Share

BAB 91 - Kecemasan

Setelah kepergian Bambang ke kantor dan Novita yang mengantar Raditya ke sekolah, suasana rumah kembali tenang. Bi Inah, yang sedari tadi memperhatikan kondisi Jelita dengan khawatir, memutuskan untuk membuatkan sarapan khusus untuk majikan mudanya itu.

Dengan hati-hati, Bi Inah membawa nampan berisi secangkir teh hangat dan sepiring roti panggang menuju kamar Jelita. Ia mengetuk pintu perlahan.

"Non Jelita? Boleh saya masuk?" tanya Bi Inah dari luar.

Terdengar suara lemah dari dalam, "Masuk saja, Bi."

Bi Inah membuka pintu dan mendapati Jelita masih berbaring di tempat tidur, wajahnya pucat pasi. "Non, saya bawakan teh hangat dan roti panggang. Mungkin bisa membantu Non merasa lebih baik."

Jelita berusaha tersenyum, "Terima

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status