Share

68. Penantian

**

Binar masih separuh tertidur saat ponselnya berdering.

Ia bangun dan duduk, lantas meraba-raba nakas di samping tempat tidurnya. Tanpa melihat siapa yang menelepon, perempuan itu menggulir layar untuk menerima panggilan teleponnya. Ia pikir mungkin itu adalah Gio.

“Halo?” sapanya dengan suara mengantuk. Binar bahkan tidak sempat melihat saat itu jam berapa. Ia hanya ingat melirik Noah yang tengah lelap di atas ranjang. Memastikan sang putra baik-baik saja, kemudian baru bisa fokus kepada ponselnya lagi.

“Halo?” Binar mengulangi.

Tidak ada suara jawaban dari seberang. Binar memutuskan itu adalah semacam telepon iseng dan berniat mematikan panggilan saja, namun suara dalam yang pelan membuatnya mengurungkan niat.

“Binar?”

Binar mengernyit. Ingat, ia masih setengah mengantuk jadi tidak bisa seratus persen fokus. Kendati demikian, alam bawah sadarnya mengenal suara itu dengan sangat familiar.

“Ya, halo?”

“Binar, kamu belum tidur?”

Kerutan halus menghiasi kening Binar. Sekali lagi ia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status