, Dani segera menghampiri menyerahkan tangannya untuk meraih tangan lembut Shanne. "Kamu sangat cantik malam ini,” puji Dani, ia melempar senyum bahagia. Shanne tidak terlalu memperhatikan apa yang diucapkan Dani, dalam otaknya berisi kata lari.

    Last Updated : 2025-03-09
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 4 : Money

    Laki laki dengan tubuh penuh tato sedang merayu gadis muda, ia mengajak gadis itu untuk pergi makan malam bersama, tapi sejurus kemudian gadis itu sudah tertembak oleh satu peluru kemudian jatuh menghantam lantai sebuah pisau juga jatuh dari genggaman gadis muda tersebut. “Ganu!?, apa yang kau lakukan?.” Tanya laki laki bertato kebingungan. “Domenic, kamu sangat polos, gadis itu hendak membunuhmu.” Jelas Ganu. “Kami baru saja akan berciuman, tapi kau… ah sudah lupakan!” Laki laki bertato tersebut bernama Domenic, ia gangster yang ditakuti saat ini, selain kekuatan fisik yang ia miliki, ia juga dianugerahi pesona yang memikat. “Kesepian membuat kamu menjadi bodoh, apa yang akan Shanne katakan jika melihat semua ini,” ucapnya sembari mengantongi pistolnya kembali. “Dia pasti akan memukulku.” Jawab Domenic sedikit mengangguk. Ganu laki laki berwajah adem tersebut adalah tangan kanan Domenic dia memiliki kepribadian lemah lembut tapi tegas, selalu membawa pistol antik yang i

    Last Updated : 2025-03-09
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 5 : Everything

    Lotus, karyawan baru mendapat sanjungan ketika berhasil menjual koleksi Xollo termahal musim ini di hari pertama bekerja oleh rekan kerjanya. Zen Fei sang pemilik yang kebetulan berada di sana kemudian menghampiri karyawan tersebut, dia dengan senyum mengucapkan selamat dan menambah bonus untuknya. Dia juga penasaran siapa yang membeli, namun saat karyawan tersebut menunjukkan atas nama Dani Alves raut wajahnya menjadi heran, itu adalah nama kawan lamanya. Bagaimana dia bisa membeli pakaian perempuan, jelas itu bukan ukuran wanita yang pernah ia temui. *** Beranjak dari Xollo, Shanne kembali memasuki sebuah toko yang menjual kebutuhan wanita mulai dari make up dan perawatan kecantikan, Dani mengajak masuk tapi Shanne sempat menolak, dia tidak terlalu pandai memakai prodak kecantikan, tapi karena teringat ia ingin menguras kantong Dani sebagai pelajaran mendadak bersemangat. "Ini bagian dari hidup seorang wanita, kamu harus membeli sesuatu dari sini," kata Dani. "Baiklah," jaw

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 6 : Perhatian Suami Duda

    Shanne tidak bisa tidur meski hari sudah larut, dia pergi ke lantai bawah untuk mengambil sesuatu untuk dimakan. Ini pertama kalinya Shanne mengendap endap pergi ke dapur di malam hari. Dia mengira semua orang sudah tidur, sehingga dia dengan bebas mengambil cemilan dan sebotol wine. Saat kembali ke kamar, Shanne sepintas masih mendengar aktivitas di salah satu ruangan. Dia berpikir sejenak tapi tidak menemukan jawaban, dengan cuek dia pergi ke kamar tapi langkah ceroboh membuatnya tersungkur. Crang Gelas yang dibawa Shanne pecah, tapi sebotol wine yang ia bawa masih selamat. “Aw… sakit sekali.” Shanne meringis kesakitan. Dengan sedikit merangkak Shanne menepi, pantulan gelas jatuh sedikit mengenai lengannya. Lututnya juga terasa mati rasa menghantam lantai. Suara gaduh membuat Dani di ruang kerjanya langsung berlari memastikan apa yang terjadi, dia menyalakan lampu melihat Shanne terduduk kesakitan. "Shanne!?, apa yang terjadi?," tanya Dani. Dani dengan khawatir membop

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 25 : Gun

    Sun Shanne tiba di persimpangan jalan, tinggal beberapa langkah lagi memasuki kawasan Panti Asuhan. Begitu masuk gerbang disuguhkan pemandangan warna bunga yang beradu berjajar rapi dari pot yang dilukis sedemikian rupa dengan indah, menangkap paling pertama senyum Shanne. Dengan langkah pelan Shanne berjalan masuk gedung mengintip ruangan luas tertata nan bersih di sela banyak tawa anak anak riuh, dia tidak mengeluarkan suara masih menikmati melihat mereka berkegiatan. Salah satu anak menyadari hadirnya Sun Shanne, dia langsung berlari membuat teman teman dan pengasuh bingung. Setelah mereka mengikuti arah bocah tersebut, senyum mereka mekar mendapati wanita muda yang dipeluk bocah laki laki tersebut adalah Sun Shanne. "Kakak Sun!" Anak anak lain mulai berlari menghampirinya langsung memeluk penuh perasaan rindu. Sasa dan Maria, sang pengasuh haru melihat pemandangan tersebut, mereka lega Sun Shanne baik baik saja setelah terselip kabar bahwa ia menghilang. Sungguh kehadiran

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 24 : Lentera

    Keesokan harinya...Dalam kamar Sun Shanne terbangun, menggeser kakinya untuk mengapung dibibir ranjang. Tubuhnya masih terasa sedikit berat ia lalu mengingat telah makan malam bersama dan bersulang bersama Renra. Dengan langkah malas setelah sepuluh menit duduk, ia akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Shanne bangun paling terlambat, semuanya sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Tapi Shanne dengan wajah kusut turun dari lift, matanya mencari cari sosok sang duda sebelum ia mengambil posisi duduk di meja makan. Domenic datang tepat di belakang Shanne, dia menepuk pundak sahabatnya dengan lembut," kamu pasti mencari Dani, dia sudah pergi pagi buta." Rasa penasaran Sun akhirnya terjawab membuatnya merasa lega, tidak heran sosok Dani yang sibuk sudah pasti dia pulang lebih dulu. Tapi, yang tidak di ketahui oleh dirinya Dani berada di tangan Domenic sepenuhnya, dia di suatu tempat yang tidak akan pernah Sun sadari, di sembunyikan sebagai sandra untuk Alaxsander

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 23 : Makan Malam Bersama The Rude

    Renra mencubit Ganu, "kamu mau mengatai aku seekor lembu kan!" Ganu mengelak, dia menurunkan tubuh Renra lalu menggelengkan kepala, "tidak, maksudku... lemah lembut." "Huh, alasan." Timpa Renra. Dani duduk sambil membandingkan pertemuan pertama kali dengan sosok Renra dengan yang kali ini ia lihat, dimana sosok itu seperti tidak memiliki hati nurani juga bermata bengis, tapi disini Dani melihat dia seperti gadis yang bermanja pada sang kakak. Sedangkan Ganu, pria berkacamata itu menarik rasa penasaran Dani, ini pertama kalinya bertemu. Ganu menoleh kemudian terkejut dengan sosok yang duduk bersebrangan dengan Domenic. Sedangkan Sun Shanne yang masih memperhatikan hujan tidak merespon Ganu yang terkejut. "Apa ini sungguhan?." Kata Ganu, dia melempar tatapan kepada Shanne yang cuek. "Bukannya aku sudah memberi tahumu?dia bahkan baru saja bertaruh di kursi Pion." Sahut Renra. "Aku pikir kau bercanda." Ganu terkejut, " Aw... lihat.. aku seharian belum makan apapun." imbuh Gan

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 22 : Suatu Ketika

    "Katakan padaku, di mana pria pemilik jam tangan ini?" Tanya Sun Shanne, dia mengelap air mata gadis bernama Sofia dengan ujung jarinya. Sofia gadis kecil berusia 9 tahun itu menggelengkan kepala, dia tidak tahu kemana Vlad dan kawan kawan membawanya. "Kalo begitu pergilah pulang, dan jangan pernah melakukan hal ini lagi, atau aku tidak pernah lagi mau menemui mu!" Ancam Shanne. Sofia mengangguk, dia tampak seperti gadis kecil penurut, "Vlad mengatakan jika aku punya hadiah mewah, Kak Sun akan kembali." tutur Sofia dengan nada penuh penyesalan. "Baiklah, aku maafkan, lain kali jangan terperdaya ucapan orang lain" Tatap Shanne menegaskan. Gadis itu mengangguk pelan, dia langsung berlari menuju arah pulang, meninggalkan Sun Shanne sendirian.*** Beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi memberi sebuah pesan dari Renra. Dia menanyakan keberadaan Dani pada Shanne untuk memastikan orang yang duduk di meja para kupu kupu bukan Dani Alves. Seharusnya pria seperti Dani tidak ak

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 21 : Pergi Bersama

    Dani merasa bangga dengan apa yang dikatakan oleh istrinya, mereka jarang bicara satu sama lain tapi dia memahami bagaimana hubungan dirinya dengan kedua orang tua serta sang Kakak. Dani meraih tangan Sun Shanne, "maaf Ibu, kami punya rencana pergi hari ini, apa ada yang ingin Ibu katakan lagi?." Tanya Dani. Nyonya Stevia memegang kepalanya frustasi, dia tidak mengatakan apapun langsung angkat kaki dari rumah putra keduanya. Di depan mobil langsung di sambut sekretaris pribadinya yang sudah menebak reaksi Dani Alves pada sang Nyonya. Dani memandangi Shanne, tidak tau kata yang tepat untuk menggambarkan pribadinya yang unik, kadang lemah lembut, kasar, kadang juga penyayang dan keibuan. Sun Shanne mendongak, "lihat apa!" bentaknya. "Tentu saja melihat dirimu, siapa lagi?." Dani menjawab sambil celingukan menegaskan memang Shanne wanita yang ia pandangi. "Dengar, hari ini aku akan pergi ke The Rude, aku tidak akan mendengar larangan apapun." Kata Sun Shanne, dia pergi ke kam

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 20 : Shut up!

    Tiga hari telah berlalu dari kesepakatan yang telah disetujui oleh Domenic dan dirinya, ia tahu ini semua sebagai tolak ukur menilai keseriusannya. Meski ini bukan hal mudah menjamin seratus persen keberhasilan tapi dia mulai berusaha dengan mengurus pembagian saham sebagai langkah pertama, sesuai yang Domenic minta. Memberikan saham tidak semudah memberi kejutan pada anak kecil, dia juga harus mengurus beberapa hal dan antisipasi resiko kedepannya, membuatnya harus memiliki jam ekstra untuk bekerja. "Huftt..." Dani menghela napas bersandar pada kursi kerjanya. Terlintas seharian ini dia juga belum mendengar Sun Shanne keluar kamar, maka dari itu dia menyimpan pekerjaan miliknya sebentar untuk melihat gadis yang ia cintai di kamar. Dani menaiki tangga, dia berhenti sejenak lalu menatap layar ponselnya, ia menekan logo aplikasi belanja online untuk membeli sesuatu, dia tampak memainkan jarinya dengan wajah serius kemudian menyimpan ponsel di sakunya kembali. Begitu masuk seper

  • Istri Kesayangan Om Duda    19 : Secarik Rencana

    Angin malam sepoi sepoi mengelus lembut paras Sun Shanne membuat Dani tidak berpikir banyak tentang keputusannya, untuk memenuhi tantangan yang Domenic berikan. Sun Shanne telah menyihir matanya untuk terus jatuh cinta padanya. Dia tidak akan ragu melakukan apapun bahkan meskipun mempertaruhkan segalanya. "Seperti apapun dia hanya pria nekat, Domenic!" "Siapa peduli? jangan berpikir terlalu keras Sun." Balas Domenic sambil menaikan alisnya sebelah. Sun Shanne melirik ke arah Renra dia tampak tenang tenang saja sambil mengunyah permen karet kesukaannya"Renra, kenapa kamu diam saja, bantu aku bicara!" Mendengar Sun Shanne berteriak gadis seksi itu hanya menaikan kedua bahunya dengan ekspresi tidak ingin terlibat. Merasa jengkel Shanne menghampiri tubuh Dani yang berdiri agak jauh dari mereka, "Dani, bukankah kita sudah sepakat dengan semua ini, aku bukan lagi istrimu!" Dani membalas dengan senyum, kini dia lebih percaya diri dengan isi kepalanya, "maaf saja sayang, itu pal

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 18 : Dare!

    "Sebenarnya kita akan kemana?!" Sun Shanne mulai kesal, dia terlihat beberapa kali mendesis ingin mengomel. "Duduk dan nikmati perjalanan." Balas Domenic. Renra justru ia malah tidur selama perjalanan, tidak perduli mereka akan kemana, selama ada senjata ditangannya dia tidak akan khawatir kemanapun. Sun Shanne yang lelah berhenti protes, dia pasrah tidak menumpang mobil yang dikemudikan oleh Domenic, sahabatnya. Suasana dimobil hanya disini suara deru mesin yang kemudian disela suara perut Sun Shanne yang keroncongan. Kruyuk~ Kruyuk~ Suara itu membuat Domenic melirik ke arah Dani, "apa kamu tidak memberi makan gadis yang kau culik!?" Dani, dia melihat ke belakang Sun Shanne yang sibuk memandangi jendela mobil, tidak ingin menangkap wajah Dani. "Apa kamu ingin makan sesuatu?." Tanya Dani lembut. "Tidak!" Jawab Sun Shanne singkat. Dani menujuk salah satu tempat mewah yang berdiri kokoh meminta Domenic untuk menepi sebelum terlewat agar Sun Shanne bisa makan sesuatu di sana, l

  • Istri Kesayangan Om Duda    Bab 17 : Mata yang Jujur

    Tidak lama orang yang dicari mereka muncul dengan berlari, diikuti pelayan yang coba menyaingi langkah sang Nona. "Kalian... " Sun Shanne menyambut antusias namun langsung teralihkan dengan keadaan yang ia lihat di luar saat mendekati Domenic dan Renra. "Apa yang terjadi?." Sun Shanne, dia merasa tindakan ini berlebihan setelah melihat kekacauan yang sahabatnya buat, terlalu banyak darah yang mereka ciptakan bahkan pada security paruh baya. "Kenapa kamu tampak bingung?." Balas Renra. "Sun Shanne? lihat bekas luka itu, seharus kami yang bertanya apa yang terjadi?." Tanya Domenic, ia memperhatikan jari jemari Sun Shanne dan bekas lecet di tubuhnya. Sun Shanne melihat ke arah tubuhnya, "Ini bukan apa apa, aku akan menjelaskan setelah kita keluar dari rumah ini." "Tunggu!" Sahut Dani menghalangi, ia lupa dengan kesepakatan yang telah terjadi untuk membiarkan Shanne pergi. Renra berjalan besedekap mendekati Dani, "Menculik, lalu menikahi secara paksa, apa itu disebut pernika

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status