Share

Bab 591

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Yuna tahu kalau dibiarkan begini terus, yang ada dia akan semakinmerindukan pelukan Brandon. Maka itu, dia langsung berpaling dan menguatkan dirinya untuk berpisah dengan sang kekasih.

Ketika tangannya baru saja memegang gagang pintu mobil, Brandon langsung menariknya kembali dan berkata, “Kamu pulangnya gimana? Manjat tembok lagi?”

Walaupun harus memanjat tembok tidak jadi masalah dengan keahlian yang Yuna kuasai, Brandon masih tidak tenang jika dia harus melakukannya. Bagaimanapun juga tembok itu memiliki tinggi 5 meter!

“Nggak. Ada yang bukain pintunya,” kata Yuna.

Brandon, “?”

Yuna membungkukkan badan dan mencium ujung bibir Brandon, kemudian membuka pintu mobilnya dan langsung turun secepat kilat.

Brandon, “….”

Gerakan Yuna begitu cepat hingga Brandon tidak sempat bereaksi. Sekarang dia hanya bisa melihat istrinya berjalan menuju pintu masuk. Di depan pintu yang besar itu ada sebuah lampu gantung yang menerangi, tapi dari situ Brandon juga bisa melihat pintunya terkunci. Yuna berj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 592

    “Ting!”Suara yang cukup nyaring berbunyi dan disusul dengan terbukanya pintu depan rumah tersebut. Orang itu kini sudah paham bahwa wanita yang kelihatannya lemah lembut ini ternyata bukanlah orang yang bisa mereka perlakukan semena-mena. Dengan nada yang santun pun dia berkata, “Silakan masuk, Bu Yuna.”Ketika Yuna menginjakan kakinya masuk ke dalam, kedua tangan yang dia taruh di belakang membentuk isyarat “Oke” dengan jarinya. Dia tahu Brandon pasti sedang menoleh ke arahnya dan melihat isyarat tersebut.Brandon menggelengkan kepalanya ketika melihat pintu itu akhirnya tertutup kembali. Tanpa sadar sudut bibir Brandon sedikit terangkat memperlihatkan senyum tipis di wajahnya. Dia cukup tenang mengetahui Yuna sanggup melindungi dirinya sendiri, walau andaikan Yuna tidak bisa, masih ada dia yang tentu akan melindunginya. ***Tebakan Yuna tepat sasaran rupanya. Sesuai perkiraan, keesokan harinya Louis langsung datang menemui Yuna pagi-pagi. Yuna bisa mendengar pintu depan terbuka ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 593

    “Kalau misalkan aku nggak tertarik sama tawaran itu, gimana tanggapan kamu?”“Kamu yakin?”Louis mungkin bisa mengerti keputusan Yuna apabila Yuna memang ingin mengembangkan karirnya di luar negeri, tapi faktanya, Yuna sudah menolak tawaran Will dan berkata ingin berkarya di dalam negeri. Berhubung Yuna sudah bertekad ingin berkarya di dalam negeri, tidak bisa dipungkiri bahwa Asosiasi Peracik Aroma adalah instansi yang paling berwenang dalam industri parfum dan wewangian di sini. Tawaran yang Louis berikan ini menjadi tawaran yang tidak mungkin ditolak oleh siapa pun, tapi Yuna masih saja tidak tertarik? Apa mungkin Yuna sengaja jual mahal?!“Jadi, kamu sudah bersusah payah memancing aku datang ke sini cuma untuk itu? Sayang banget kamu sampai harus keluar banyak uang, padahal tinggal telepon saja cukup,” pungkas Yuna.Toh sudah sampai sejauh ini, sekalian saja Louis mengatakan semuanya. Lagi pula, dia juga sudah cukup lelah berbicara memutar ke sana kemari.“Memancing?” ujar Louis te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 594

    “Tembok ini ….”Louis sempat berpikir untuk menambahkan jaring-jaring yang bisa mengalirkan listrik, tapi dia rasa sepertinya itu agak berlebihan. Belum lagi tidak semudah itu untuk memasang jaring listrik.“Ah, sudahlah! Panggil orang untuk tebang pohon ini. Semakin cepat semakin baik!”“Eh, Pak Louis yakin mau tebang pohonnya?!”Pohon itu sudah ada di halaman tersebut selama beberapa tahun silam. Bisa tumbuh sampai setinggi itu tentu saja bukanlah hal yang mudah, mana mungkin mereka tega menebangnya begitu saja?“Tebang! Bikin mataku sakit saja!” ujar Louis kesal.Louis tahu betul orang-orang di keluarga Tanoto memang menguasai ilmu bela diri, tapi sehebat apa pun mereka, pasti ada batasnya. Mustahil mereka bisa terbang seperti burung. Satu-satunya kemungkinan yang bisa dia pikirkan hanyalah melarikan diri dengan memanjat pohon ini, jadi dia memutuskan untuk menebangnya saja.Sebenarnya, arah tindakan yang Louis ambil sudah benar, tapi satu hal yang dia tidak tahu adalah bahwa Brando

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 595

    Selama beberapa hari ini, Rachel sedang tidak ada mood untuk memedulikan apa yang terjadi pada Yuna karena sedang ada masalah keluarga yang lebih merepotkan. Tak peduli betapa enggan atau bagaimanapun caranya Cecilia mengelak, Daniel masih tetap membawa anak itu masuk ke dalam keluarga besar mereka, bahkan sampai menamakannya dengan marga Kusumo.Seketika bertemu dengan anak itu, Cecilia langsung menemui Beny. Dia tahu masalah keluarga ini sudah tidak bisa diatasi lagi oleh ibunya. Jika memang ada orang yang bisa menghentikan ide gila ayahnya itu, orang itu sudah pasti adalah omnya sendiri.“Dengar-dengar Om Beny lagi kurang sehat. Ini aku bawain makanan suplemen dan vitamin dari luar negeri. Semoga saja bisa membantu,” tutur Cecilia dengan raut wajah ramah dan senyum yang lebar.Beny mengangguk dan berkata dengan suaranya yang serak disertai batuk, “Makasih, ya, sudah repot-repot bawain. Papa mama kamu nggak datang?”“Mama lagi sibuk urusin yang lain. Mama juga khawatir sama Om, jadi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 596

    “Benar apa yang kamu bilang. Om juga merasa begitu, makanya Om nggak menentang keputusan yang papa kamu ambil,” jawab Beny mengangguk.Cecilia, “….”Andaikan Cecilia tidak meyakinkan diri bahwa orang yang sedang berbicara dengannya ini adalah paman yang sudah menemaninya tumbuh besar dari kecil, mungkin Cecilia sudah meragukan apakah Beny ini adalah Om Beny yang selama ini dia kenal.“Tapi, Om, kita berdua nggak sama. Apa pun yang papaku lakukan, aku bakal selamanya mendukung karena aku anak perempuannya. Beda sama Om yang punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga Kusumo. Aku kira Om bakal lebih menjaga kehormatan keluarga kita dan menentang keputusan papaku. Om pasti sudah dengar juga rumor-rumor nggak mengenakkan yang sudah tersebar di luar sana. Adikku ini masih muda, tapi papaku mau dia kerja di perusahaan keluarga. Nantinya para pemegang saham dan para karyawan pasti bakal ngomongin dan jadi omongan lagi. Aku cuma khawatir sama martabat keluarga kita,” ujar Cecilia seraya mengh

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 597

    Hari sudah siang ketika Yuna terbangun dari tidurnya. Semangatnya kembali pulih seperti sedia kala setelah puas beristirahat. Dia pun bersiap-siap pergi setelah berberes. Kemarin malam, Yuna meminta gadis itu menuliskan alamatnya, tapi gadis itu hanya memberikan nomor telepon. Guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Yuna memutuskan untuk segera mendatanginya sedini mungkin.Yuna melakukan panggilan sembari dia berjalan, dan tak lama kemudian, panggilan pun tersambung.“Halo, nanti kita ketemuan di mana? Oh ya, kamu bawa barangnya sekarang atau gimana? Aku mau lihat-lihat sebentar ke ladang kamu.”Sembari berbicara, Yuna sudah sampai di depan pintu rumahnya dan hendak keluar.Namun sayangnya, gadis itu malah mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan janjinya, “Maaf, tapi aku nggak jadi jual. Aku bohong, sebenarnya aku nggak punya ladang segede itu.”“Nggak punya?”Apa yang makin ditakuti, justru itulah yang akan terjadi. Yuna sempat khawatir barangnya tidak ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 598

    “Harus hari ini juga? Kalau kamu memang buru-buru, kenapa harus tunggu siang. Sekarang saja … gimana?”“Sekarang?!” seru Yuna terkejut.Seketika itu pula pintu gerbang rumahnya terbuka, dan yang masuk ke dalam tidak lain dan tidak bukan adalah Louis. Dia melambaikan tangannya yang memegang ponsel ke arah Yuna sambil memperlihatkan raut wajah angkuhnya. Pantas saja suara itu terdengar sangat familier bagi Yuna, tak disangka-sangka ternyata orang itu adalah Louis!Namun setelah dipikirkan kembali, kejadian ini tidaklah aneh. Kemarin malam Louis juga berada di tempat itu, dan sepertinya Rosa memanggil Louis dengan sebutan … Om? Jika memang demikian, apakah itu berarti kemarin malam Louis sudah selangkah lebih maju daripada Yuna degan membeli semua tanaman rue dari Erika? Pantas saja Louis berani mengklaim asosiasi memiliki semua bahan langka yang ada.“Sudah kuduga kamu pasti bakal menghubungiku duluan,” ujar Louis sambil tersenyum puas, “Gimana, sudah kamu pikirin baik-baik? Apa kamu ber

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 599

    Yuna melihat-lihat beberapa bahan yang tersedia di halaman dan langsung memetik beberapa. Kemudian, dia menoleh ke arah Louis dan langsung masuk ke dalam. Di dalam rumah tersedia sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengekstrak tanaman, tapi alatnya tidak lengkap. Sepertinya Louis memang sengaja dengan maksud mempersulit Yuna, tapi Yuna tidak terlalu peduli dengan itu dan langsung saja bekerja.Selama dua hari di rumah ini, masih ada banyak hal yang bisa Yuna lakukan. Dengan berbagai macam bahan dasar yang tersedia di halaman, rasanya sayang jika Yuna tidak memanfaatkannya dengan baik. Dengan minyak esensial yang sudah diekstrak dan ramuan lainnya, tak butuh waktu lama aroma harum yang cukup ringan pun mulai tercium.Ke mana pun Yuna pergi, Louis selalu mengikutinya di belakang. Apa pun yang Yuna lakukan, selalu ada Louis yang mengawasi, tapi dia hanya diam saja berdiri di tempat tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Louis hanya bisa mendesah kecewa menyaksikan Yuna langsung melakukan

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

DMCA.com Protection Status