Share

BAB 88 - Kecurigaan

Siang itu, suasana pasar tradisional riuh seperti biasa. Aroma rempah-rempah bercampur dengan bau ikan segar dan sayuran hijau yang baru dipetik.

Di tengah hiruk pikuk para pedagang yang menawarkan dagangan mereka, Novita berjalan dengan langkah mantap, sementara Jelita mengikuti beberapa langkah di belakangnya.

Sebagai istri kedua, Jelita sudah terbiasa dengan posisi ini - selalu di belakang, tidak terlalu diperhatikan.

"Tomat yang ini masih bagus tidak ya?" gumam Novita pada dirinya sendiri, mengamati beberapa tomat merah di lapak sayuran.

Jari-jarinya yang lentik memilih dengan teliti, mencari yang terbaik untuk menu makan malam nanti.

Jelita, yang sedari tadi tampak gelisah, hanya berdiri diam di samping Novita. Tangannya berkeringat meski udara pasar cukup sejuk di jam segini, dan sesekali ia menggigit bibir bawahnya - kebiasaan yang muncul saat ia merasa cemas.

Pikirannya melayang ke kejadian semalam, membuat wajahnya memanas setiap kali mengingatnya.

"Jelita," pang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status