Share

2

Penulis: Azura Nucifera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 16:59:55

Hari ini benar-benar melelahkan. Sampai kapan aku harus berdiri di aula pesta ini? Cedric, sang kaisar, sama sekali tidak memandangku bahkan sejak upacara pernikahan hingga sekarang. Kami tidak berbicara satu sama lain sepatah katapun. Aku hanya berdiri di sampingnya seperti patung dan dia mengabaikan keberadaanku. Cedric sialan. Kau seharusnya tidak memilih aku bila kau hanya akan mengabaikan aku seperti ini.

Setelah satu jam berada di aula pesta, Cedric pergi entah kemana meninggalkan aku tanpa berpamitan. Sial. Dia benar-benar sialan. Rasanya aku ingin mengumpat langsung di hadapannya tapi pasti aku akan langsung dipenggal.

Aku keluar dari aula pesta sementara para tamu undangan masih menikmati pestanya. Aku sudah tidak peduli lagi.

Aku memutuskan untuk pergi kamar yang disiapkan untuk malam pertama kami. Aku masuk ke kamar itu dan mendapati dua orang pelayan sendang menaburkan bunga mawar di atas tempat tidur.

"Selamat datang, Ratu. Kami akan membantu Anda untuk membersihkan diri," kata seorang pelayan. Dia menuntunku ke dalam kamar mandi yang terhubung dengan kamar ini. Anna membantuku untuk melepaskan gaun pengantin ini.

"Siapa namamu?" tanyaku.

"Oh, maafkan aku, Yang Mulia. Namaku Anna dan dia yang sedang menaburkan bunga, adalah Clara. Mulai hari ini kami akan menjadi pelayan pribadi Anda." Aku mengangguk.

Aku masuk ke dalam bak mandi yang berisi air hangat. Rasanya benar-benar sangat nyaman. Ini sangat cocok untuk melepaskan rasa lelahku.

"Tinggalkan aku sendirian," kataku. Anna dan Clara langsung keluar dari kamar ini.

Sekarang, apa yang akan aku lakukan di sini? Tempat ini benar-benar asing untukku. Mungkin Cedric akan membuatku tinggal di istana lain besok dan menjauhkanku darinya. Untuk sekarang, mari kita bertaruh apakah dia akan datang ke sini atau tidak.

"Ternyata kau di sini, Boneka." Aku terkejut mendengar suara Cedric. Aku menoleh ke belakang dan melihat ke arahnya.

"Boneka?" tanyaku.

"Kau cantik dan tidak banyak bicara seperti boneka," kata Cedric. Entah mengapa aku merasa dia sedang menghinaku. Cara bicaranya seperti sedang merendahkan aku.

"Kenapa Anda mencari saya?" tanyaku dengan nada halus yang dibuat-buat.

"Eh, ternyata kau bisa bicara juga. Aku pikir kau bisu," ejeknya. Sialan. "Aku hanya ingin menunjukkan kamar ini padamu agar kau bisa beristirahat. Namun sepertinya aku tidak perlu melakukan hal itu lagi," sambungnya.

"Terimakasih atas perhatian Anda, Yang Mulia. Saya cukup pintar untuk bisa menemukan ruangan ini tanpa bantuan Anda," kataku dengan nada lembut dan dengan senyuman.

"Oh." Cedric pergi keluar tanpa berpamitan. Aku sampai lupa bahwa aku sedang telanjang karena rasa kesalku.

Tebaklah apa yang terjadi selanjutnya. Ya, benar sekali. Dia sama sekali tidak kembali ke tempat ini malam ini.

***

"Sudah aku duga." Aku berdiri di depan istana yang diperuntukkan untuk aku. Tempat ini tidak lebih besar dari kastil ayahku. Dan tempat ini terlihat benar-benar tidak terawat. Tanaman kering, kaca pecah, jendela yang tidak bisa tertutup dan sarang laba-laba ada dimana-mana.

"Sialan! Cedric sialan!" Aku berjalan ke dalam sambil mengumpat. Anna dan Clara mengikuti dari belakang.

"AH! Lebih baik aku pulang ke rumah ayahku daripada tinggal di tempat seperti ini." Aku menendang sebuah kursi untuk melampiaskan amarahku dan kursi itu langsung hancur berkeping-keping karena sudah lapuk.

"Kalian berdua, cari tempat untuk tidur malam ini. Aku akan melakukan protes pada Cedric sialan itu," kataku.

"Ratu, sebaiknya Anda menenangkan diri dulu," saran Clara dengan raut wajah khawatir.

"Aku sudah sangat tenang. Sampai jumpa nanti." Aku pergi keluar dari istana itu dan pergi ke istana utama.

Aku langsung ingin pergi ke ruang kerja pribadinya. Namun, ada dua orang penjaga yang menghadangku dan tidak mengijinkan aku untuk masuk ke area ini.

"Nona, orang luar dilarang masuk," kata salah satu penjaga.

"Aku adalah istri kedua Yang Mulia Kaisar. Biarkan aku lewat," kataku.

"Maaf Yang Mulia, silakan lewat," kata penjaga itu.

Aku terus berjalan dan berjalan namun aku terus digadang dan dihadang oleh para penjaga. Aku juga harus terus menjelaskan bahwa aku adalah istri kedua Cedric sialan itu. Rasanya sangat menyebalkan bahwa aku harus terus mengakui bahwa dia adalah suamiku.

Setelah perjalanan yang panjang, aku sampai di depan pintu ruang kerjanya. Tentu saja aku dihadang lagi oleh para penjaga.

"Yang Mulia, Ratu Stella ada di sini," kata seorang penjaga. Akhirnya ada yang mengenaliku.

"Masuk," kata Cedric dari dalam. Para penjaga itu langsung membukakan pintu untukku kemudian menutupnya kembali.

Aku langsung membungkuk hormat kepada Cedric. "Yang Mulia."

"Ada perlu apa?" tanyanya dengan nada tidak peduli. Dia sama sekali tidak melirik ke arahku dan hanya fokus pada kertas-kertas yang ada di meja kerjanya.

"Istana yang diperuntukkan untuk saya tinggali sudah tidak layak huni," kataku.

"Apa kau mau protes? Kau baru saja menjadi istriku kemarin. Beraninya kau protes sekarang," katanya dengan nada acuh. Sialan ini. Kalau boleh, aku sangat ingin memukul kepalanya itu. Aku benar-benar kesal.

"Lalu kenapa apabila saya protes? Saya berhak mengungkapkan pendapat saya dan memperjuangkan hak saya sebagai istri Anda," kataku dengan lembut.

"Bagaimana kalau aku bilang kau tidak berhak?" tanyanya.

"Yang Mulia, Anda tidak boleh memperlakukan saya seperti ini," kataku sambil menahan emosi.

"Kenapa tidak? Kau adalah istriku. Tentu saja aku boleh melakukan apapun yang aku mau kepadamu," katanya.

"Yang Mulia, apa Anda lupa bahwa Anda lah yang membutuhkan saya bukan saya yang membutuhkan Anda," kataku dengan nada yang selembut mungkin.

"Apa maksudmu?" Akhirnya dia melihat ke arahku. Sepertinya dia terkejut dengan penampilanku yang sedikit berantakan.

"Seperti yang saya bilang, Yang Mulia. Anda lah yang membutuhkan saya bukan saya yang membutuhkan Anda," kataku.

"Aku membutuhkanmu dan kau tidak membutuhkan aku, kau bilang?" tanyanya.

"Ya. Anda membutuhkan saya untuk menghasilkan keturunan. Sebenarnya itu tidak terlalu penting karena bisa saja Anda meniduri wanita mana pun yang Anda mau untuk membuat keturunan. Sebenarnya Anda lebih membutuhkan pengaruh ayah saya untuk membuat posisi Anda stabil. Tapi apabila saya kabur dari sini—"

"Apa kau mengancamku?" katanya dengan sedikit kesal. Oh, ini benar-benar menyenangkan.

"Tidak, Yang Mulia. Anda salah paham. Saya hanya menginginkan pertukaran yang setara. Anda tidak bodoh untuk mengerti maksud saya kan?" kataku.

"Apa kau ingin aku memberikan istana yang lain?" tanyanya. Aku langsung tersenyum mendengarnya.

"Benar sekali, Yang Mulia," kataku.

"Baiklah. Aku akan menyiapkan istana yang lain untukmu. Dengan satu syarat. Kau harus berlutut dan memohon," katanya. Dia benar-benar bajingan.

"Tidak terima kasih. Lebih baik aku pulang ke rumah ayahku dan mengadu padanya. Lalu aku akan mengajukan perceraian ke persidangan." Dia menggebrak meja kerjanya. Aku ingin tertawa melihat ekspresi marahnya.

"Baiklah. Kau boleh tinggal di Istana Mawar," katanya. Oh, mudah sekali. Sebesar itu kah pengaruh ayahku?

"Terima kasih, Yang Mulia." Aku membungkuk hormat kepadanya.

***

Bab terkait

  • Istri Kedua Kaisar   3

    Istana Mawar. Istana ini dulunya ditempati oleh Ratu Elena. Ratu Elena adalah istri kesayangan kaisar terdahulu, Kaisar Alexander. Kaisar Alexander memiliki tiga istri. Permaisuri Laura adalah istri pertama sekaligus ibu Cedric. Ratu Layla adalah istri kedua sekaligus ibu dari Pangeran Andreas. Ratu Elena adalah istri ketiga dan istri kesayangan Kaisar Alexander. Ratu Elena memiliki dua putra yaitu Pangeran Orion dan Pangeran Cassius. Ada rumor yang mengatakan bahwa Cedric sangat membenci Elena hingga saat ini. Bagaimana tidak? Kaisar Alexander lebih memilih untuk pergi liburan bersama Elena saat Laura sedang meregang nyawa melahirkan anak keduanya. Laura meninggal saat melahirkan, begitu pula anak yang dilahirkannya. Setelah itu, Elena diangkat menjadi Permaisuri. Ya, kurang lebih seperti itulah rumitnya keluarga kekaisaran dulunya. Lagipula itu tidak ada hubungannya denganku. Tapi kenapa Cedric meletakkan aku di Istana Mawar? Apa dia sangat membenciku? Entahlah. Yang penting

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Istri Kedua Kaisar   4

    Belum genap dua hari aku berada di istana tapi aku sudah terlibat dalam drama istana. Aku dituduh telah meracuni Permaisuri. Aku tertangkap basah sedang melakukan sesuatu di dapur istana utama. Ya, memang aku mengakui bahwa aku sedang mencoba mencuri makanan di dapur. Tapi aku tidak meracuni makanan atau apapun itu. Aku hanya ingin makan. Para penjaga yang menangkapku, membawaku ke ruang kerja Cedric. Sesampainya di sana, aku dipaksa untuk berlutut di hadapan Cedric. "Aku tidak menyangka ini. Baru kemarin kau mengancamku, sekarang kau sudah ingin merebut posisi Permaisuri dari Alicia," kata Cedric dengan penuh amarah. Aku bisa melihat wajahnya benar-benar marah. "Saya tidak tertarik untuk merebut posisinya. Lalu kenapa saya ditangkap seperti ini?" tanyaku. "Omong kosong. Kalau begitu apa yang kau lakukan di dapur kalau tidak meracuni bahan makanan di dapur?" kata Cedric. "Saya lapar, Yang Mulia. Di istana saya tidak ada makanan yang tersisa. Jadi saya—" "Lapar?! Omong kosong ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Istri Kedua Kaisar   5

    Masih di hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari mulai terbenam. Sudah ketiga kalinya aku berpindah tempat untuk tinggal. Mungkin bisa dibilang ke empat kalinya apabila penjara dihitung. Aku lelah. Aku sangat amat lelah tiada tara. Aku ingin pulang ke rumah ayah. Jangan bilang bahwa aku tidak bisa bersyukur. Sejak awal hidupku berbeda dengan rakyat jelata yang sejak lahir sudah hidup susah. Maaf saya beda kasta. Seorang pelayan membawakan beberapa piring makanan di lengkapi dengan hidangan penutup juga. Pelayan itu meletakkan makanan itu di meja kemudian berjalan keluar. Aku langsung berjalan menuju meja dan memakan makanan itu. Kali ini, makanannya normal. Tidak ada bau aneh di maknan ini. Aku melahap seluruh makanan itu tanpa sisa. Rasanya benar-benar nikmat dan memuaskan untuk sesaat. Kemudian aku teringat tentang Cedric sialan itu. Aku benar-benar membencinya. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku besok. Sial. Aku ingin pulang. Aku merindukan ibu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Istri Kedua Kaisar   1

    Aku tidak tahu bagaimana aku harus memulai kisah hidupku. Mungkin aku akan memulainya dengan perkenalan diri. Namaku Stella Gilmond, 23 tahun. putri dari salah satu bangsawan kelas atas di Kekaisaran Eqara. Ayahku seorang adipati atau biasa disebut dengan istilah duke, yang bernama George Gilmond. Ibu kandungku, Helena, meninggal dunia saat aku masih berusia satu tahun. Aku tidak memiliki ingatan apapun tentang dirinya. Ayahku menikah lagi dengan seorang wanita bangsawan yang bernama Lilia. Lilia sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri. Aku bersyukur memiliki ibu tiri yang sangat baik, tidak seperti yang ada di dalam cerita-cerita yang menceritakan bahwa ibu tiri itu jahat. Aku juga memiliki seorang adik laki-laki yang lahir dari rahim Lilia, namanya Albert. Entah kenapa dia lebih tunduk padaku daripada pada ayah dan ibu. Kehidupanku biasa saja untuk seorang bangsawan. Aku hidup dengan kemewahan. Guru privat yang datang hampir setiap hari untuk mengajariku. Makan enak, tempat ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Istri Kedua Kaisar   5

    Masih di hari ke enam setelah aku menikah dengan Cedric. Matahari mulai terbenam. Sudah ketiga kalinya aku berpindah tempat untuk tinggal. Mungkin bisa dibilang ke empat kalinya apabila penjara dihitung. Aku lelah. Aku sangat amat lelah tiada tara. Aku ingin pulang ke rumah ayah. Jangan bilang bahwa aku tidak bisa bersyukur. Sejak awal hidupku berbeda dengan rakyat jelata yang sejak lahir sudah hidup susah. Maaf saya beda kasta. Seorang pelayan membawakan beberapa piring makanan di lengkapi dengan hidangan penutup juga. Pelayan itu meletakkan makanan itu di meja kemudian berjalan keluar. Aku langsung berjalan menuju meja dan memakan makanan itu. Kali ini, makanannya normal. Tidak ada bau aneh di maknan ini. Aku melahap seluruh makanan itu tanpa sisa. Rasanya benar-benar nikmat dan memuaskan untuk sesaat. Kemudian aku teringat tentang Cedric sialan itu. Aku benar-benar membencinya. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku besok. Sial. Aku ingin pulang. Aku merindukan ibu.

  • Istri Kedua Kaisar   4

    Belum genap dua hari aku berada di istana tapi aku sudah terlibat dalam drama istana. Aku dituduh telah meracuni Permaisuri. Aku tertangkap basah sedang melakukan sesuatu di dapur istana utama. Ya, memang aku mengakui bahwa aku sedang mencoba mencuri makanan di dapur. Tapi aku tidak meracuni makanan atau apapun itu. Aku hanya ingin makan. Para penjaga yang menangkapku, membawaku ke ruang kerja Cedric. Sesampainya di sana, aku dipaksa untuk berlutut di hadapan Cedric. "Aku tidak menyangka ini. Baru kemarin kau mengancamku, sekarang kau sudah ingin merebut posisi Permaisuri dari Alicia," kata Cedric dengan penuh amarah. Aku bisa melihat wajahnya benar-benar marah. "Saya tidak tertarik untuk merebut posisinya. Lalu kenapa saya ditangkap seperti ini?" tanyaku. "Omong kosong. Kalau begitu apa yang kau lakukan di dapur kalau tidak meracuni bahan makanan di dapur?" kata Cedric. "Saya lapar, Yang Mulia. Di istana saya tidak ada makanan yang tersisa. Jadi saya—" "Lapar?! Omong kosong ap

  • Istri Kedua Kaisar   3

    Istana Mawar. Istana ini dulunya ditempati oleh Ratu Elena. Ratu Elena adalah istri kesayangan kaisar terdahulu, Kaisar Alexander. Kaisar Alexander memiliki tiga istri. Permaisuri Laura adalah istri pertama sekaligus ibu Cedric. Ratu Layla adalah istri kedua sekaligus ibu dari Pangeran Andreas. Ratu Elena adalah istri ketiga dan istri kesayangan Kaisar Alexander. Ratu Elena memiliki dua putra yaitu Pangeran Orion dan Pangeran Cassius. Ada rumor yang mengatakan bahwa Cedric sangat membenci Elena hingga saat ini. Bagaimana tidak? Kaisar Alexander lebih memilih untuk pergi liburan bersama Elena saat Laura sedang meregang nyawa melahirkan anak keduanya. Laura meninggal saat melahirkan, begitu pula anak yang dilahirkannya. Setelah itu, Elena diangkat menjadi Permaisuri. Ya, kurang lebih seperti itulah rumitnya keluarga kekaisaran dulunya. Lagipula itu tidak ada hubungannya denganku. Tapi kenapa Cedric meletakkan aku di Istana Mawar? Apa dia sangat membenciku? Entahlah. Yang penting

  • Istri Kedua Kaisar   2

    Hari ini benar-benar melelahkan. Sampai kapan aku harus berdiri di aula pesta ini? Cedric, sang kaisar, sama sekali tidak memandangku bahkan sejak upacara pernikahan hingga sekarang. Kami tidak berbicara satu sama lain sepatah katapun. Aku hanya berdiri di sampingnya seperti patung dan dia mengabaikan keberadaanku. Cedric sialan. Kau seharusnya tidak memilih aku bila kau hanya akan mengabaikan aku seperti ini. Setelah satu jam berada di aula pesta, Cedric pergi entah kemana meninggalkan aku tanpa berpamitan. Sial. Dia benar-benar sialan. Rasanya aku ingin mengumpat langsung di hadapannya tapi pasti aku akan langsung dipenggal. Aku keluar dari aula pesta sementara para tamu undangan masih menikmati pestanya. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku memutuskan untuk pergi kamar yang disiapkan untuk malam pertama kami. Aku masuk ke kamar itu dan mendapati dua orang pelayan sendang menaburkan bunga mawar di atas tempat tidur. "Selamat datang, Ratu. Kami akan membantu Anda untuk membersihk

  • Istri Kedua Kaisar   1

    Aku tidak tahu bagaimana aku harus memulai kisah hidupku. Mungkin aku akan memulainya dengan perkenalan diri. Namaku Stella Gilmond, 23 tahun. putri dari salah satu bangsawan kelas atas di Kekaisaran Eqara. Ayahku seorang adipati atau biasa disebut dengan istilah duke, yang bernama George Gilmond. Ibu kandungku, Helena, meninggal dunia saat aku masih berusia satu tahun. Aku tidak memiliki ingatan apapun tentang dirinya. Ayahku menikah lagi dengan seorang wanita bangsawan yang bernama Lilia. Lilia sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri. Aku bersyukur memiliki ibu tiri yang sangat baik, tidak seperti yang ada di dalam cerita-cerita yang menceritakan bahwa ibu tiri itu jahat. Aku juga memiliki seorang adik laki-laki yang lahir dari rahim Lilia, namanya Albert. Entah kenapa dia lebih tunduk padaku daripada pada ayah dan ibu. Kehidupanku biasa saja untuk seorang bangsawan. Aku hidup dengan kemewahan. Guru privat yang datang hampir setiap hari untuk mengajariku. Makan enak, tempat ti

DMCA.com Protection Status