Share

Chapter 5 - Bajingan

Author: Aerina No 7
last update Last Updated: 2022-04-04 01:15:47

“Pffft! Buhahaha!”

“Hahaha!”

“Lihat, lihat! Apa katanya tadi? Dia ingin menikahi si monster yang mengerikan itu? Bahkan, sampai mau membawakannya barang-barang murahan, … yang ia anggap sebagai mahar pernikahan? Lelucon macam apa ini?”

“Hahaha, gila sekali dia! Bisa-bisanya, orang rendahan semacamnya, berkelakuan dengan sangat sok belagu begitu?”

Dimulai dari sang putra mahkota yang tergelak di dalam tawa terbahak-bahaknya, … semua orang yang di sana–kecuali si laki-laki itu dan Qilistaria tentunya–berlarut-larut dalam aksi menertawakan.

Tidak sakit hati atau pula tersinggung oleh semua perlakuan itu, si laki-laki berambut merah ini justru, … malah terus-menerus menampilkan senyuman terbaiknya kepada sang Duke.

Memang benar, terkait hal penting apa yang barusan orang-orang itu bicarakan. 

Mahar yang dibawakannya untuk mempersunting Qilistaria sebagai istrinya sekarang ini, terhitung bernilai sangat murahan. Memang benar pula, bahwa ia, bahwa dirinya, … adalah seseorang manusia dari kalangan rakyat jelata, yang memiliki status derajat paling rendahan.

Meski begitu, hal semacam itu, … tak akan bisa langsung membuat kepercayaan di dalam dirinya menjadi terpukul mundur. 

Sekali memutuskan untuk maju, maka ia pun harus maju, … sampai ke titik di mana pada akhirnya, tangannya itu bisa menorehkan barang sedikit sentuhan, ke tempat atau ke sesuatu yang betul-betul ingin sekali ia tuju. 

Sekiranya, begitulah prinsip yang dipegang teguh olehnya sedari dulu.

“Hei, Nak. Aku ingin bertanya?”

“Tanyakan saja apa yang ingin diketahui oleh Anda, dari Saya yang rendahan ini, … Your Grace.”

Dengan bersamaan menepuk bahu kokoh si laki-laki muda itu, Duke Yoargi pun … segera bergegas melontarkan sebuah pertanyaan.

“Apa kau sudah sebegitu tidak warasnya, sampai-sampai membuatmu berpikiran untuk menikahi perempuan terkutuk semacamnya?” tanyanya seperti sedang meragukan keputusan berat dari si laki-laki muda ini, yang memang terlihat percaya diri akan menghabiskan seluruh sisa hidupnya, … untuk hidup bersama dengan monster seperti Qilistaria.

“Terima kasih telah bertanya, tetapi … Saya benar-benar sehat dan segar bugar, Your Grace. Saya tidak gila, dan Saya juga sepenuhnya waras.”

“Ah, baguslah kalau begitu. Akan tetapi, benarkah kalau kau ini benar-benar ingin memiliki orang, yang memiliki sebuah penampilan mengerikan semacamnya, anak muda?”

Qilistaria yang menundukkan kepalanya dengan takut-takut, setelah sebelumnya ia diperhatikan oleh banyak orang yang membuatnya menjadi sangat gugup, kini mulai menggerakkan irisnya dalam melirik dan memusatkan semua perhatiannya, … untuk melihat seseorang yang telah menyatakan diri akan meminangnya secara terang-terangan untuk menjadi seorang istri, lewat celah memanjang dari helaian rambut hitamnya … yang tampak menjuntai menutupi sisi muka.

“Saya benar-benar serius. Yang Terhormat, … Tuan Duke of Yoargi.”

Penampilan tubuhnya dari belakang, kebanyakan menampakkan betapa lebarnya punggung dan juga bahu si laki-laki itu. 

Rasa-rasanya, akan terasa sangat nyaman sekali jika pundak si laki-laki tersebut dijadikan sebagai tempat untuk Qilistaria bersandar, … dalam mencurahkan isi hati, beserta menceritakan semua kesusahan yang telah di lalui, dari hari ke hari.

Seperti warna merah menyala, yang terdapat di bagian dalam daging buah stroberi. Seperti warna merah terang, yang terdapat pada rambut lebat milik si laki-laki. Semua pesonanya, telah turut membanjiri eloknya penampilan yang terasa cerah, lagi menghangatkan, … untuk penampilan suram Qilistaria yang terasa sangat mendinginkan.

“Kalau begitu, cepat ambil saja dia pergi dari sini. Oh! Dan jangan lupa, untuk membawa kembali bawaan seserahan maharmu. Takutnya, tidak akan ada yang bisa kalian berdua makan nanti, agar bisa bertahan hidup lebih lama lagi di dunia ini,” tukas sang Duke dengan diakhiri ucapan mengejek, yang kemudian kembali di sambut oleh gelak tawa dari para tamu undangan.

Memang benar. 

Dari awal, sang Duke telah menyebutkan di dalam selebaran pamfletnya, bahwa ia akan memberikan putri sulungnya, … kepada siapa pun yang mau menampungnya dengan senang hati dan secara Cuma-Cuma, yang sama sekali tak akan dipungut biaya olehnya, semacam mahar untuk suntingan pernikahan.

Akan tetapi, karena si laki-laki muda itu merasa kurang pantas untuk membawa pergi anak gadis orang, tanpa memberikan sesuatu kepada orang yang telah membesarkannya, … jadi, secara suka dan ringan rasa, ia membela-belakan diri untuk membawa bawaan berat dari rumahnya ke Duchy sini, … dalam tujuan menyerahkan barang seserahan yang semampunya dapat ia berikan ini. 

“Jika Anda berkata seperti itu, maka—“

“—Maka aku mengizinkanmu untuk menjadi suaminya, sesuai dengan apa yang kau inginkan,” ujar Duke Yoargi, memotong ucapan yang belum selesai dikatakan oleh si laki-laki berambut merah tersebut.

Mengangkat tangannya yang memegang segelas anggur merah ke atas, untuk menarik perhatian dari semua tamu undangan di sana, sang Duke … melanjutkan apa yang ia inginkan, untuk dikatakan olehnya sekarang.

“Semoga … pernikahan kalian berdua, akan banyak diberi kesengsaraan.”

Mengikuti apa yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh sang Duke, para tamu undangan, … bersama dengan Duchess dan Mirabella, mengangkat masing-masing gelas minuman mereka, seraya mengatakan ucapan selamat juga, … secara serentak, dan sorak-menyorak. 

“Selamat atas pernikahan kalian berdua, … si monster dan petani rendahan.”

“Selamat, selamat. Semoga kutukan dari monster yang mengerikan itu akan tersalurkan kepadamu ya!”

“Haha, aku tidak sabar untuk segera melihat si orang itu dikutuk juga.”

“Benar! Aku pun tak sabar untuk menantikannya!”

Felaise, sang putra mahkota Gupenhileum itu pula, tak lupa untuk mengikutsertakan dirinya dalam aksi menyelamati pengantin baru, … yang telah disahkan dengan mudah oleh ayah si mempelai wanita, seraya mengangkat gelas kosong miliknya ke atas udara.

“Selamat atas pernikahan kalian berdua. Semoga, … kutukan dan penderitaan yang sangat-sangat menyedihkan, akan senantiasa menyertai kalian berdua selalu,” ujarnya, mendoakan pasangan pengantin baru yang telah sah menikah tanpa acara resepsi, … dan juga tanpa di hadiri oleh sang raja, selaku penghulu pernikahan untuk para bangsawan, … dengan doa buruk yang tak patut untuk ditiru.

“Hei, mempelai pria,” panggil sang Duchess dengan suaranya yang terdengar berwibawa, “Bukankah ini sudah waktunya untukmu, membawa mempelai pengantin wanitamu, … pergi menuju ke rumahmu?”

“Ah! Itu ….”

Tersentak sejenak, tetapi segera berhasil mengendalikan ekspresi muka terperangahnya dengan baik, … si laki-laki muda itu pun, langsung bergegas berjalan dengan cepat menuju ke lokasi di mana Qilistaria, yang sampai saat ini masih ada berdiri di tempatnya semula … hampir sama seperti sebuah jelmaan patung.

“Permisi, Princess Yoargi.”

Si laki-laki itu, mengulurkan tangan kanannya ke hadapan Qilistaria yang tampak melebarkan iris matanya, karena merasa sangat terkejut.

Dengan diiringi oleh suara beratnya yang terdengar mengalun dalam nada rendah, … lagi memenangkan, si laki-laki itu pula, langsung bergegas mengutarakan salah satu dari sekian banyaknya keinginan terbesar … yang sudah ada dan telah bersemayam dari sejak lama, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.  

“Maukah Anda, ikut bersama dengan Saya, … pulang ke rumah Anda yang baru?”

Qilistaria terdiam kaku. Bahkan, ia juga berasa tak mampu untuk berbicara sekarang, selayaknya memiliki mulut yang telah membisu. 

Hanya dengan melihat telapak tangan milik lelaki itu, yang tampak memiliki ukuran dua kali lebih besar dari telapak tangan miliknya saja, … sudah membuat tubuhnya menjadi semakin berguncang dengan hebat, saking parahnya … untuk mencoba menyembunyikan badan yang gemetaran dengan sebaik mungkin.

Menurutnya, … apa yang harus ia lakukan di saat-saat seperti ini, … selain dari melarikan diri sendiri?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 6 - Suami … Istri

    Segala perasaan yang terkurung di dada semacam keraguan, ketakutan, kecemasan, beserta kekhawatiran, … telah bercampur aduk dan berkecamuk, sampai membuat semuanya terasa remuk, menjadi sebuah serbuk-serbuk yang bubuk.Bagaimana jika, tangan itu menepisnya, … tatkala ia balik membalas uluran tangan dari lelaki tersebut?Bagaimana jika, tangan besar itu digunakan untuk menamparnya, memukulnya, atau menyiksanya, … dikala ia nanti ikut pergi bersama dengannya, meninggalkan kediamannya yang tak lebih dari sekadar tempat penangkaran kehidupannya selama ini?“Rumahnya memang tidak semewah dan sebesar mansion di Duchy sini, dan juga, … penghasilan Saya dalam usaha untuk mencukupi kebutuhan hidup pun, tidak akan sebanyak yang diberikan oleh orang tua Anda. Akan tetapi, satu hal yang pasti, ….”Ah, Qilistaria takut. Qilistaria bingung.Banyak sekali

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 7 - Nama

    “Nama Saya, Derian Aesundarishta. Istri bisa memanggil Saya, dengan sebutan yang Istri suka.”Berjalan secara berdampingan, bersama dengan suaminya yang telah disahkan oleh banyak saksi di pesta perjamuan sayembara tadi, … Qilistaria merasa kikuk.Ia tidak terlalu tahu harus bereaksi bagaimana, terhadap orang asing yang baru dikenalnya ini. Terlebih lagi, … karena dia adalah seorang laki-laki.“Saya lebih tua dari Anda dua tahun. Jadi, di tahun ini, Saya telah memasuki usia 20 tahunan.”Atas ancaman dari Duke Yoargi yang katanya akan membuang semua hasil panen kerja kerasnya, dalam beberapa bulan ke belakang ini dengan perasaan enteng, … secara terpaksa, Derian pun mau tak mau membawanya kembali bersamanya, menuju ke rumah miliknya yang sederhana.Mengikuti ke mana Derian akan mengajaknya pergi, Qilistaria hanya mengemasi sedikit barang-barang

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 8 - Ayo Pulang

    “Ma-maaf! Sa-saya, telah menjatuhkannya sampai-sampai menimpa kaki Anda. Sa-saya … Sa-saya,”Berujar dengan tidak karuan, akibat dari merasa sangat bersalah, … Qilistaria langsung membungkukkan badannya berkali-kali, untuk meminta permohonan maaf dari Derian, … dengan tangan gemetarnya yang tak bisa berhenti mencengkeram erat rok gaun.Bagaimana jika Derian menjadi kesal padanya, lalu mengayunkan tangan ke arahnya, … untuk seterusnya memberikan sebuah pukulan, atau pula tamparan, sebagai bentuk dari hukuman?Apa yang harus ia lakukan, jika Derian terlampau marah terhadapnya, dan berakhir dengan membuang atau meninggalkannya di sini?Apa …? Bagaimana …? Dan, dan, … siapa yang, …? Argh! Pokoknya, pertama-tama, … Qilistaria merasa harus meminta maaf kepada Derian, dengan sangat bersungguh-sungguh.Derian yang tidak nyaman dikala d

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 9 - Rumah

    Rumah yang ditinggali oleh Derian, adalah rumah panggung yang luasnya dapat ditinggali oleh tiga, sampai lima orang sekaligus. Cukup luas memang, namun, … rumahnya, hanya memiliki interior-interior yang sangat sederhana.Tiga kamar tidur, satu dapur, dan juga satu ruang tengah yang dapat digunakan sebagai ruang untuk makan, … adalah isi keseluruhan bagian dalam rumah panggung.Di bagian luar rumah, ada halaman luas yang dipenuhi oleh tanaman bunga. Sedangkan, untuk di bagian belakangnya, … ada bilik kamar mandi kecil yang bersebelahan langsung dengan sumur air timba.“Maaf, rumahnya … begitu sederhana untuk Anda.”Menggelengkan kepalanya dengan pelan, yang kemudian diselingi oleh gumaman, “Ehm,” Qilistaria mulai melangkahkan kakinya, untuk segera memasuki tangga rumah panggung berlantai papan kayu tersebut, dengan langkah yang begitu diperhatikan.&nbs

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 10 - Karena Anda Adalah ….

    “Rambutnya berwarna merah sama seperti milik Saya, dengan ujung helaian yang sedikit bergelombang, juga memiliki kepanjangan yang sepanjang dada. Matanya pula, memiliki manik merah sama seperti milik Saya juga! Dia memiliki kelopak mata ganda alami, sehingga membuat matanya tampak lebih besar dan bulat, dari kebanyakan gadis seusianya!”Berjalan ke dapur mengambil satu buah pir, beserta piring pisin dan pisau buahnya, kemudian kembali ke tempat di mana ia duduk, … Derian lanjut bercerita seraya memotong buah pir tersebut sampai berbentuk potongan-potongan kelinci, untuk kemudian ditata olehnya di atas piring, … lalu mengasongkannya kepada Qilistaria.“Kedua orang tua kami telah meninggal lama. Ayah yang merupakan seorang petani dan juga peternak ulung di desa ini, meninggal sewaktu Saya masih berusia belia. Sementara, Ibu kami, … seorang pedagang pasar tradisional yang menjajakan hasil panen Ayah, menin

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 11 - Kapan?

    “Karena Anda, adalah cinta pertama Saya.”“Ci … cinta pertama?”“Ya.”Memandang Qilistaria lembut dengan tatapan mata yang penuh arti, Derian kembali menarik punggung tangan istrinya itu, untuk kemudian mengecupnya lagi.“Anda adalah cinta pertama Saya.”Tidak percaya begitu saja dengan pernyataan yang begitu mengejutkan hatinya barusan, Qilistaria segera melontarkan pertanyaan, “Dari sejak kapan, dan … dan, bagaimana bisa?”Menyahuti pertanyaan itu dengan bibir tipisnya yang tak bisa untuk berhenti tersenyum, Derian menjawab, “Dari Saya masih kecil, dan dari pandangan pertama awal Saya berjumpa dengan Anda.”“… Su-sungguh?”“Uh-hum. Saya bertemu dengan Istri untuk pertama kalinya, dan kemudian jatuh cinta pa

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 12 - Seperti Keajaiban

    “… Anda muncul di depan mata Saya, dengan membawakan sebuah keajaiban, … yang sudah berhasil membuat wajah sembab Saya, kembali dihiasi oleh senyuman yang begitu lebar.”“… Huh?” lirih Qilistaria terbengong, seakan-akan tidak percaya.Merasa masih cukup ragu dengan apa yang barusan didengarkan olehnya, ia lekas bertanya, “Ba-bagaimana bisa?”Seraya melanjutkan kembali apa yang tengah ia kerjakan, Derian pun meneruskan aksi berbagi kenangannya, “Sembari tersenyum manis, Anda datang menghampiri Saya menyerahkan Rifa yang diam menurut untuk bergandengan tangan bersama Anda, dengan mata sehitam jelaga, … yang juga tampak menyorotkan senyuman di balik topeng berbentuk sayap kupu-kupu hitam. Di saat itulah, Saya jatuh cinta untuk pertama kalinya, pada pandangan pertama Saya terhadap Anda.”Qilistaria terdiam. Dia termen

    Last Updated : 2022-04-07
  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 13 - Kakak Ipar … Yah?

    “Nah~ sudah siap.”Berdendang ringan sembari meletakkan panci panas mengepul di tengah meja makan, yang memunculkan bau harumnya aroma masakan sup bening kentang berpotong dadu kecil-kecil, dengan ditambah oleh sedikit lada dan daun bay leaf kering, … dengan perasaan bangga, Derian … sukses mempersembahkan sajian masakan pertama untuk istri yang ia cinta, dengan wajah merah merona.“Se-sebenarnya, Saya tidak terlalu pandai memasak,” jujur Derian dengan malu-malu, mengasongkan semangkuk sup yang sudah ia siapkan sesempurna mungkin, kepada Qilistaria, “Tetapi, … Saya harap, ini akan sesuai dengan selera Anda.”Mengambil sendok dan mengucapkan terima kasih atas makanannya, Qilistaria lekas berdoa sebelum makan.Tak lama kemudian, ia langsung melahap suapan pertama makanannya dengan sedikit canggung, akibat dari terus-menerus diperhatikan oleh Derian.&nb

    Last Updated : 2022-04-07

Latest chapter

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Epilog

    -“Bagaimana? Adikmu lucu sekali bukan?”--“….”-Derian kecil melongo lebar.Manik mata merahnya yang bulat itu memandang lamat-lamat akan bayi di dekapan sang ibu, dengan sorot berkilaunya yang kini didominasi oleh rasa penasaran.-“Unggaa~!”-Bayi berambut merah serupa seperti milik Derian yang tengah menggolekkan tubuhnya di dekapan sang ibu itu, menggeliat pelan dan juga menguap membukakan mulutnya yang kecil.Sangat menggemaskan sekali, sampai-sampai itu membuat pipi Derian menghangat akibat disapu oleh semburat merah.-“Mungil~!”- tukas Derian terkagum-kagum, seraya merundukkan wajahnya supaya lebih dekat lagi dengan wajah bayi merah tersebut.-“Bu, memangnya ada ya … makhluk semungil ini? Dia sepelti boneka, bukan manusia~!”--“Hoho, tentu saja ada. Bahkan, di mata Ibu, kamu juga masih sama kecilnya … Ian.”--“Mana mungkin! Ian sudah besal tahu!”--“Pfft! Begitu ya?”-Ibu Derian terkekeh pelan mendengarnya.Dia merasa senang sekali, kalau anak pertamanya … ternyata menerima keha

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 95 - Lamaran Pernikahan

    “….”Hening mendera, membuat mereka berlima seolah-olah memeragakan patung yang membisu.Bagaimana tidak? Mereka ini tidak salah mendengarnya lo, kalau gadis itu baru saja memanggil nama lengkap dari Ryuuki di kawasan yang baru anak itu jelajahi!?Orang macam apa gadis ini? Latar belakangnya, sama misteriusnya dengan senyuman yang masih ia pamerkan.SRUK~!Gadis asing itu melepaskan genggaman tangan dari Ryuuki, tanpa sedikit pun melepaskan arah pandangnya.Akan tetapi, … tunggu sebentar.Apakah mungkin, gadis itu benar-benar orang asing?“….”Tidak.Rasanya, Qilistaria pernah melihatnya pada suatu waktu, dan suatu tempat.Namun, entah kapan dan di mana ia merasa pernah bertemu dengan gadis berpenampilan kurang lebih serupa dengan gadis di hadapan Ryuuki tersebut.Yang jelas, ingatannya membesitkan sesuatu, kalau Qilistaria sungguh pernah mengalami pertemuan itu.“Sebenarnya, siapa k—!”—QUOONG~!Suara trompet besar yang memekakkan telinga, memotong pertanyaan yang hendak Ryuuki ajuka

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 94 - Gadis Misterius

    “Ladang? Kita akan pergi ke sana? Sungguh?”“Ya.”“Ayah yakin, kau bisa mengurus ladang? Bukankah para bangsawan seperti kita tidak pernah mengurusi sesuatu semacam itu secara langsung?”“Harusnya sih begitu. Tapi kan, Ayah rindu dengan masa-masa saat menjadi petani dulu.”“Ayah pernah menjadi seorang petani?!”Perjalanan menuju ladang yang sering kali digarap oleh Derian untuk menghasilkan hasil alam, ternyata tidak terlalu membosankan akibat diisi oleh obrolan yang berpusat dari pertanyaan-pertanyaan Ryuuki.“Apa salahnya dengan menjadi petani? Kan menyenangkan bisa melihat tumbuhan tumbuh dan menghasilkan manfaat bagi kita?”“Hanya … kaget saja. Aku tak menyangka kalau Ibu mau menikah dengan orang seperti Ayah.”“Hei, kamu ini …!”Derian tertawa kecil.Dia kemudian mencubit cuping hidung Ryuuki, dan membuat anak itu tersentak sebentar karena jalur pernapasannya disabotase.Sambil mengusap-usap hidungnya yang kena cubit gemas barusan, Ryuuki kembali berceloteh.“Aku bicara apa adany

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 93 - Kencan Singkat (3)

    “…!?”Yurish memegangi pipinya heboh. Matanya terbelalak tidak percaya, dan wajahnya dipenuhi oleh keringat dingin.Meski gerakannya sangat signifikan seperti itu, kendati demikian, mulutnya tetap setia untuk terus terkatup.Jangan lupakan pula dengan kehadiran rona merah yang mulai menjalar menghiasi parasnya yang indah itu.Semua gerak-gerik aktifnya dalam merespons perbuatan Rifa barusan, telah berhasil membuat satu orang lagi di dekat mereka, yakni si penjaga lapak permainan, menghela nafasnya dengan ogah.“Duh, nasib~ nasib. Dunia hanya milik pasangan kekasih saja. Sedangkan yang jomblo, kami cuma menumpang,” gerutunya pelan.Tak menghiraukan orang yang seperti menjadi seekor nyamuk pengganggu di dekat mereka, Rifa mengulaskan senyuman paling manis yang pernah ia singgungkan.“Ayo kita pergi lagi,” ajaknya, dilanjutkan dengan membalikkan tubuh dan mulai berjalan meninggalkan Yurish di belakang, sembari asyik memeluk dan mengelus-elus boneka kucing putih itu.“T-tunggu!”Sebelum p

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 92 - Kencan Singkat (2)

    “Dibeli~! Dibeli~!”“Sotongnya kak? Sotongnya dek~!”“Suvenir cantik~! Siapa yang mau suvenir cantik~? Hanya empat keping perak saja, kalian sudah bisa membawa pulang suvenir yang cantik~!”Hiruk pikuk keramaian pasar malam ini membawa pengalaman baru bagi Yurish.Dia yang anteng berjalan sembari bersebelahan serta bergandengan tangan dengan Rifa itu, tak bisa menolong sepasang bola mata miliknya supaya berhenti jelalatan.Mulutnya pula, sesekali terlihat menganga, menunjukkan ekspresi jujurnya yang memang terkagum-kagum dengan indahnya pasar malam.“Pak, beli sosis bakarnya dua ya.”“Siap, Nona muda!”Yurish mengalihkan kekagumannya, tuk digantikan dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.Dia menatap Rifa di sampingnya dan tukang sosis bakar yang tengah sibuk menyiapkan pesanan barusan, secara bergantian dalam beberapa kali.Si pria yang mewarnai rambutnya menjadi hitam kembali, namun, kali ini ia mewarnainya bukan secara manual melainkan menggunakan sihir hitam, merasa sangat gugup.Di

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 91 - Kencan Singkat

    “Dia sudah tidur?” Derian bertanya pelan sekali, seakan-akan ia tengah berbisik.Menghampiri kekasih tambatan hati yang tengah memandangi putra mereka dari ambang pintu kamar, Duke berambut merah menyala itu memeluk Qilistaria dari belakang, dan melabuhkan dagunya pada bahu sang istri.“Eh-hm. Begitulah,” balas Qilistaria sama pelannya, menutup rapat pintu kamar anak mereka secara hati-hati.“Bagaimana dengan Rifa?” Tanya Qilistaria balik, selagi menimpali tangan Derian yang melingkari perutnya itu dengan jari-jemarinya yang mengusap lembut.CHUP~!Derian melayangkan kecupan singkat pada pipi Qilistaria sejenak, seterusnya menjawab, “Dia pergi keluar. Katanya ingin melihat-lihat sekeliling tempat ini setelah lama tidak berkunjung ke sini.”“Begitu ya?”“Kalau sudah begini, Qilia ….”“Hm? Kenapa, Ian?”“… Pindah ke kamar, yuk?”~•••~“Woah~! Semuanya tidak banyak berubah ya?”Rifa merasa nostalgia.Dia yang sedang berjalan-jalan santai menyusuri perkampungan tempatnya menghabiskan masa

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 90 - Ulang Tahun (2)

    “Huhhh? Apa ini?!” Ryuuki memekik histeris. Setelah menghabiskan waktu beberapa jam tuk menahan rasa pegal sewaktu mengendarai kereta kuda, hal yang dihadapi oleh Ryuuki saat ini adalah … pedesaan?! Apa maksudnya ini?! Apakah mereka akan melakukan piknik di tempat yang kumuh?! Kalau benar begitu, mendingan Ryuuki tinggal di Duchy saja! “Ini adalah tempat yang bersejarah untuk Ibu, Ryuuki.” “Ehh?!” Yang benar saja?! Tempat ini?! Sebuah rumah kecil yang sepi bertempat di tengah-tengah hutan, jauh ke pemukiman penduduk?! “Ini adalah rumah tempat ayah dan bibimu menghabiskan masa kecilnya, dan juga tempat pertama di mana Ibu merasa diterima.” Benar, itu adalah rumah yang sempat ditinggali oleh Qilistaria, sebuah rumah panggung yang luasnya dapat ditinggali oleh tiga, sampai lima orang sekaligus. Rumah yang ditinggalkan karena dijual, untuk menambah biaya pindah tempat tinggal ke kawasan yang lebih tenang, selepas kejadian tak mengenakan menimpa Qilistaria dulu. Derian kembali

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 89 - Ulang Tahun

    “Humm~!” Ryuuki merajuk. Dia mengerutkan keningnya dan menekuk bibir akibat merasa sebal. Anak itu berlaku cemberut untuk sekarang, dikarenakan sudah seminggu lamanya, … ia tak dapat berdekatan dengan sang ibu. Di mana, ia sudah dilarang untuk tidur bersama, dimandikan oleh ibunya, dan belajar di ruang kerja … secara tegas. “Ada apa, Tuan muda?” Berdiri di samping meja belajarnya yang kali ini kembali ke tempat asalnya ia biasa belajar, … adalah sang ajudan dari Duke, Estevan. Estevan yang berwajah cerah, bersikap riang, dan berhati lapang, … karena gajinya dinaikkan sebanyak dua kali lipat akibat sarannya terhadap sang Duke sangat efektif dan juga begitu membantu. Buktinya, Estevan bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri saat ini. Yakni, sang Duchess kembali menaruh perhatian baru terhadap majikan utamanya. “Apa Anda kesulitan dengan sesuatu? Beritahu Saya!” seru Estevan sembari tersenyum lebar, yang entah mengapa terasa begitu mengesalkan di mata Ryuuki. “Kau tak perlu

  • Istri Duke Adalah Putri Yang Terkutuk   Chapter 88 - Lelah

    “…?” Qilistaria memberanikan diri tuk sedikit menolehkan kepalanya ke belakang. Begitu ia menoleh seperti itu, dirinya pun langsung dipertemukan dengan wajah suaminya, Derian, yang menyorotkan netra merah menyala miliknya supaya memandang Qilistaria lamat-lamat. Manik mata yang seindah batu rubi itu berkontak mata dengan milik Qilistaria secara intens, seolah-olah … dirinya tengah memancarkan segenap perasaannya, hanya lewat lirikkan mata. “… H-hp!” Qilistaria mengulum bibir. Dia membelalakkan mata, dan spontan menahan nafas sewaktu menyadari kalau wajah Derian semakin mendekat. Bahkan, pangkal hidung mereka saja sempat bersinggungan untuk sebentar. Tak kuat dengan aksi yang membuat wajahnya jauh semakin memerah lagi, wanita berstatus ibu satu anak itu pun memejamkan matanya pasrah. Dia akan menerima apa pun yang hendak Derian berikan saat ini secara senang hati, dan dengan dada yang menggebu-gebu akibat jantung berdebar kencang. Namun, …. “Ughh! Minggir~!” SRUAK

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status