Share

5

last update Last Updated: 2024-11-24 22:10:18

Masih di hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari mulai terbenam. Sudah ketiga kalinya aku berpindah tempat untuk tinggal. Mungkin bisa dibilang ke empat kalinya apabila penjara dihitung.

Aku lelah. Aku sangat amat lelah tiada tara. Aku ingin pulang ke rumah ayah.

Jangan bilang bahwa aku tidak bisa bersyukur. Sejak awal hidupku berbeda dengan rakyat jelata yang sejak lahir sudah hidup susah. Maaf saya beda kasta.

Seorang pelayan membawakan beberapa piring makanan di lengkapi dengan hidangan penutup juga. Pelayan itu meletakkan makanan itu di meja kemudian berjalan keluar.

Aku langsung berjalan menuju meja dan memakan makanan itu. Kali ini, makanannya normal. Tidak ada bau aneh di maknan ini. Aku melahap seluruh makanan itu tanpa sisa. Rasanya benar-benar nikmat dan memuaskan untuk sesaat.

Kemudian aku teringat tentang Cedric sialan itu. Aku benar-benar membencinya. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku besok.

Sial. Aku ingin pulang. Aku merindukan ibu. Aku rindu saat aku bisa tiduran di pangkuan ibu. Ibu, pernikahan itu benar-benar menakutkan. Aku ingin pergi dari tempat ini. Aku tidak mau mengakuinya tapi aku juga merindukan adikku yang menyebalkan itu. Ayah, bisakah ayah membawaku pulang?

Dadaku terasa sesak dan berat. Ah, air mataku jatuh lagi. Aku tidak bisa berhenti menangis. Aku menenggelamkan wajahku di antara lenganku di atas meja.

Tiba-tiba seseorang menyentuh pundakku. Aku terkejut dan langsung mengangkat kepalaku untuk melihat ke arahnya. Ternyata dia adalah Cedric. Aku langsung menghapus air mataku saat melihat wajahnya.

"Apa?!" tanyaku dengan nada tinggi. Saat ini aku benar-benar sedang emosional dan bodohnya dia datang ke sini.

"Kau bilang kau ingin keadilan. Aku sudah menemukan orang yang meracunimu dan Alicia. Orang itu ingin mengadu domba kita," kata Cedric dengan datar.

"Ya, terus? Entah kenapa aku sama sekali tidak merasa senang," kataku.

"Kau tidak senang? Apa kau tidak senang telah lolos dari jebakannya?" tanyanya.

"Apa kau pikir aku akan merasa senang setelah melalui semua itu? Apa kau pikir aku senang berada di sini? Tidak sama sekali," kataku.

"Lalu apa lagi yang kau inginkan agar kau senang?" tanya Cedric.

"Satu-satunya hal yang aku inginkan hanyalah pulang ke rumah ayahku," kataku.

"Tidak. Kau sudah menjadi bagian dari keluarga kekaisaran. Kau tidak bisa seenaknya sendiri," kata Cedric.

"Aku tidak bisa seenaknya sendiri, katamu? Kau lah yang seenaknya sendiri menikahiku tanpa persetujuanku. Lalu kau memperlakukan aku seperti kotoran babi. Aku tidak pernah mau menjadi istrimu meskipun kau adalah penguasa di kekaisaran ini," teriakku sambil melempar meja di depanku. Aku tidak peduli piring-piring yang ada di atas meja berjatuhan dan pecah di lantai.

"Apa kau sadar apa yang kau lakukan di hadapan kaisar?" tanya Cedric. Raut wajahnya benar-benar marah.

"Siapa itu kaisar?! Yang aku lihat di depanku adalah pria yang menikahiku seenaknya!"

"Cukup! Sebaiknya kau berhenti sebelum aku menghukummu," ancamnya.

"Hukum saja aku! Hukum! Aku yakin kau sangat ingin memenggal kepalaku. Aku yakin kau terbiasa memperlakukan orang lain seperti bidak dan siap membuangnya setiap saat jika sudah tidak terpakai. Kau seharusnya bisa memenggalku saat ini juga tapi kau tidak melakukan hal itu. Karena kau masih memerlukan bantuan ayahku!"

"Cukup! Kau tidak mengerti," kata Cedric.

"Ya! Aku tidak mengerti dan mau mengerti!"

"Dasar wanita egois," kata Cedric.

"Ya, aku egois. Terus kenapa? Apakah jadi masalah jika aku hanya memikirkan diriku sendiri?!"

"Sebagai salah satu dari istri kaisar, kau seharusnya tidak boleh egois dan harus menjaga sikap," kata Cedric.

"Persetan dengan semua itu! Sejak awal aku tidak pernah mau menjadi istri kaisar. Siapa juga yang mau menjadi istri kaisar?"

"Apa kau tidak menyadari posisimu? Ada banyak wanita di luar sana yang menginginkan posisimu," kata Cedric.

"Lalu kenapa? Mereka semua pasti sudah gila!" kataku.

"Cukup! Kau harus beristirahat," kata Cedric. Sepertinya dia ingin mengakhiri perdebatan ini.

"Kalau kau tidak puas denganku, ceraikan saja aku dan cari saja wanita lain!" Teriakku. Dia mengabaikanku dan keluar dari kamar ini.

***

Hari ketujuh setelah pernikahan. Aku terbangun masih di kamar yang sama. Cahaya matahari terlihat sangat terang. Sepertinya aku bangung terlalu siang.

Aku melihat ke sekeliling. Pecahan piring kemarin sudah tidak ada. Sepertinya para pelayan sudah membersihkannya.

Tiba-tiba aku mendengar seseorang mengetuk pintu. "Yang Mulia Ratu, apakah Anda sudah bangun?" tanya seorang wanita dari balik pintu.

"Ya, masuk lah," kataku. Wanita itu pun masuk. Wanita itu menggunakan pakaian pelayan dengan posisi tinggi. Wanita itu berdiri di depanku kemudian membungkuk hormat kepadaku.

Anna dan Clara tidak pernah membungkuk seperti itu padaku. Ternyata sejak awal mereka sama sekali tidak berniat untuk menghargaiku dan memiliki niat buruk padaku.

"Bangun lah," kataku.

"Yang Mulia, saya akan menjadi pelayan pribadi Anda mulai saat ini. Nama saya Lucy," kata pelayan itu.

"Lucy, ya. Kenapa seorang pelayan pengawas menjadi pelayan pribadiku?" tanyaku.

"Sudah sewajarnya untuk pelayanan pengawas menjadi pelayan pribadi istri kaisar," kata Lucy. Sewajarnya katanya? Sebelumnya hanya ada dua pelayan pekerja yang melayaniku. Ternyata aku benar-benar tidak dihargai di sini.

"Ngomong-ngomong, apa yang terjadi pada dua pelayan yang melayaniku?" tanyaku.

"Mereka berdua sudah dipenggal. Awalnya, mereka berdua adalah pelayan Permaisuri. Tapi mereka tiba-tiba mereka dipindah tugaskan menjadi pelayan Anda. Mereka sangat menyayangi Permaisuri. Mereka merasa sangat kecewa karena harus melayani Anda. Menurut pengakuan mereka, mereka diprovokasi oleh sepupu Permaisuri untuk mencelakai Anda agar dapat kembali melayani permaisuri."

"Lalu siapa pelaku yang mencelakai Permaisuri?" tanyaku.

"Orang yang sama dengan orang yang memprovokasi pelayan Anda," kata Lucy.

"Orang yang sama? Dia pasti sangat ingin menjadi wanita kaisar," kataku dengan nada mengejek.

"Iya, dia mengakui bahwa ia ingin menjadi istri kaisar," kata Lucy.

"Dasar wanita bodoh," kataku. Ternyata Cedric menyinggung soal posisiku tadi malam karena kejadian ini.

"Yang Mulia, saya akan mengambilkan makan siang Anda," kata Lucy. Lucy keluar selama beberapa saat kemudian kembali dengan membawa troli berisi makanan. Lucy menghidangkan makanan itu di meja.

Aku berjalan menuju meja dan duduk di kursi. Aku mengamati makanan itu. Semuanya tampak lezat dan menggugah selera.

"Bukankah ini terlalu banyak untukku seorang?" tanyaku.

"Tidak, Yang Mulia. Semua ini sudah sesuai dengan standar," kata Lucy. Sesuai dengan standar katanya? Sial, aku langsung merasa marah karena perlakuan yang mereka lakukan padaku sebelumnya. Aku menarik nafas panjang untuk menenangkan emosiku.

Aku memakan makananku dan mencoba untuk tenang. Baiklah makanan ini sangat enak. Setidaknya makanan ini bisa meredakan emosiku.

"Ngomong-ngomong, Yang Mulia. Anda menjadi topik berita utama dalam surat kabar kekaisaran."

"Apa?!"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Freaky Fresh
emosi stella sangat dapat thorr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kedua Kaisar   6

    Masih di hari ketujuh setelah aku menikah dengan Cedric. Baru satu minggu aku menikah dengan Kaisar Kekaisaran Eqara dan aku sudah menjadi topik berita utama dalam surat kabar kekaisaran. Ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku. Aku yakin mereka semua sedang membicarakan aku. Aku membaca berita tentangku yang mengamuk di persidangan. Mereka menulis semua kata-kata yang aku ucapkan di persidangan. Termasuk kata-kataku yang menghina anggota dewan dan menghina kaisar itu sendiri. Aku tertawa saat membaca ini. "Semua orang sedang membicarakan tentang berita itu, Yang Mulia," kata Lucy. "Ya, itu cukup lucu untukku," kataku sambil tertawa. "Apa Anda tidak takut, Yang Mulia?" tanya Lucy. Aku tertawa terbahak-bahak karena mendengarkan pertanyaannya. "Takut? Takut dengan apa? Takut dengan gunjingan orang-orang? Apa kau benar-benar menanyakan itu pada orang yang berani menghina kaisar di depan dewan?" tanyaku balik. Lucy tersenyum mendengar pertanyaanku. Entah apa yang dia pikirkan.

    Last Updated : 2024-12-02
  • Istri Kedua Kaisar   7

    Hari kesembilan setelah aku menikah dengan Cedric. Seingatku hari ini, adalah hari ulang tahun Lucy. Aku ingin memberikan hadiah untuknya karena dia sudah bekerja sangat baik dalam dua hari ini. Tapi aku tidak memegang uang sepeser pun. Perhiasanku juga sangat terbatas."Yang Mulia, bolehkah saya masuk?" tanya Lucy dari luar. "Masuklah," jawabku. Lucy masuk dengan membawa troli berisi makanan. Dia menghidangkan makanan itu di meja seperti biasanya. "Lucy," panggilku sambil berjalan ke meja. "Apa kau pernah keluar istana?" tanyaku. "Tentu saja, Yang Mulia. Saya keluar istana sesekali ketika saya bosan berada di dalam istana ketika saya libur," jawabnya. "Ini hari ulang tahunmu kan?" tanyaku. Tiba-tiba dia menangis. Oh, ayolah. Dia terlalu emosional. Aku hanya menanyakan ulang tahunnya. "Tidak ada yang pernah mengingat ulang tahun saya selain ibu saya. Maaf Yang Mulia, saya merasa sangat terharu," kata Lucy sambil menghapus air matanya. "Oh, begitu ya. Ngomong-ngomong pergilah ke

    Last Updated : 2024-12-03
  • Istri Kedua Kaisar   8

    "Kau tahu kan, apa tujuanku ke sini. Aku yakin kau bukan tipe gadis bangsawan yang polos," kata Cedric dengan tatapan anehnya. Sial! Apa yang harus aku lakukan?!"Aku tidak mengerti apa maksudmu," kataku. Untuk sekarang mari pura-pura bersikap polos."Aku tahu kau tidak polos. Kau bahkan tidak merasa malu menggunakan pakaian seperti itu di depanku. Jangan-jangan kau sudah terbiasa berpenampilan seperti itu di depan pria," katanya. Dia jelas-jelas sedang merendahkan aku."Apa maksudmu?" tanyaku sambil menahan emosi."Apa aku harus memperjelasnya? Aku hanya menebak bahwa kau sudah terbiasa 'bermain-main' dengan banyak pria karena kau sama sekali tidak malu berpakaian seperti itu di depanku," kata Cedric."Aku bukan wanita murahan seperti itu," kataku."Oh ya? Aku meragukannya," kata Cedric. Cedric bajingan!"Ya, anggap saja seperti itu kalau itu yang ingin kau percaya. Lagipula kau tidak akan pe

    Last Updated : 2024-12-04
  • Istri Kedua Kaisar   9

    Hari kelima belas setelah aku menikah dengan Cedric. Dua hari lagi adalah hari pendirian kekaisaran. Semua orang di istana sibuk menyiapkan semua hal, kecuali aku. Bahkan Lucy juga ikut sibuk mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk hari itu.Aku melihat ke arah luar dari jendela kamarku. Ada banyak pelayan yang jalan ke sana ke mari sambil membawa barang-barang untuk keperluan perayaan hari pendirian kekaisaran. Mereka benar-benar sibuk akhir-akhir ini.Lagipula kenapa Cedric mengadakan pernikahan denganku sekitar tiga minggu sebelum hari pendirian kekaisaran? Mengadakan dua acara besar berturut-turut adalah hal yang melelahkan. Orang gila mana yang mengadakan dua acara dua acara besar berturut-turut? Itu hanya menguras uang dan tenaga. Walaupun pernikahanku hanya sederhana untuk ukuran kaisar, tapi itu tetap saja menguras uang dan tenaga.Aku tidak sengaja melihat permaisuri alias istri pertama Cedric saat melihat keluar melalui jendela. Aku belum pernah bert

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Kedua Kaisar   10

    Hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari peringatan pendirian kekaisaran. Aku harus bangun pagi-pagi sekali dan segera bersiap-siap untuk hari yang panjang.Aku beridiri di depan cermin besar. Aku melihat diriku sendiri dari pantulan cermin itu. Baiklah, aku terlihat seperti seorang ratu sekarang. Tapi aku memang seorang ratu.Aku menggunakan gaun berwarna merah dengan sedikit warna putih di bagian depan gaun ini. Tak lupa dengan perhiasan dan tiara yang dihiasi oleh berlian berwarna merah."Yang Mulia, sepatu Anda," kata Lucy. Lucy berjalan mendekatiku dengan membawa sepatu berhak sangat rendah. Lucy menaruh sepatu itu di depan kakiku lalu aku memakainya."Anda terlihat sempurna, Yang Mulia," kata Lucy."Terima kasih atas, pujiannya," kataku."Sudah saatnya Anda pergi ke aula makan. Saya akan mengantar Anda," kata Lucy."Baiklah."Aku berjalan keluar menyusuri lorong bersama Lucy. Di persimpan

    Last Updated : 2024-12-06
  • Istri Kedua Kaisar   11

    Masih di hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Cedric, Alicia, dan aku berada di atas kereta kuda. Kereta kuda ini berjalan bersama dengan arak-arakan. Arak-arakan ini berjalan melewati kerumunan menuju alun-alun ibu kota.Aku tersenyum ke arah kerumunan dan melambaikan tanganku. Sementara itu, aku dapat mendengar Alicia mengomeli Cedric dengan lembut.Dari omelan Alicia, aku dapat menyimpulkan bahwa Alicia adalah tipe orang yang mengendalikan orang lain dengan rasa simpati dari lawan bicaranya. Bagaimana aku menjelaskannya ya? Kalau seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya dia akan berlagak sedih. Dia sepertinya tipe yang polos dan lembut di luar tapi licik di dalam. Entah kenapa aku berpikir bahwa dugaanku benar karena dia berhasil bertahan di posisinya sebagai permaisuri selama bertahun-tahun.Alicia. Perempuan itu tipe yang menyebalkan. Jangan sampai aku terlibat masalah dengannya. Bisa-bisa kepalaku langsung terpisah

    Last Updated : 2024-12-09
  • Istri Kedua Kaisar   12

    Masih hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Acara hari ini belum selesai. Aku masih berada di aula pesta, dimana pesta dansa untuk perayaan hari pendirian kekaisaran diadakan. Aku baru saja dikejutkan oleh Ratu Janda Elena yang tiba-tiba menghampiriku."Ah, em...." Aku bingung harus memanggilnya apa. Elena tertawa kecil saat melihat kebingunganku."Kau imut sekali, Stella," kata Elena. Aku pun hanya tertawa gugup."Panggil saja aku ibu mertua," kata Elena. Ibu mertua katamu? Lucu sekali."Ah, iya. Ibu mertua," kataku dengan senyum terpaksa."Ah, anak baik. Sebenarnya ada yang aku bicarakan denganmu," kata Elena."Apa itu, Ibu?" tanyaku berlagak polos."Sebelumnya, ayo ke tempat sepi dulu," kata Elena.Aku mengikuti Elena untuk pergi ke salah satu balkon yang ada di sekitar aula pesta. Kami berada di balkon dan dia menutup pintu dengan rapat."Apa ada sesuatu yang serius, Ibu?" tanyaku.

    Last Updated : 2024-12-10
  • Istri Kedua Kaisar   13

    Hari kesembilan belas setelah aku menikah dengan Cedric. Dua hari setelah hari yang melelahkan. Aku bangun di pagi hari seperti biasanya. Kemarin aku benar-benar tidur seharian karena rasanya sangat melelahkan.Makanan sudah tersaji di atas meja. Sepertinya aku bangun kesiangan karena Lucy sudah membawakan aku makanan.Aku duduk di kursi lalu memakan makananku. Isi kepalaku masih kosong karena aku baru saja bangun tidur.Tunggu dulu. Apa ini makanan? Apa Lucy meletakkan sesuatu di makanan ini? Kenapa aku baru menyadarinya sekarang? Sial.Aku memuntahkan makananku kembali lalu membuangnya melalui jendela. Ah, aku harap tidak ada orang di bawah sana.Aku baru ingat. Bagaimana dengan makanan kemarin? Aku menelannya begitu saja karena aku benar-benar kelelahan kemarin. Apa aku akan mati dalam waktu dekat?“Yang Mulia,” panggil Lucy. Aku menoleh ke arahnya saat aku mendengar suaranya.“Apa?” tanyaku.“Apa mak

    Last Updated : 2024-12-11

Latest chapter

  • Istri Kedua Kaisar   152 (TAMAT)

    Hari ke- ... keberapa ya? Sudah lama aku tidak menghitung hari di buku harianku. Lagi pula aku juga sudah tidak pernah meluangkan waktu untuk menulis buku harianku lagi sejak aku menjadi permaisuri karena aku benar-benar sangat sibuk. Kebetulan hari ini aku menemukan buku harianku lagi jadi aku akan menulis sedikit di buku harianku. Ini mungkin akan jadi terakhir kalinya aku menulis di buku harianku. Baiklah, mari kita mulai dengan anak-anak. Brandon dan Caelan sekarang sudah berusia tujuh tahun. Lalu aku punya dua anak lagi sekarang yaitu Darren dan Elliana. Darren berusia lima tahun dan Elliana berusia tiga tahun. Istana ini jadi sangat ramai karena adanya mereka. Lalu tentang Cedric, dia masih sama saja. Tidak ada yang berubah darinya. Dia masih saja pilih kasih pada anak-anak. Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah berusaha untuk membujuknya namun dia tetap saja seperti itu. Lalu Caelan, dia memang kurang mendapatkan perhatian dari Cedric. Namun, sebisa mungkin aku meluangkan waktu

  • Istri Kedua Kaisar   151

    Hari ke-1214 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah sekitar dua bulan sejak pemakaman Arion. Hari ini, adalah hari penobatanku sebagai permaisuri. Aku sama sekali tidak pernah menyangka bahwa aku harus menggantikan posisi Alicia sebagai permaisuri. Sebenarnya aku tidak ingin menduduki posisi permaisuri karena aku tidak akan bisa bermalas-malasan di kamar lagi. Tapi mau bagaimana lagi? Posisi permaisuri harus diisi oleh seseorang. Baiklah, mari kita lihat dari sisi positifnya. Sisi positifnya aku punya kekuasaan yang legal di istana. Aku juga bisa mengarahkan para kesatria kaisar jika kaisar tidak ada di tempat. Lalu sisi negatifnya, aku akan sangat amat sibuk mengurus pekerjaan. Dan itu akan menyita banyak waktu dan tenaga. Aku harap aku bisa meluangkan waktu untuk Brandon. Saat ini aku sedang berdandan untuk acara penobatan. Tentu saja aku dibantu oleh Lucy untuk memakai gaun yang berlapis-lapis ini. Gaun ini bahkan lebih berat dari pada gaun pernikahanku. Aku menoleh ke arah

  • Istri Kedua Kaisar   150

    Hari ke-1154 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini aku berada di ruang kerja Cedric. Aku berdiri di sebelah tempat duduk Cedric.Pintu ruangan ini terbuka, beberapa kesatria masuk ke dalam sambil membawa Alicia. Para kesatria itu memposisikan Alicia agar berlutut di hadapan kami.Aku melihat Alicia dengan perasaan dendam yang tidak bisa hilang dari hatiku. Rasanya aku ingin memenggal kepalanya. Namun, sepertinya hukuman mati terlalu ringan untuknya. Dia harus merasa tersiksa hingga dia memiliki keinginan untuk mati."Apa kau sudah puas?" tanya Cedric pada Alicia."Kenapa? Apa apa kau sangat sedih kehilangan anak dari wanita itu?" tanya Alicia dengan nada menantang.Dia benar-benar membuatku kesal. Bolehkah aku menonjok wajahnya lagi? Aku benar-benar ingin menonjok wajahnya lagi."Jaga bicaramu, Alicia!" kata Cedric dengan nada tegas."Oh, ayolah, Sayang. Jangan bersikap seperti itu pada istrim

  • Istri Kedua Kaisar   149

    Hari ke-1152 setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari pemakaman Arion. Hatiku terasa sangat hampa saat melihat peti yang berisi tubuh Arion dimakamkan di pemakaman keluarga kerajaan di ibu kota.Aku menatap kosong ke arah makam Arion. Aku sudah tidak bisa menangis lagi untuk saat ini. Sepertinya air mataku sudah terkuras habis dan butuh waktu untuk mengisi stok air mataku lagi.Setelah prosesi pemakaman selesai, Cedric membawa aku kembali ke istanaku. Sesampainya di istanaku, Cedric tidak langsung meninggalkan aku. Sepertinya dia ingin menemaniku.Aku duduk di atas tempat tidurku dan Cedric duduk di sebelahku. Kami hanya diam saja di sini selama beberapa saat."Kau tidak perlu menemaniku terus, kau tahu," kataku memecah keheningan.Cedric menghela napas lalu menatapku selama beberapa saat. Cedric berkata, "Aku hanya khawatir padamu.""Aku baik-baik saja," kataku."Kau jelas-jelas tida

  • Istri Kedua Kaisar   148

    Hari ke-1150 setelah aku menikah dengan Cedric. Pagi ini, keadaan Arion sangat membaik dari pada hari sebelumnya. Dokter tidak melarang kami untuk membawa Arion ke kastil.Saat ini Arion, Brandon, Cedric, dan aku berkumpul di taman kastil. Kami akan merayakan ulang tahun Arion walaupun sudah terlambat beberapa hari.Kami berada di sebuah gazebo. Kami duduk sambil menikmati makanan kami dengan tenang.Hari ini semuanya terasa begitu damai. Aku bisa mengistirahatkan pikiranku sejenak karena Arion sudah lebih baik saat ini.Arion duduk di pangkuanku sambil memelukku erat. Dia benar-benar tidak mau lepas dariku dari tadi. Tapi aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini.Sementara itu, Brandon berada di pangkuan Cedric. Kalau dilihat-lihat, tampang dan tingkah mereka sangat mirip. Terlebih lagi saat mereka sedang makan. Gerakan mereka saat mengunyah sangat mirip."Arion, apa kau tidak merindukan Ayah?" tany

  • Istri Kedua Kaisar   147

    Hari ke-1147 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun di kamar lamaku yang ada di kastil Gilmond. Ternyata aku sudah sampai di sini. Ingatan terakhirku sebelum aku tidur adalah Cedric, Arion, dan aku sedang dalam perjalanan menuju ke Gilmond untuk mendapatkan pengobatan untuk Arion. Aku duduk di tempat tidurku. Aku meraih segelas air yang ada di nakas lalu aku meminumnya sampai habis.Pintu kamarku terbuka lalu Cedric Cedric masuk ke dalam sambil menggendong Brandon. Sudah lama aku tidak melihat Brandon. Ternyata dia tumbuh dengan cepat. "Akhirnya kau bangun juga. Kau sudah tidur selama dua hari," kata Cedric sambil berjalan mendekat. "Aku benar-benar kelelahan karena Alicia terus memaksaku untuk bekerja," kataku. Aku menghela napas panjang. "Kau juga terlihat lebih kurus," kata Cedric. "Lalu, bagaimana dengan Arion?" tanyaku. "Arion berada di rumah sakit," kata Cedric. "Apa dia baik-baik saja?" tanyaku. "Aku tidak bisa mengatakan bahwa dia baik-baik saja untuk sekaran

  • Istri Kedua Kaisar   146

    Hari ke-1144 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah dua bulan Alicia terus mengendalikan aku. Dia terus memaksaku untuk melakukan ini dan itu. Aku merasa sudah menjadi budaknya saja. Stress? Tentu saja aku sangat stress dan kelelahan. Aku tidak sempat untuk memikirkan hal lain selain apa yang harus aku lakukan pada saat itu juga. Aku bahkan melewatkan hari ulang tahun Arion tiga hari yang lalu. Maafkan ibumu ini, Arion. Pagi ini, aku baru saja bangun dan para kesatria sudah menjemputku untuk pergi ke Istana Anggrek. Mau tidak mau aku harus segera pergi ke sana untuk menyusui Caelan. Kepalaku rasanya seperti akan pecah. Telingaku bahkan berdenging. Rasanya aku ingin hibernasi selama beberapa hari tapi aku tidak bisa.Aku masuk ke kamar Caelan. Aku melihat Alicia sedang menggendong Cealan di dalam. Sepertinya Caelan sudah mulai terbiasa dengan Alicia. Aku duduk di sofa lalu Alicia memberikan Caelan padaku. Aku segera mulai untuk menyusui Caelan. Namun, tak lama kemudian, Caelan l

  • Istri Kedua Kaisar   145

    Hari ke-1084 setelah aku menikah dengan Cedric. Taylor sudah kembali ke sini setelah mengantar Brandon ke Gilmond. Aku menyuruhnya untuk tidak memperlihatkan diri pada para kesatria kaisar yang lainnya.Aku tidak tahu apa yang dilakukan Lucy pada Mina setelah kekacauan tadi malam. Yang jelas, hari ini Mina sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Aku terlalu kesal untuk bertanya pada Lucy di mana Mina berada.Aku baru saja selesai sarapan lalu tiba-tiba para kesatria masuk ke dalam kamarku secara paksa. Ada apa lagi ini?"Beraninya kalian masuk ke sini tanpa permisi," kata Lucy pada mereka."Maafkan kami, Yang Muna. Akan tetapi, Yang Mulia Permaisuri memerintahkan kami untuk membawa Anda ke hadapan Yang Mulia Permaisuri sekarang juga," kata salah satu kesatria."Ini belum saatnya untuk mulai mengerjakan dokumen-dokumen itu," kataku dengan nada datar sambil menyeruput tehku."Yang Mulia, sebaiknya Anda ikut kami se

  • Istri Kedua Kaisar   144

    Hari ke-1083 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah tiga hari ini Alicia terus mengendalikan aku seenak jidatnya. Aku sudah mulai muak dengan semua ini. Aku harus segera mencari cara untuk mengambil Arion dari genggamannya. Tapi bagaimana?!Saat ini hari sudah menjelang malam dan aku masih terjebak di dalam ruang kerja permaisuri. Aku masih harus mengerjakan tumpukan kertas-kertas yang tidak ada habisnya ini.Aku melirik ke arah Alicia. Dia masih fokus pada kertas-kertasnya. Mau sampai kapan dia akan terus menahanku di sini?Para pelayan masuk ke dalam mulai menyalakan lentera. Seorang pelayan meletakkan sebuah cangkir berisi teh di atas mejaku. Aku hanya menatap cangkir itu tanpa menyentuhnya."Minumlah, aku yakin kau haus," kata Alica."Apa ini?" tanyaku."Itu hanya teh," kata Alicia."Aku tidak percaya kalau itu hanya sekedar teh biasa," kataku."Aku sudah mencari bahan untuk membuat teh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status