Share

20 - Pencuri Kecupan

Feli melongo, menatap Nathen dengan tatapan tak habir pikir. 'Dia mulai lagi,' batinnya.

"Mau atau tidak?"

"Tentu saja tidak mau. Apa masih perlu dipertanyakan?" Feli menjawab dengan nada sarkastik.

Nathen mengangguk paham. "Tidak masalah." Ia tersenyum manis, setelahnya. "Kau tidak mau memberiku ciuman?"

Feli menyedekapkan kedua lengannya di dada. "Ya, tentu saja. Memangnya Paman siapa, harus kuberi ciuman? Tidak tahu malu sekali, meminta ciuman dari anak kecil seperti aku ini."

Mengatupkan bingkai birai cukup rapat, Nathen menundukan pandangannya sesaat. "Kau bilang, kau itu bukan anak kecil."

"Kalau dengan menjadi anak kecil aku tidak harus memberi Paman ciuman, maka aku akan dengan sangat senang hati, menerima hal itu. Biar saja aku menjadi anak kecil selamanya. Dalam pandangan Paman, aku memang seperti itu, kan? Aku akan selalu menjadi anak kecil."

"Tidak masalah." Nathen tersenyum tipis. "Karena aku lebih suka menc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status