Share

4

Penulis: Azura Nucifera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 22:10:15

Belum genap dua hari aku berada di istana tapi aku sudah terlibat dalam drama istana. Aku dituduh telah meracuni Permaisuri. Aku tertangkap basah sedang melakukan sesuatu di dapur istana utama. Ya, memang aku mengakui bahwa aku sedang mencoba mencuri makanan di dapur. Tapi aku tidak meracuni makanan atau apapun itu. Aku hanya ingin makan.

Para penjaga yang menangkapku, membawaku ke ruang kerja Cedric. Sesampainya di sana, aku dipaksa untuk berlutut di hadapan Cedric.

"Aku tidak menyangka ini. Baru kemarin kau mengancamku, sekarang kau sudah ingin merebut posisi Permaisuri dari Alicia," kata Cedric dengan penuh amarah. Aku bisa melihat wajahnya benar-benar marah.

"Saya tidak tertarik untuk merebut posisinya. Lalu kenapa saya ditangkap seperti ini?" tanyaku.

"Omong kosong. Kalau begitu apa yang kau lakukan di dapur kalau tidak meracuni bahan makanan di dapur?" kata Cedric.

"Saya lapar, Yang Mulia. Di istana saya tidak ada makanan yang tersisa. Jadi saya—"

"Lapar?! Omong kosong apa lagi itu. Mengaku lah bahwa kau meracuni makanan Alicia dan aku akan mengampuni nyawamu," kata Cedric.

"Yang Mulia, saya tidak bersalah. Saya mengakui bahwa saya mencoba untuk mencuri makanan. Tapi saya sama sekali tidak memiliki niatan untuk meracuni siapapun," kataku.

"Pembohong!" katanya. Rasanya benar-benar menyakitkan ketika dia tidak mempercayaiku sama sekali. Rasanya aku ingin menangis.

“Saya tidak berbohong!” kataku. 

“Aku tidak percaya pada wanita sepertimu. Wanita sepertimu hanya suka bersandiwara saja,” kata Cedric.

Cedric berjalan menuju ke arahku kemudian mengambil tiara yang aku pakai. Dia melihatku dengan tatapan yang jijik.

"Masukkan dia ke dalam penjara dan geledah istananya!" perintah Cedric. Sialan! Aku sangat membencinya.

Para penjaga menyeretku keluar dari ruang kerja Cedric. Tentu saja mereka langsung menyeretku ke dalam penjara. Mereka mengunciku di salah satu sel yang ada di sana.

Aku menarik nafas panjang. Kenapa aku sangat sial hari ini?

Tiba-tiba perutku berbunyi dengan kencang. Aku belum jadi makan apapun. Sialan. Aku sangat lapar.

***

Hari ketiga setelah aku menikah. Kabarku hari ini masih mendekam di penjara. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Aku ingin keluar tapi tentu saja aku tidak bisa

Aku lapar dan haus. Aku ingin makan dan minum. Tidak adakah seseorang yang mengantarkan makanan atau minuman padaku?

Beberapa saat kemudian, seorang penjaga datang dan membawakan aku makanan dan air. Aku mengambil makanan itu dan mencium baunya. Baunya tercium aneh. Apa lagi yang mereka berikan padaku? Tentu saja aku tidak memakannya.

Aku kembali meringkuk di pojok sel dan mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Aku memejamkan mataku selama. Aku terlelap untuk beberapa saat.

***

Hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric, akhirnya aku bisa keluar dari penjara ini. Keluar bukan dalam arti bebas. Aku keluar dan di seret ke ruang ruang persidangan.

Aku tersungkur di lantai persidangan. Aku dapat mendengar suara-suara dari beberapa orang tapi aku tidak mencerna apa yang mereka bicarakan. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka bicarakan. Aku juga tidak peduli dengan apa yang mereka bicarakan tentangku. Aku hanya ingin makan. Aku sangat lapar. Perutku terasa sakit.

Aku bisa mendengar seseorang memanggil namaku. Tapi aku tidak mempedulikannya.

Ah, aku lelah. Rasanya aku ingin memejamkan mataku lagi. Mataku terasa berat. Aku ingin tidur di tempat tidurku yang nyaman.

Orang-orang ini sangat berisik. Apa yang mereka bicarakan? Biarkan aku beristirahat. Ah, kenapa mereka mulai bersorak? Ini sangat berisik.

Tiba-tiba seseorang memberiku air dan roti. Aku duduk dan mencium bau air itu. Air ini tidak berbau. Sepertinya ini air normal. Aku langsung meminum habis air itu. Rasanya benar-benar menyegarkan. Akhirnya aku bisa minum air setelah beberapa hari aku tidak meminum apapun.

Aku mengambil roti itu dan membelahnya menjadi dua bagian. Aku mencium bau dari roti. Roti ini sepertinya normal. Aku memakan roti itu dengan lahap hingga aku tersedak. Seseorang memberiku air lagi. Aku meminumnya agar roti itu tidak menyangkut di tenggorokanku. Ah, leganya.

Tiba-tiba Cedric berjalan ke arahku dan berjongkok di depanku. Aku menengok ke atas dan melihat ke arah wajahnya. Aku tidak mengerti ekspresi wajahnya. Dia terlihat marah, sedih, dan kecewa. Aku tidak mengerti kenapa dia seperti itu. Harusnya aku yang marah dan kecewa padanya.

"Mau apa kau?" tanyaku dengan suara bergetar. Lupakan tata krama. Aku sangat membencinya saat ini.

"Kau terbukti tidak bersalah. Kau bebas sekarang," kata Cedric.

"Hanya itu?" tanyaku sambil menahan tangis.

"Ya," jawabnya singkat. Dia benar-benar tidak peduli. Aku yakin dia terbiasa mempermainkan nyawa orang seperti seekor semut.

"Yang Mulia, saya punya permintaan," kataku.

"Soal istana lagi? Baiklah kau akan tinggal di istana utama bersamaku dan Permaisuri," kata Cedric.

"Bukan. Biarkan saya tinggal di rumah ayahku selama beberapa hari," kataku.

"Tidak." kata Cedric dengan tegas.

"Kenapa?"

"Kenapa kau tanya 'kenapa'? Bukankah jawabannya sudah sudah jelas? Baiklah, aku akan memperjelasnya. Kita baru saja menikah beberapa hari yang lalu dan kau bilang kau ingin kembali ke rumah ayahmu. Apa kau tidak peduli dengan harga dirimu? Kau akan dicap sebagai istri yang gagal karena tidak bisa beradaptasi dengan suamimu."

"Persetan dengan harga diriku!" Teriakku. Dadaku terasa sesak. Tidak aku sadari air mataku telah mengalir. "Sejak awal aku tidak pernah tertarik untuk menikah denganmu. Dan kau juga pasti tidak tertarik untuk menikah lagi. Kau menikah lagi karena para anggota dewan sialan ini mendesakmu. Lalu kau memilih seorang perempuan lajang dari keluarga yang memiliki kedudukan tinggi. Kau hanya ingin mengendalikan ayahku. Kau takut kalau ayahku memihak salah satu dari adik-adikmu. Dasar pengecut!"

"Beraninya kau!" bentak Cedric.

"Apa?! Aku hanya mengatakan yang sebenarnya," kataku. Aku dapat merasakan semua mata tertuju padaku. Termasuk ayahku yang sudah siap menghunuskan pedangnya untukku.

"Lagipula kenapa selalu perempuan yang disalahkan?! Kenapa tidak laki-laki? Kenapa laki-laki selalu dibenarkan dalam segala hal?! Kenapa?! Apabila suami memperlakukan istrinya dengan buruk, istrinya lah yang akan disalahkan karena tidak melayani suaminya dengan baik. Benar begitu Yang Mulia?! Sejak awal kau lah yang memperlakukanku dengan buruk. Kau meletakkan aku di istana yang sudah hampir rubuh. Apa maksudnya itu Yang Mulia?!" Aku meluapkan semua emosiku.

"Cukup!" bentak Cedric.

"Tidak! Semua harus tahu kebenarannya. Kau bahkan tidak memberikanku makanan yang layak. Sekalinya pelayanku menghidangkan makanan yang layak, mereka meletakkan sesuatu ke dalam makananku. Sehingga aku harus menyelinap ke dapur istana utama untuk mencari makanan. Tapi aku dituduh telah meracuni Permaisuri. Bahkan saat di dalam penjara pun seseorang meletakkan sesuatu di makanan dan airku. Aku tidak makan dan minum selama beberapa hari! Yang Mulia, saya ingin keadilan!"

"Cukup. Bawa Ratu Stella ke kamar di sayap barat," kata Cedric.

***

Bab terkait

  • Istri Kedua Kaisar   5

    Masih di hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari mulai terbenam. Sudah ketiga kalinya aku berpindah tempat untuk tinggal. Mungkin bisa dibilang ke empat kalinya apabila penjara dihitung. Aku lelah. Aku sangat amat lelah tiada tara. Aku ingin pulang ke rumah ayah. Jangan bilang bahwa aku tidak bisa bersyukur. Sejak awal hidupku berbeda dengan rakyat jelata yang sejak lahir sudah hidup susah. Maaf saya beda kasta. Seorang pelayan membawakan beberapa piring makanan di lengkapi dengan hidangan penutup juga. Pelayan itu meletakkan makanan itu di meja kemudian berjalan keluar. Aku langsung berjalan menuju meja dan memakan makanan itu. Kali ini, makanannya normal. Tidak ada bau aneh di maknan ini. Aku melahap seluruh makanan itu tanpa sisa. Rasanya benar-benar nikmat dan memuaskan untuk sesaat. Kemudian aku teringat tentang Cedric sialan itu. Aku benar-benar membencinya. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku besok. Sial. Aku ingin pulang. Aku merindukan ibu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Istri Kedua Kaisar   6

    Masih di hari ketujuh setelah aku menikah dengan Cedric. Baru satu minggu aku menikah dengan Kaisar Kekaisaran Eqara dan aku sudah menjadi topik berita utama dalam surat kabar kekaisaran. Ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku. Aku yakin mereka semua sedang membicarakan aku. Aku membaca berita tentangku yang mengamuk di persidangan. Mereka menulis semua kata-kata yang aku ucapkan di persidangan. Termasuk kata-kataku yang menghina anggota dewan dan menghina kaisar itu sendiri. Aku tertawa saat membaca ini. "Semua orang sedang membicarakan tentang berita itu, Yang Mulia," kata Lucy. "Ya, itu cukup lucu untukku," kataku sambil tertawa. "Apa Anda tidak takut, Yang Mulia?" tanya Lucy. Aku tertawa terbahak-bahak karena mendengarkan pertanyaannya. "Takut? Takut dengan apa? Takut dengan gunjingan orang-orang? Apa kau benar-benar menanyakan itu pada orang yang berani menghina kaisar di depan dewan?" tanyaku balik. Lucy tersenyum mendengar pertanyaanku. Entah apa yang dia pikirkan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Istri Kedua Kaisar   7

    Hari kesembilan setelah aku menikah dengan Cedric. Seingatku hari ini, adalah hari ulang tahun Lucy. Aku ingin memberikan hadiah untuknya karena dia sudah bekerja sangat baik dalam dua hari ini. Tapi aku tidak memegang uang sepeser pun. Perhiasanku juga sangat terbatas."Yang Mulia, bolehkah saya masuk?" tanya Lucy dari luar. "Masuklah," jawabku. Lucy masuk dengan membawa troli berisi makanan. Dia menghidangkan makanan itu di meja seperti biasanya. "Lucy," panggilku sambil berjalan ke meja. "Apa kau pernah keluar istana?" tanyaku. "Tentu saja, Yang Mulia. Saya keluar istana sesekali ketika saya bosan berada di dalam istana ketika saya libur," jawabnya. "Ini hari ulang tahunmu kan?" tanyaku. Tiba-tiba dia menangis. Oh, ayolah. Dia terlalu emosional. Aku hanya menanyakan ulang tahunnya. "Tidak ada yang pernah mengingat ulang tahun saya selain ibu saya. Maaf Yang Mulia, saya merasa sangat terharu," kata Lucy sambil menghapus air matanya. "Oh, begitu ya. Ngomong-ngomong pergilah ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Kedua Kaisar   8

    "Kau tahu kan, apa tujuanku ke sini. Aku yakin kau bukan tipe gadis bangsawan yang polos," kata Cedric dengan tatapan anehnya. Sial! Apa yang harus aku lakukan?!"Aku tidak mengerti apa maksudmu," kataku. Untuk sekarang mari pura-pura bersikap polos."Aku tahu kau tidak polos. Kau bahkan tidak merasa malu menggunakan pakaian seperti itu di depanku. Jangan-jangan kau sudah terbiasa berpenampilan seperti itu di depan pria," katanya. Dia jelas-jelas sedang merendahkan aku."Apa maksudmu?" tanyaku sambil menahan emosi."Apa aku harus memperjelasnya? Aku hanya menebak bahwa kau sudah terbiasa 'bermain-main' dengan banyak pria karena kau sama sekali tidak malu berpakaian seperti itu di depanku," kata Cedric."Aku bukan wanita murahan seperti itu," kataku."Oh ya? Aku meragukannya," kata Cedric. Cedric bajingan!"Ya, anggap saja seperti itu kalau itu yang ingin kau percaya. Lagipula kau tidak akan pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Istri Kedua Kaisar   9

    Hari kelima belas setelah aku menikah dengan Cedric. Dua hari lagi adalah hari pendirian kekaisaran. Semua orang di istana sibuk menyiapkan semua hal, kecuali aku. Bahkan Lucy juga ikut sibuk mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk hari itu.Aku melihat ke arah luar dari jendela kamarku. Ada banyak pelayan yang jalan ke sana ke mari sambil membawa barang-barang untuk keperluan perayaan hari pendirian kekaisaran. Mereka benar-benar sibuk akhir-akhir ini.Lagipula kenapa Cedric mengadakan pernikahan denganku sekitar tiga minggu sebelum hari pendirian kekaisaran? Mengadakan dua acara besar berturut-turut adalah hal yang melelahkan. Orang gila mana yang mengadakan dua acara dua acara besar berturut-turut? Itu hanya menguras uang dan tenaga. Walaupun pernikahanku hanya sederhana untuk ukuran kaisar, tapi itu tetap saja menguras uang dan tenaga.Aku tidak sengaja melihat permaisuri alias istri pertama Cedric saat melihat keluar melalui jendela. Aku belum pernah bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Kedua Kaisar   10

    Hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Hari ini adalah hari peringatan pendirian kekaisaran. Aku harus bangun pagi-pagi sekali dan segera bersiap-siap untuk hari yang panjang.Aku beridiri di depan cermin besar. Aku melihat diriku sendiri dari pantulan cermin itu. Baiklah, aku terlihat seperti seorang ratu sekarang. Tapi aku memang seorang ratu.Aku menggunakan gaun berwarna merah dengan sedikit warna putih di bagian depan gaun ini. Tak lupa dengan perhiasan dan tiara yang dihiasi oleh berlian berwarna merah."Yang Mulia, sepatu Anda," kata Lucy. Lucy berjalan mendekatiku dengan membawa sepatu berhak sangat rendah. Lucy menaruh sepatu itu di depan kakiku lalu aku memakainya."Anda terlihat sempurna, Yang Mulia," kata Lucy."Terima kasih atas, pujiannya," kataku."Sudah saatnya Anda pergi ke aula makan. Saya akan mengantar Anda," kata Lucy."Baiklah."Aku berjalan keluar menyusuri lorong bersama Lucy. Di persimpan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Istri Kedua Kaisar   11

    Masih di hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Cedric, Alicia, dan aku berada di atas kereta kuda. Kereta kuda ini berjalan bersama dengan arak-arakan. Arak-arakan ini berjalan melewati kerumunan menuju alun-alun ibu kota.Aku tersenyum ke arah kerumunan dan melambaikan tanganku. Sementara itu, aku dapat mendengar Alicia mengomeli Cedric dengan lembut.Dari omelan Alicia, aku dapat menyimpulkan bahwa Alicia adalah tipe orang yang mengendalikan orang lain dengan rasa simpati dari lawan bicaranya. Bagaimana aku menjelaskannya ya? Kalau seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya dia akan berlagak sedih. Dia sepertinya tipe yang polos dan lembut di luar tapi licik di dalam. Entah kenapa aku berpikir bahwa dugaanku benar karena dia berhasil bertahan di posisinya sebagai permaisuri selama bertahun-tahun.Alicia. Perempuan itu tipe yang menyebalkan. Jangan sampai aku terlibat masalah dengannya. Bisa-bisa kepalaku langsung terpisah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Istri Kedua Kaisar   12

    Masih hari ketujuh belas setelah aku menikah dengan Cedric. Acara hari ini belum selesai. Aku masih berada di aula pesta, dimana pesta dansa untuk perayaan hari pendirian kekaisaran diadakan. Aku baru saja dikejutkan oleh Ratu Janda Elena yang tiba-tiba menghampiriku."Ah, em...." Aku bingung harus memanggilnya apa. Elena tertawa kecil saat melihat kebingunganku."Kau imut sekali, Stella," kata Elena. Aku pun hanya tertawa gugup."Panggil saja aku ibu mertua," kata Elena. Ibu mertua katamu? Lucu sekali."Ah, iya. Ibu mertua," kataku dengan senyum terpaksa."Ah, anak baik. Sebenarnya ada yang aku bicarakan denganmu," kata Elena."Apa itu, Ibu?" tanyaku berlagak polos."Sebelumnya, ayo ke tempat sepi dulu," kata Elena.Aku mengikuti Elena untuk pergi ke salah satu balkon yang ada di sekitar aula pesta. Kami berada di balkon dan dia menutup pintu dengan rapat."Apa ada sesuatu yang serius, Ibu?" tanyaku.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Istri Kedua Kaisar   127

    Masih di hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku akhirnya bisa kembali ke istana kekaisaran dengan selamat karena Taylor.Aku segera masuk ke istanaku. Aku langsung bisa melihat dan mendengar Cedric memarahi Lucy dan beberapa kesatria di lobi. Ah, aku jadi merasa bersalah pada mereka karena kelalaian yang aku perbuat. Mereka jadi kena marah karena aku menghilang secara tiba-tiba."Berisik. Kau bisa membangunkan anak-anak," kataku.Cedric langsung berhenti marah-marah begitu mendengar suaraku. Cedric menoleh ke arahku lalu berjalan ke arahku. Cedric menghentikan langkahnya di hadapanku lalu memelukku dengan sangat erat."Dari mana saja kau?" tanya Cedric."Diculik Andreas," jawabku."Andreas, kau bilang?!" tanya Cedric.Cedric melepaskan pelukannya lalu menatap wajahku sebentar. Setelah itu dia mundur beberapa langkah lalu menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.“

  • Istri Kedua Kaisar   126

    Hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru saja mendapatkan perintah palsu untuk pergi ke ruang kerja Cedric. Bagaimana aku bisa tahu ini palsu? Karena sekarang ada orang yang mencoba untuk menculikku. Mulutku disumpal, tanganku diikat di belakang, dan aku dimasukkan ke dalam sebuah karung besar yang cukup untuk menampung seluruh tubuhku. Sialan. Tidak seharusnya aku buru-buru pergi sendirian seperti ini. Kenapa aku tidak curiga bahwa ada yang salah? Sepertinya aku terlalu menurunkan kewaspadaanku. Baiklah, mau dibawa ke mana aku sekarang? Astaga, ini sangat tidak nyaman. Aku harap mereka tidak membawaku pergi terlalu jauh. Ternyata karung ini lumayan transparan jika dilihat dari dalam. Aku bisa melihat situasi di luar dari dalam seperti ini. Para penculik ini berjumlah sekitar lima orang. Dua orang membawaku bersama seperti membawa karung berisi muatan berat sungguhan. Aku turus berusaha untuk melihat ke arah luar untuk melihat rute pelarian mereka. Ternyata mereka m

  • Istri Kedua Kaisar   125

    Hari ke-830 setelah aku menikah dengan Cedric. Belum ada kemajuan untuk mendapatkan informasi tentang siapa orang yang mengincarku. Orang-orang yang berhasil kami tangkap dalam keadaan tak sadarkan diri waktu itu, bunuh diri dengan menggigit lidah mereka hingga putus. Sehingga kami tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa dari mereka.Bagaimana dengan Davis dan Orion serta para antek-anteknya? Mereka semua masih mendekam di penjara yang terpisah-pisah agar mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Kami belum menghukum mereka secara resmi karena kami masih harus mengorek informasi lain dari mereka.Saat ini aku berada di kamar seperti biasanya. Aku duduk di atas tempat tidur sambil bersandar pada sandaran tempat tidur. Aku membaca novel sambil memeluk Arion yang tidur dengan posisi bersandar di dadaku. Sementara itu, Brandon tidur di tempat tidur bayinya yang berada di sebelah kiri tempat tidurku.Tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Itu pasti Cedri

  • Istri Kedua Kaisar   124

    Hari ke-824 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku baru menyadari ada yang janggal dengan penyerangan yang terjadi kemarin. Jadi aku menyuruh Taylor untuk mengawasi orang-orang menyerang kamarku dan tak sadarkan diri waktu itu. Namun, orang-orang itu masih belum sadar hingga hari ini. Jadi kami belum bisa mengorek informasi dari mereka.Siang ini aku sedang berada di kamarku, duduk di sofa, dan melakukan kegiatanku seperti biasanya yaitu mengawasi Arion. Arion sedang mengayun-ayunkan Brandon yang tidur di ayunan bayi.Lalu, tiba-tiba pintu kamarku diketuk oleh seseorang dari luar. Mungkin itu hanya Lucy."Masuk," kataku.Pintu terbuka dan menampakkan orang yang ada di balik pintu. Ternyata itu bukan Lucy, melainkan Alicia. Apakah dia datang bersama ibunya? Sepertinya tidak. Baguslah kalau begitu.Aku melihat wajahnya terlihat pucat. Kenapa dia malah datang ke sini? Bukankah seharusnya dia istirahat saja?"Kau pu

  • Istri Kedua Kaisar   123

    Aku tenggelam di dalam air yang sangat dalam. Aku tidak bisa berenang atau bernapas. Sial, aku benar-benar tidak bisa bernapas. Aku membuka mataku dan ternyata itu hanya mimpi.Hari ke-823 setelah aku menikah dengan Cedric. Aku terbangun dari tidurku karena aku tidak bisa bernapas. Kenapa aku tidak bisa bernapas? Karena Arion menutup kedua lubang hidungku menggunakan jari-jarinya. Ada-ada saja tingkah anak satu ini.Aku menarik tangan Arion dengan lembut agar jari-jari keluar dari lubang hidungku. Akhirnya aku bisa bernapas dengan normal lagi."Ibu," panggil Arion."Apa, Sayang?" tanyaku."Bangun," kata Arion."Ibu sudah bangun," kataku sambil mengelus kepalanya."Itu," kata Arion.Arion yang duduk di sebelah kananku menujuk sesuatu di sebelah kiriku. Aku pun menoleh ke arah kiri untuk melihat apa yang ditunjuk oleh Arion. Ternyata Arion penasaran dengan sosok baru yang ada di sin

  • Istri Kedua Kaisar   122

    Masih di hari ke-822 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat ini sudah hampir tengah malam, ketubanku baru saja pecah dan ternyata Orion sudah berhasil menembus pertahanan istana kekaisaran. Aku baru saja menyuruh Cedric untuk pergi dari sini untuk menghadapi Orion. Semoga dia baik-baik saja.Iris membantuku untuk berbaring di atas tempat tidur untuk bersiap melakukan tahap selanjutnya dalam proses persalinan ini. Ya, aku harus mengejan untuk melahirkan bayiku ini.Tiba-tiba, aku teringat satu hal. Arion. Dia pasti sedang tidur di kamar sebelah. Aku tidak bisa tenang kalau dia tidak berada di sekitarku. Terlebih lagi di saat ada penyerangan seperti ini.“Lucy atau Mina, apa kau di sana?” tanyaku.“Saya di sini, Yang Mulia,” jawab Mina dari luar.“Bawa Arion ke sini. Cepat,” kataku.“Baiklah, Yang Mulia,” kata Mina.“Yang Mulia, Anda harus fokus untuk mengejan,” kata Iris.“Aku tahu!” ka

  • Istri Kedua Kaisar   121

    Hari ke-822 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah empat hari sejak Eva tinggal di sini. Aku sudah menceritakan pada Cedric dan Alicia tentang apa yang Eva katakan padaku. Sepertinya mereka sudah memberi Eva peringatan karena dia cukup tenang selama dua hari terakhir ini. Mari kita kesampingkan dia dulu. Aku sedang menghadapi masalah yang lebih besar saat ini. Masalah apakah itu? Aku sedang dalam proses persalinan saat ini. Aku sudah mulai merasakan kontraksi sejak tadi sore dan sekarang sudah hampir tengah malam. Namun, hingga sekarang aku belum diizinkan untuk mengejan oleh Iris karena pembukaan jalan lahirku belum lengkap. Iris sudah berada di kamar ini sejak tadi sore untuk memantau proses persalinanku. Cedric tadi juga langsung berlari ke sini setelah dia mendengar bahwa aku akan segera melahirkan. Aku dengar Cedric tadi sedang mengatur kesatrianya untuk ... apalah itu. Pokoknya dia sedang sibuk. Tapi dia langsung meluncur ke sini begitu mendengar berita tentang aku. Aku du

  • Istri Kedua Kaisar   120

    Hari ke-818 setelah aku menikah dengan Cedric. Sudah satu minggu sejak anggota keluarga Kerajaan Osea dihukum. Dengan tiadanya pemimpin kerajaan Osea, wilayah Osea kini benar-benar sudah menjadi bagian dari wilayah kami.Cedric memutuskan untuk membagi wilayah Osea menjadi beberapa bagian dan akan menempatkan beberapa bangsawan dari Eqara untuk menjadi pemimpin di setiap wilayah tersebut. Para bangsawan yang ditunjuk untuk itu baru saja berangkat kemarin. Mereka perlu menempuh waktu selama berminggu-minggu untuk sampai di Osea.Baiklah, mari kita kembali membicarakan tentang diriku. Usia kandunganku sudah hampir memasuki minggu ke empat puluh. Hanya tinggal menghitung hari sebelum aku melahirkan anak keduaku.Rasanya perutku sudah semakin besar. Aku jadi malas untuk bergerak karena perutku terasa berat.Saat ini aku duduk di sofa di ruang bermain Arion. Kenapa aku tidak duduk di karpet lagi? Karena aku akan kesulitan untuk berdiri

  • Istri Kedua Kaisar   119

    Masih di hari ke-810 setelah aku menikah dengan Cedric. Saat yang dinanti telah tiba. Persidangan untuk Zara akan segera dimulai.Cedric, Alicia, dan aku duduk di singgasana. Selain kami, di sini juga ada beberapa anggota dewan yang hadir dalam persidangan ini.Tak lama kemudian, Raja dan Ratu Kerjaan Osea tiba di ruangan ini. Setelah itu, Zara dibawa masuk juga oleh beberapa kesatria.Aku bisa melihat wajah Zara yang terbungkus oleh perban di bagian lukanya. Sepertinya lukanya cukup dalam.Raja dan Ratu Osea, serta Zara, berlutut di hadapan kami. Aku bisa melihat wajah Lena, sang ratu, terlihat dangat kesal dan wajah Edgar, sang raja, terlihat seperti sedang menahan rasa malu.Cedric mengisyaratkan pada William untuk memulai persidangan ini. William pun mengangguk lalu berdiri tepat berada di bawah singgasana kami."Raja dan Ratu Osea, Anda berdua telah melakukan kelalaian yang dilakukan dengan sengaja se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status