Share

Bab 95. Levi Bisa Menebaknya

“Nikmat, bukan?” ledek Sebastian sambil terkekeh ke Bruno yang kesakitan.

Bruno masih jadi udang di lantai. Mungkin telur masa depannya dipecahkan kaki Melody yang ganas.

Sebastian berhasil memberangus pergerakan Bruno sehingga si pembunuh bayaran tertelungkup di lantai dengan dia memberikan tekanan mendominasi menggunakan lutut di punggung Bruno.

“Udah, stop, Bruno daripada kamu semakin bonyok.” Sebastian benar-benar mengunci kedua tangan Bruno di belakang.

Bruno masih terkejut dan heran karena namanya bisa disebut oleh lawannya.

Tapi ketika Bruno hendak memberontak, Sebastian berlaku lebih kejam lagi.

Kreek!

“Argh!” Bruno memekik keras ketika sikunya dipatahkan Sebastian secara paksa.

"Udah dibilangin, masih saja ngeyel. Hah...." keluh Sebastian berlagak menyesal.

Melody mendekat, menambah aura dominasi pada Bruno agar lelaki itu tidak macam-macam lagi.

“Berhenti melawan, atau aku tusuk kakimu pakai pisau! Aku bisa buat kamu cacat permanen, mau?” ancam Melody sambil mengacungkan pis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status