Share

Bab 586

Author: Awan
“Terima kekalahan atau nggak, mana bisa tahu kalau kita belum tanding! Kamu pikir kamu sehebat itu?” tutur Rosa menantang.

Rosa pun berjalan mendekati Yuna dengan mata berapi-api penuh dengan tekad bertarung. Di tengah situasi yang sangat tegang itu, tiba-tiba terdengar seorang pria yang memanggil nama Rosa. Suaranya terdengar lembut, tapi orang yang namanya disebut itu justru syok. Rasa syok itu tidak hanya terlihat dari gerak tubuh, tapi juga dari tatapan matanya. Spontan, dia pun membalikkan badan dan menyapa pria itu dengan canggung.

“Om?”

“Ngapain kamu di sini?” tanya pria itu. Meski pakaiannya terlihat sederhana, aura orang kayanya tetap tidak bisa ditutupi.

“A-aku lagi tanding sama temanku?” ujar Rosa, tapi kali ini nada bicaranya tidak lagi lantang seperti semula.

“Sudah selesai?”

“Su-sudah,” jawab Rosa lirih. Rosa masih tidak mengira omnya akan datang kemari. Dia juga sedikit pun tidak tahu sejak kapan omnya ini datang.

“Kalau sudah selesai, cepat pulang ke rumah, sekarang sud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 587

    “Kita pernah ketemu dulu waktu di Prancis.”Pria itu berusaha untuk mengingatkan Yuna, tapi Yuna benar-benar tidak ingat siapa dia. Setelah yakin kalau Yuna bukan mengada-ada, akhirnya pria itu pun menyerah dan berkata secara langsung, “Waktu di kompetisi, kamu menang tipis dari aku. Aku Louis.”Seusai memperkenalkan diri, Louis mengulurkan tangannya untuk menunjukkan keramahan, tapi Yuna tidak menyambut jabat tangan Louis dan hanya mengangguk.“Oh, oke.”Louis, “….”Oke? Cuma itu saja jawabannya?“Tadinya aku di Prancis cuma mau unjuk kebolehan saja, nggak tahunya ternyata aku dapat sesuatu yang lebih berharga. Kalau ada waktu, kamu nggak keberatan kita tanding lagi secara resmi?” tanya Louis.Yuna menyadari nada bicara Louis memang terdengar sangat santun, tapi di baliknya tersirat rasa tidak terima atas kekalahannya di Prancis terakhir kali. Secara tidak langsung, Louis ingin mengatakan kalau kekalahannya waktu itu semata-mata karena kecerobohannya. Dia tidak bertanding dengan sepen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 588

    “Kayaknya aku masih datang tepat waktu.”Meski Brandon tahu Yuna pasti akan baik-baik saja berkat keahlian bertarung yang Yuna miliki, tetap saja dia akan lebih tenang ketika bisa bertemu dengan Yuna secara langsung. Setelah insiden penculikan yang terjadi di Prancis waktu lalu, Brandon jadi lebih waspada.“Ada apa?” tanya Yuna.“Kita ngobrol di tempat lain saja,” ujar Brandon. Kemudian, dia membawa Yuna ke bawah pohon besar yang terletak tidak jauh dari tempat mereka semula. Di dekat sana juga ada mobil Brandon yang sedang terparkir. Di tengah gelapnya malam dan bayang-bayang pohon di malam hari, keberadaan mereka tidak akan disadari oleh orang lain dengan mudah.“Kamu mau ke mana malam-malam begini?” tanya Brandon.“Aku lagi mau cari harta karun,” jawab Yuna tersenyum mengingat tentang barang berharga yang baru saja dia temukan. Kegirangannya itu juga terpancar melalui alis matanya yang ikut melengkung seolah sedang ikut tersenyum.“Masih bisa senyum-senyum saja kamu.”Brandon juga i

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 589

    “Kartu undangannya palsu.”“Palsu?” seru Yuna terkejut. Dia sempat berpikir kemungkinan akan terjadi sesuatu dengan undangan kali ini, atau mungkin mereka yang punya rencana lain, tapi dia tidak pernah berpikir sampai bahkan kartu undangan yang dikirim saja palsu. “Kok, bisa palsu? Aku lihat di atasnya ada cap resmi asosiasi, kelihatannya nggak mungkin palsu. Kalau memang ada orang yang berniat jahat, kita lapor polisi saja.”“Masalahnya nggak segampang itu. Tadi aku sudah periksa, capnya memang asli, berarti ada orang yang menyalahgunakan cap resmi asosiasi. Pertanyaannya sekarang, kenapa capnya segampang itu diambil sama orang lain? Dan juga … kamu tahu rumah yang kamu tempati sekarang punya siapa?”“Siapa?” tanya Yuna.“Kamu pernah dengar nama keluarga Hermawan?” Tidak yakin seberapa jauh yang Yuna ketahui tentang tempat ini, Brandon pun menjelaskannya pelan-pelan. “Rumah ini dibeli atas nama Louis Hermawan.”“Louis?!”“Kamu kenal dia?” tanya Brandon curiga melihat reaksi Yuna yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 590

    Sesuai perkiraan, Brandon menggelengkan kepalanya menepis pernyataan yang baru saja Yuna ucapkan.“Dia sudah bersusah payah memancing kamu ke sini. Aku rasa nggak mungkin dia cuma minta tanding ulang sama kamu.”Dugaan Brandon masuk akal kalau memang ternyata pelakunya adalah Louis. Dengan wewenang yang dia miliki sebagai pengurus asosiasi, mendapatkan cap resmi itu bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Hanya saja, undangan itu masih belum melalui persetujuan dari asosiasi, melainkan hanya perbuatan Louis sendiri. Tak heran saat itu Brandon tidak menyadari ada yang janggal.“Kalau begitu, coba kita lihat saja sebenarnya apa yang dia mau,” kata Yuna santai tanpa ada rasa khawatir sedikit pun.“Kamu nggak takut?”“Kenapa harus takut? Kayak yang tadi kamu bilang, dia sudah repot-repot mancing aku sampai ke sini, jadi nggak mungkin dia cuma mau tanding ulang doang, dan nggak mungkin juga dia berniat membunuhku. Kalau memang begitu, apa lagi yang perlu aku takutkan. Kita lihat saja apa y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 591

    Yuna tahu kalau dibiarkan begini terus, yang ada dia akan semakinmerindukan pelukan Brandon. Maka itu, dia langsung berpaling dan menguatkan dirinya untuk berpisah dengan sang kekasih.Ketika tangannya baru saja memegang gagang pintu mobil, Brandon langsung menariknya kembali dan berkata, “Kamu pulangnya gimana? Manjat tembok lagi?”Walaupun harus memanjat tembok tidak jadi masalah dengan keahlian yang Yuna kuasai, Brandon masih tidak tenang jika dia harus melakukannya. Bagaimanapun juga tembok itu memiliki tinggi 5 meter!“Nggak. Ada yang bukain pintunya,” kata Yuna.Brandon, “?”Yuna membungkukkan badan dan mencium ujung bibir Brandon, kemudian membuka pintu mobilnya dan langsung turun secepat kilat.Brandon, “….”Gerakan Yuna begitu cepat hingga Brandon tidak sempat bereaksi. Sekarang dia hanya bisa melihat istrinya berjalan menuju pintu masuk. Di depan pintu yang besar itu ada sebuah lampu gantung yang menerangi, tapi dari situ Brandon juga bisa melihat pintunya terkunci. Yuna berj

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 592

    “Ting!”Suara yang cukup nyaring berbunyi dan disusul dengan terbukanya pintu depan rumah tersebut. Orang itu kini sudah paham bahwa wanita yang kelihatannya lemah lembut ini ternyata bukanlah orang yang bisa mereka perlakukan semena-mena. Dengan nada yang santun pun dia berkata, “Silakan masuk, Bu Yuna.”Ketika Yuna menginjakan kakinya masuk ke dalam, kedua tangan yang dia taruh di belakang membentuk isyarat “Oke” dengan jarinya. Dia tahu Brandon pasti sedang menoleh ke arahnya dan melihat isyarat tersebut.Brandon menggelengkan kepalanya ketika melihat pintu itu akhirnya tertutup kembali. Tanpa sadar sudut bibir Brandon sedikit terangkat memperlihatkan senyum tipis di wajahnya. Dia cukup tenang mengetahui Yuna sanggup melindungi dirinya sendiri, walau andaikan Yuna tidak bisa, masih ada dia yang tentu akan melindunginya. ***Tebakan Yuna tepat sasaran rupanya. Sesuai perkiraan, keesokan harinya Louis langsung datang menemui Yuna pagi-pagi. Yuna bisa mendengar pintu depan terbuka ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 593

    “Kalau misalkan aku nggak tertarik sama tawaran itu, gimana tanggapan kamu?”“Kamu yakin?”Louis mungkin bisa mengerti keputusan Yuna apabila Yuna memang ingin mengembangkan karirnya di luar negeri, tapi faktanya, Yuna sudah menolak tawaran Will dan berkata ingin berkarya di dalam negeri. Berhubung Yuna sudah bertekad ingin berkarya di dalam negeri, tidak bisa dipungkiri bahwa Asosiasi Peracik Aroma adalah instansi yang paling berwenang dalam industri parfum dan wewangian di sini. Tawaran yang Louis berikan ini menjadi tawaran yang tidak mungkin ditolak oleh siapa pun, tapi Yuna masih saja tidak tertarik? Apa mungkin Yuna sengaja jual mahal?!“Jadi, kamu sudah bersusah payah memancing aku datang ke sini cuma untuk itu? Sayang banget kamu sampai harus keluar banyak uang, padahal tinggal telepon saja cukup,” pungkas Yuna.Toh sudah sampai sejauh ini, sekalian saja Louis mengatakan semuanya. Lagi pula, dia juga sudah cukup lelah berbicara memutar ke sana kemari.“Memancing?” ujar Louis te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 594

    “Tembok ini ….”Louis sempat berpikir untuk menambahkan jaring-jaring yang bisa mengalirkan listrik, tapi dia rasa sepertinya itu agak berlebihan. Belum lagi tidak semudah itu untuk memasang jaring listrik.“Ah, sudahlah! Panggil orang untuk tebang pohon ini. Semakin cepat semakin baik!”“Eh, Pak Louis yakin mau tebang pohonnya?!”Pohon itu sudah ada di halaman tersebut selama beberapa tahun silam. Bisa tumbuh sampai setinggi itu tentu saja bukanlah hal yang mudah, mana mungkin mereka tega menebangnya begitu saja?“Tebang! Bikin mataku sakit saja!” ujar Louis kesal.Louis tahu betul orang-orang di keluarga Tanoto memang menguasai ilmu bela diri, tapi sehebat apa pun mereka, pasti ada batasnya. Mustahil mereka bisa terbang seperti burung. Satu-satunya kemungkinan yang bisa dia pikirkan hanyalah melarikan diri dengan memanjat pohon ini, jadi dia memutuskan untuk menebangnya saja.Sebenarnya, arah tindakan yang Louis ambil sudah benar, tapi satu hal yang dia tidak tahu adalah bahwa Brando

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status