Setelah berhenti sejenak, Brandon bertanya sambil melihat ke bawah panggung, “Dari tamu yang datang hari ini, aku lihat ada lumayan banyak peracik aroma juga. Aku mau tanya, menurut kalian, apa penambahan racun ke dalam parfum atau wewangian itu memang memungkinkan?”Tidak ada yang menyangka bahwa mereka yang datang untuk bertanya malah akan balik ditanya.Ada orang yang ingin menjawab, “Kami datang untuk bertanya padamu, bukan untuk ditanya.” Namun, berhubung yang bertanya adalah Brandon, tidak ada yang berani bersuara dan hanya saling memandang.“Apa ada yang bisa menjawab pertanyaanku?” tanya Brandon lagi.Sikap Brandon terlihat tulus, bukan seperti hendak mengerjai atau mempersulit orang. Oleh karena itu, ada peracik aroma yang mau mencoba menjawab pertanyaan itu.Kedudukan Uniasia dalam industri ini sudah tidak perlu diragukan. Bahkan setelah keluar berita negatif seperti ini, mereka juga bisa dengan cepat menangani opini publik dan dampak negatifnya. Dari hal ini, dapat dilihat b
“Sebenarnya Nona Yuna ....” Saat melihat Brandon hanya menatap orang yang berbicara itu tanpa memberi jawaban, Alicia pun panik. Dia mau tak mau harus berbicara.Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara seseorang yang nyaring. “Maaf, aku terlambat!” teriak Yuna dengan terengah-engah. Dia terlihat sangat menyedihkan. Rambutnya yang dibasahi keringat menempel di wajahnya, pakaian yang dikenakannya juga sangat kasual dan santai. Para reporter yang awalnya mengira dia akan muncul dengan mengenakan pakaian mewah pun terkejut. Setelah tersadar, mereka buru-buru memotret Yuna. Bagaimanapun juga, tokoh utama sudah muncul. Jadi, perjalanan mereka hari ini sudah tidak sia-sia.Kenapa penampilan Yuna begitu menyedihkan? Apa mungkin dia awalnya tidak berniat untuk muncul, tetapi akhirnya terpaksa muncul? Beberapa reporter sudah mulai mengarang cerita dalam benak mereka.Brandon berbalik untuk melihat Yuna. Saat ini, Yuna sedang memegang sebuah kotak, napasnya masih b
Lebih bagus apabila Yuna berkata bahwa dirinya sudah membual seperti yang dikatakan peracik aroma sebelumnya. Namun, dia malah mengakui semuanya. Apa dia merasa dirinya sangat berwibawa dan terhormat dengan melakukan hal ini? Benar-benar tidak punya otak!Alicia melirik ke arah Brandon. Namun, Brandon juga sepertinya tidak berniat untuk mencegah Yuna. Perhatiannya hanya tertuju pada Yuna, seolah-olah Yuna adalah seluruh dunianya.‘Sudah gila! Dunia ini sudah gila! Pak Brandon juga sudah gila!’ batin Alicia sambil melihat ke langit. Dia tidak tahu bagaimana konferensi pers hari ini akan berakhir. Lagi pula, semuanya sudah mencapai titik ini, mereka hanya bisa melanjutkannya.“Nona Yuna, maksudmu rekaman suara itu sudah diedit? Dengan kata lain, isi sebenarnya bukan seperti yang kami dengar?” Para reporter sangat cerdas, mereka bisa langsung menyimpulkan intinya.“Rekaman suara itu memang menunjukkan tanda-tanda diedit, tapi kata-kata Nona Yuna di dalam rekaman itu berlanjut dan bukan ha
Dalam sekejap, semua orang tidak berhenti menggumamkan “menaruh racun”. Mereka menggumamkannya berulang kali dengan nada yang berbeda untuk mengamati apakah artinya benar-benar akan menjadi berbeda. Bahkan karyawan-karyawan Uniasia juga menggumamkannya dengan penasaran.Hanya Yuna yang berdiri dengan tenang. Meskipun tidak berpakaian mewah ataupun berdandan untuk konferensi pers ini, kecantikannya masih membuat orang tidak bisa berpaling darinya.“Tapi biarpun begitu, apa maksud menaruh racun yang kamu bilang? Kalau bukan racun, apa mungkin suplemen?”Yuna sepertinya sudah bisa menduga akan mendapatkan pertanyaan seperti ini. Dia pun tersenyum dan menjawab, “Bukan suplemen, tapi kurang lebih sama. Suplemen bermanfaat bagi tubuh, sedangkan yang kutambah juga punya kegunaan seperti itu.”“Nggak perlu sok misterius lagi. Jadi, kamu tetap mau ngaku kalau kamu sudah nambah zat aditif lain dalam proses meracik wewangian? Apa yang kamu tambah?”Orang bereaksi paling cepat jika disuruh untuk m
Candaan Yuna membuat orang lainnya juga tertawa. Suasananya pun berubah menjadi jauh lebih santai.Bahkan karyawan Uniasia juga ikut tertawa. Mereka tidak menyangka situasinya akan berubah menjadi seperti ini. Bukan hanya krisisnya yang sudah berangsur-angsur terpecahkan, hasilnya juga jauh lebih bagus dari yang mereka duga.Perlu diketahui bahwa cara penyelesaian awal yang mereka rencanakan adalah membantah keaslian rekaman itu atau mengaku bahwa Yuna hanya berbicara omong kosong. Namun, kedua cara ini hanya bisa menyelesaikan masalah untuk sementara.Bagaimanapun juga, ini adalah zaman di mana internet sangat berkembang. Sangat mudah bagi seseorang yang berniat jahat untuk membuat penjelasan yang lebih rinci mengenai rekaman suara itu, lalu membuktikan bahwa memang Yuna yang mengatakannya. Dengan begitu, situasinya akan menjadi makin buruk.Pihak Uniasia juga tidak bisa terlalu menekan masalah ini. Bagaimanapun juga, hal ini sudah menimbulkan sensasi besar. Jika mereka langsung menek
“Ada apa?” tanya seseorang saat melihat peracik aroma yang tidak bergerak.Peracik aroma itu mendongak dengan agak linglung dan menatap Yuna. Kemudian, dia menunduk lagi untuk mengendus aroma di kertas uji. Dia tidak menjawab pertanyaan orang tadi, dan hanya menggunakan handuk yang sudah diolesi air untuk menyeka ujung hidungnya. Kemudian, dia mengambil botol satunya lagi tanpa ragu dan mengulangi hal yang sama seperti sebelumnya.Reaksinya membuat semua orang menjadi sangat penasaran. Mereka pun tidak berhenti menjulurkan kepala untuk melihat situasinya.Setelah meletakkan kertas uji satunya lagi, peracik aroma itu menatap Yuna dengan terkejut dan bertanya, “Bagaimana kamu bisa melakukannya?!”“Percobaan. Percobaan yang dilakukan berulang kali,” jawab Yuna.“Nggak mungkin! Aku sudah mencoba berulang kali, tapi tetap nggak berhasil. Kamu bilang dua botol ini kamu racik habis pulang ke Johar, ‘kan? Itu lebih nggak mungkin lagi!” Peracik aroma itu menatap kedua botol di hadapannya denga
Baru saja karyawan Uniasia hendak mengakhiri konferensi pers hari ini, ada orang yang sudah menyela kata-katanya. Senyumannya pun langsung membeku di wajah.“Bukannya kakekmu tetap mati biarpun punya obat yang begitu berguna?” Pertanyaan ini sangat menusuk dan langsung membuat suasananya menjadi dingin.Semua orang pun menoleh ke arah datangnya suara dan melihat wajah seorang pria yang asing. Pria itu sedang duduk sambil menyilangkan kakinya, posturnya terlihat sangat sembrono. Ada seulas senyum mengejek yang menghiasi wajahnya. Dia memandang ke arah Yuna yang berada di paling depan dengan tatapan yang tajam.“Siapa dia?” tanya seseorang dengan suara yang kecil.“Ya ampun, kok dia malah ngorek luka orang.”Meskipun para reporter juga sering mengorek luka orang, mereka juga harus melihat siapa orangnya. Kesampingkan dulu masalah menghormati Uniasia. Hari ini, bahkan Brandon, CEO Uniasia itu sendiri juga hadir.Masalah kematian Gideon pada dasarnya adalah hal tabu yang tidak bagus untuk
Baru saja Yuna mau berbicara, Brandon sudah maju ke depannya dan berkata, “Tuan Louis, kalau ada masalah, departemen hukum Uniasia akan berkonsultasi denganmu. Tapi sepengetahuanku, Asosiasi Peracik Aroma masih belum punya otoritas sebesar itu, ‘kan?”Selesai berbicara, Brandon langsung memeluk pinggang Yuna dan berjalan ke belakang panggung.Louis juga hendak mengikuti mereka, tetapi malah dicegah oleh karyawan Uniasia. “Tuan Louis, tolong berhenti.”Louis mengangkat alisnya dan berhenti. Dia berdiri di tempat sambil melihat punggung mereka yang menjauh dan tersenyum penuh arti.“Nggak disangka Asosiasi Peracik Aroma bisa utus orang kemari,” ucap Yuna dengan emosional.Yuna memang sudah menerima telepon dari mereka dan mempersiapkan diri. Hanya saja, dia tidak menyangka tindakan mereka begitu cepat. Selain itu, yang mereka utus adalah Louis. Dia bahkan juga datang ke konferensi pers ini. Dari kata-kata Louis tadi, dia memang sengaja mau mempermalukan dan mempersulit Yuna. Maksudnya su