Share

Memalukan

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-27 21:00:11

Alea sungguh masih shock karena kejadian itu. Dia gelisah dan merasa teramat malu kalau si kecil Laila akan bercerita ke yang lainnya. Mau ditaruh  mana mukanya.  Pria ini harus tanggung jawab atas apa yang terjadi. Alea gemas sekali padanya yang sampai bisa sembrono itu. Bagaimana bisa pintu depan masih di buka saat mereka begituan.

“Ya biasanya juga gak ada yang datang. Orang kita jarang bertetangga,” gumam Ardhan karena Alea sejak tadi komat-kamit sebal.

“Malu, Kak!” rengek Alea menutup wajahnya. Apa dia bisa menghadapi Kamila dan yang lain setelah ini?

“Kenapa sesedih itu? Taruhan deh, mereka pasti sangat bahagia kalau mendengar kita begituan. Kalau sampai Laila cerita sama Mama, aku yakin Mama akan bikin syukuran besar-besaran.” Ardhan mencoba membuat Alea tidak secemas itu.

“Bohong ah, ngapain juga bikin syukuran besar-besaran karena itu? Malah jadi malu lha kita!”

“Masih untung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Balap Motor

    Setelah menyelesaikan meeting pentingya di sebuah Hotel, Ardhan kembali ke kantornya karena masih ada hal yang harus dia kerjakan. Bertemu Leon dia jadi teringat bahwa dia memintanya membantu mengambilkan motornya di rumah keluarga. “Tante nanya buat apa motormu?” ujar Leon menyerahkan kunci motor itu pada Ardhan. “Kau jawab apa?” “Buat balapan liar ngrebutin cewek cantik!” Leon becanda yang segera ditimpuk pensil Ardhan. “Astaga, aku cuma becanda. Ya mana mungkin aku bilang demikian. Tahu sendiri kan nyokapmu itu kalau mengintrogasi sampai kakek-nenek yang sudah meninggal puluhan tahun lalu kesangkut juga.” “Lebay Lu!” gumam Ardhan menatap kunci motornya. “Serius pakai motor lamamu?” Leon bertanya lagi, motor Ardhan jarang kepakai, bisa jadi ada onderdil yang mulai bandel. “Hmm!” hanya itu jawaban Ardhan, dia kembali memikirkan banyak kemungkinan di kepalanya. Leon bisa melihat temannya itu tampak risau lalu mencoba berbicara baik-baik. Apapun alasannya, mempertaruhkan seorang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Cidera

    Alea berusaha menghubungi ponsel Ardhan sejak tadi tapi tidak juga tersambung. Apa dia masih sibuk di kantornya? Ini sudah jam 20.00. Bilangnya tadi kalau sudah selesai urusannya dia akan segera pulang. Tapi sampai malam begini tidak juga datang.Ah, biasanya Ardhan juga pulang lebih larut dari jam sekarang. Mana bisa sih Ardhan berubah secepat itu? Sudah benar dugaannya kemarin-kemarin, kalau Ardhan melakukan semua ini karena dia merasa butuh pelampiasan dari patah hatinya. Batin Alea kembali sebal.Mungkin sebentar lagi datang. Ujarnya lagi dalam hati sambil mondar-mandir di dekat jendela. Kemarin saat Ardhan masih jutek padanya, mau dia pulang kemalaman atau bahkan tidak pulang sekalian Alea tidak pernah memikirkannya sedalam ini. Sekarang dia malah tidak bisa tidur.Pikiran buruknya mulai mendera. Apakah Ardhan bersama wanita itu lagi? Bisa jadi mereka bertemu di suatu tempat kemuaain saling berbicara dan menyesali apa yang terjadi. Bukankah hubungan mereka sudah lama terjalin. Ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Kedatangan Naysila

    Ting Tong!Bel rumah berbunyi saat Alea membersihkan dapur.Siapa sepagi ini datang? Batin Alea yang segera beranjak melihat siapa yang datang. Dari jendela Alea bisa melihat seorang wanita berambut sebahu berdiri memunggungi. Penampilannya serba ketat dan sungguh menggoda. Siapa wanita itu? Lalu demi tidak melanjutkan rasa penasarannya, Alea pun membuka pintu.“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” sapa Alea pada wanita itu.Mendengar sapaan Alea, wanita itu sontak membalikan tubuhnya dan menatap Alea. Ada orang lain di rumah Ardhan? Siapa dia?‘Naysila?’ batin Alea yang tidak kalah terkejut. Apa mungkin dugaannya semalam benar bahwa Ardhan pasti bersama Naysila hingga sikapnya mulai berubah lagi?“Kau siapa?” tanya Naysila memperhatikan Alea.Gadis itu masih memakai celemek. Dan menggunakan baju rumahan sederhana serta rambut yang diikat asal. Bisa jadi Alea adalah pembantu Ardhan. Naysila menyimpulkan sendiri.“Apa kau pembantu Ardhan?” tanya Naysila dengan tatapan menyelidik.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Cemburu

    “Alea?” panggil Ardhan pada Alea yang menghindarinya itu.Gadis itu mengambilkan sarapan untuk Ardhan dengan cepat, lalu balik menyodorkan makanan yang sudah di masaknya tadi pagi-pagi sekali. Sikap Ardhan yang seenaknya membuatnya kembali teringat bahwa pria itu tidak mencintainya. Mereka menikah karena terpaksa. Alea pun seolah menepatkan di mana posisinya. Tidak lebih seperti seorang pembantu.“Kamu tidak ikut sarapan?” masih Ardhan mencoba berkomunikasi. Walau sepertinya Alea sedang ngambek. Alea hanya menggeleng kemudian mengambil ponselnya berlalu pergi. Ardhan hanya menghela napas dan menatap makanan itu. Jadi tidak berselera makan. Dia pun hanya meneguk air putih dan terdiam sesaat. Tubuhnya sudah lebih baik, tapi masih sedikit lemas. Bahkan untuk menjelaskan pada Alea bahwa dia tidak sedang bersama Naysila semalam Ardhan masih lelah.Alea yang sudah masuk ke dalam kamar merasa hampa. Dia marah tapi kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Hanya Terpeleset

    Alea terbeku menatap kepergian Leon dan baru menyadari bahwa dugaannya sungguh berlebihan pada Ardhan. Saat tersadar dia sedikit tergesa mencari Ardhan. Alea membuka kamar, tidak ada Ardhan di dalam sana. Dia segera berlari ke lantai atas dan juga tidak mendapati siapapun di sana. Kembali turun memeriksa dapur, pun tidak ada Ardhan di sana. Piring makanan yang disuguhkannya masih utuh tidak tersentuh makanannya.“Kaaak!” panggil Alea mencari keberadaan Ardhan. Pintu samping pun tidak terbuka, lalu kemana Ardhan.“Kaak!” Alea memeriksa lagi kamar, dia merasa lega karena Ardhan ternyata baru keluar dari kamar mandi. Alea langsung menghambur pada Ardhan.“Lihat, tangan Kakak yang sakit!” Alea segera memeriksa tangan Ardhan dengan cemas.“Auh, sakit!”Tidak sengaja tangan Alea menyenggol lengan Ardhan karena sedikit terburu-buru. Ardhan jadi heran, darimana Alea tahu kalau tangannya sakit.“O

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Belum Menerima Kekalahan

    Valen yang sedang menghechek keuangan toko dihampiri salah seorang pelayannya. Dia menunjuk ke arah teras toko karena ada teman laki-laki yang sedang menunggu. Valen menoleh dan mengintip sejenak dari jauh. Mengetahui itu Devano, Valen meminta anak buahnya mempersilahkan masuk ke ruang sebelah.“Ada apa? Ini sudah malam lho?” sapa Valen yang baru menghampiri Ardhan. Tadi dia mempercepat pekerjaannya agar bisa menghampiri Devano segera.“Hhg…” Devano hanya menghembuskan napas panjang. Sepertinya ada hal yang sangat menganggu pikirannya.Valen mengambilkan minuman ringan dan beberapa snack di kulkas tokonya. Sambil berpikir, apakah yang membuat Devano sumpek karena dia masih memikirkan untuk tetap mencintai Alea?Beberapa hari yang lalu, Valen mendengar Alea dan Devano berbicara serius. Alea meminta Devano agar tidak lagi berharap padanya. Alasannya memang tidak salah, bahwa Alea sudah bersuami.“Kamu masih mikirin Alea?” tanya Valen yang ikut pusing dengan kisah cinta kedua temannya it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Donat Spesial

    Devano duduk di kantor keamanan sambil melihat CCTV setiap sudut tempat. Saat melihat mobil Ardhan memasuki parkiran, keningnya berkerut. Pria itu bagaimana bisa secepat itu pulih setelah terpelanting waktu balapan?Devano juga tidak terlalu bertanya bagaimana keadaan Ardhan saat temannya memapahnya ke mobil dan membawanya pergi.Dikiranya Ardhan butuh waktu lama setidaknya bisa turun dari tempat tidurnya. Nyatanya pagi ini dia sudah terlihat keluar dari mobilnya meski dengan satu tangan digendong. ‘Pria itu tangguh juga’ gumamnya dalam hati.Melihatnya berjalan ke pintu penumpang membukakan pintu untuk Alea, Devano sedikit mengernyit, sikapnya itu memang tidak buruk pada Alea, dan akhir-akhir ini malah lebih sering terlihat dekat dengan Alea. Apa pria itu sudah berubah dan tidak lagi menjalin hubungan gelap dengan kekasihnya?Sepertinya Ardhan harus cari tahu hal itu. Kalau memang Ardhan sudah berubah, Devano bisa mundur baik-baik. Bukankah niatnya menantang Ardhan karena tidak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Apa Kau Bersedia?

    Saat Devano mengucapkan hal itu, Alea terkejut karena merasa tidak meminta Devano mencicipi donat buatannya. Apa mungkin chef tadi memberikan donat yang masih ada beberapa di piring pada Devano?Kenapa juga mengucapkan terima kasih? Pasalnya baru saja tadi Alea mengatakan bahwa donat itu special dibuatnya hanya untuk Ardhan.Alea melirik Ardhan yang tampak tenang di permukaan itu, namun ragu apakah Ardhan menyembunyikan kesalnya? Untung pintu lift terbuka karena mereka sudah sampai di lantai bawah. Devano keluar terlebih dahulu barulah Ardhan dan Alea.“Kau langsung mau pulang?” tanya Ardhan pada Alea yang berjalan dengan langkah kaki panjang. Alea jadi harus menyelaraskan jalannya. Kakinya lebih pendek dari Ardhan.Apa dia beneran marah karena ucapan Devano? Batin Alea melihat sikap Ardhan yang berubah dingin. Langkah kakinya jadi mengendur dan membiarkan pria itu memimpin di depan sedikit panjang jaraknya.“Alea?” Ar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bahagia Sudah Kembali

    Dia sedang bermimpi. Mendengar bayi mengoceh di sampingnya. Matanya tidak mau membuka karena masih ingin menikmati ocehan bayi yang terdengar gemas di telinganya. Usia Vier sudah 3 bulan, seharusnya dia saat ini sudah mulai mengoceh. Alea jadi sedih mengingatnya. Suara itu tidak hilang di telinganya meski matanya perlahan terbuka dan termenung sesaat. Dia tidak sedang bermimpi. Suara ocehan itu masih ada. Perlahan dia menoleh ke samping. Deg! Bayi siapa itu? Alea terperanjat dan segera bangkit. Namun dia masih menatap bayi itu seolah mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata, yang akan menghilang saat dia menyentuhnya. Tidak, jangan menyentuhnya! Nanti hilang. “Eeeeehhh!” suara bayi itu seperti merasa kurang nyaman dengan posisinya yang mencoba tengkurap tapi terhadang bantal. Bayi itu mulai menangis namun Alea belum juga bergeming. Masih menatapnya saja dan menikmati visual yang bisa dirasakannya. Tangannya mulai bergerak perlahan menyentuh bayi itu. Na

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anakku Masih Hidup?

    “Mbak Sika dini hari begini ada apa?” Ardhan meminta Sika segera masuk.Sika terlihat menghela napas lega dan begitu saja melewati satpam yang galak itu mengikuti Ardhan. Napasnya tampak memburu karena tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu.“Ada apa, Mbak? Mbak ada masalah?”Ardhan mendudukan Sika di teras. Dia melihat sika membuka penutup keranjang yang ditentengnya. Seorang bayi yang sedang terlelap. Ardhan heran Sika menyodorkan keranjang bayi itu padanya.“Bayi siapa, Mbak?” tanya Ardhan masih tidak mengerti.Baru ketika dia memperhatikan dengan jelas bayi yang terlelap dengan anteng itu darahnya berdesir hebat. Jantungnya seolah berhenti berdegup namun setelahnya berdegup dengan kencang. Wajah bayi itu membuatnya terkenang putranya. Sungguh bayi yang menggemaskan.“Mbak?!” Ardhan tidak ingin terlalu berhayal. Dia butuh kebenaran dari Sika.“Ini Javier, Pak!”

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tamu Dini Hari

    Kondisi Hera mulai membaik setelah Alea menemuinya dan membesarkan hatinya. Perasaannya yang sudah bercampur aduk tidak karuan karena merasa bersalah sudah membuat cucunya hingga berakhir dalam tragedi yang mengenaskan. Hera merasa bertanggung jawab atas rasa tertekan sang menantu, hingga membuat kondisinya sendiri malah memburuk.Kehadiran Alea yang sudah bisa mengikhlaskan semuanya membuat Hera kembali punya semangat hidup lagi. Setelah ini akan ada Vier-Vier baru lagi yang terlahir dari rahim sang menantu.“Ajaklah istrimu berlibur. Sudah, anggap semua yang terjadi hanya mimpi buruk saja. Jangan pikirkan pekerjaan dulu.” Hera bertutur pada Adhan.“Baik, Ma!” ujar Ardhan begitu saja memenuhi keinginan sang mama. Sikapnya mulai berbeda setelah kejadian ini. Lebih banyak diamnya dan terlihat dingin dengan sekitar.Ya Allah, mudah-mudahan suamiku baik-baik saja. Batin Alea yang mulai merasa bahwa bukan hanya dirinya yang terli

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ikhlas

    Ardhan baru membuka lengannya dari melindungi pandangannya yang silau karena ledakan api di vila. Melihat Alea sudah berlari menuju arah vila yang terbakar, Ardhan begitu terkejut namun segera mengambil langkah panjang untuk mengejar wanita yang sungguh membuat darahnya hampir berhenti mengalir itu.Begitu tubuh itu sudah ada dijangkauannya, Ardhan langsung meraihnya. Ledakan kedua terdengar membuat Ardhan dan Alea terpental di rerumputan beberapa meter dari tempat itu.“Lepas! Aku mau menyelamatkan anakku. LEPASIN!” Alea meronta mencoba mendorong dada Ardhan.“Sudah, Sayang! Sudah ya?” Ardhan mendekap dan mencoba menenangkan istrinya yang kalut itu. Dia sudah frustasi dan tidak berdaya melihat kilatan api itu. Hanya berharap anak buah Pram berhasil menyelamatkannya. Meski dia merasa itu tidak mungkin mengingat kobaran api yang segera membumbung sesaat setelah dia keluar rumah itu. Kemungkinan besar mereka terjebak di dalam.&ldquo

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Nekat

    “Bayimu manis sekali! Seharusnya akulah yang melahirkan anak-anakmu, bukan wanita laknat itu!” Naysila menggendong bayi yang terbungkus selimut itu sambil menimang-nimangnya. Melihat sikapnya yang manis dia tidak percaya bahwa wanita ini adalah iblis yang tega memberikan obat tidur pada bayi 2 bulannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu yang pertama. Pram akan mengaburkan barang bukti itu dan mengakui itu hanyalah sebuah kesalahan. Kau akan bebas!” tutur Ardhan sambil terus mengawasi pergerakan Naysila. Menunggu kesempatan agar bisa merebut bayinya.“Apa buktinya? Kau bisa saja membohongiku. Kau sudah berkali-kali membohongiku Ardhan!”“Kau mau bukti bagaimana?”Sebentar terdengar sesuatu seperti ada yang datang. Tatapan Naysila menjadi tidak percaya pada Ardhan. Bukankah dia sudah memintanya datang sendiri tadi. Tapi sepertinya dia berbohong lagi.Dengan geram disambarnya botol minuman keras

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menyelamatkan Javier

    Ardhan melakukan panggilan namun segera merijeknya untuk memastikan dan menunggu reaksi dari nomor tersebut. Pram sudah tidak sabar melacak lokasinya jika benar pemilik nomor itulah yang menculik Javier.Tidak berapa lama muncul notif pesan dari nomor tersebut. Netra Ardhan membulat membaca teks yang dikirimkan dari nomor itu.Pram yang juga membaca notif itu dari laptopnya menatap Ardhan terkejut. Fix, ini adalah penculiknya.[ Akhirnya kau mencariku! ]Begitu pesan yang terbaca di ponsel Ardhan.“Telpon dia!” tukas Pram.Ardhan menormalkan emosinya dan mencoba tenang sebelum menelpon ke nomor itu.Panggilan tidak langsung diangkat. Baru di panggilan ke tiga, seseorang itu mengangkatnya.“Hallo?” sapa Ardhan fokus mendeteksi suara apa saja yang bisa didengarnya dari dalam ponselnya sehingga bisa dijadikan petunjuk.“Hhhg!” suara itu baru terdengar di telinga Ardhan. Sepertinya d

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Siapa Penculiknya?

    “Anakku!? Mana anakku, Paman?” Alea tampak mendesak.Ketika pintu belakang mobil dibuka, keluarlah anak buah Pram membawa bayi yang tertidur lelap. Melihat selimut dan corak baju yang digunakan bayi itu, Alea merasa sedikit lega. Dia pun mengambil bayi itu dari tangan anak buah Pram dengan tidak sabar.“Vier? Kau tidak apa, Nak?” Alea memeluk sang bayi erat seolah takut kehilangannya lagi.Hera merasa sungguh bersalah karena kecerobohannya membiarkan baby sitter itu membawa cucunya hingga membuatnya hampir celaka. Dia baru hendak menghampiri sang menantu, tapi Alea sepertinya merasa ada yang tidak beres.“Tidak!” ujarnya menatap bayi itu. Pegangan tangannya tidak stabil dan Ardhan langsung mengambil alih bayi itu. Dia sama terkejutnya dengan Alea saat menatap bayi yang terlelap itu.“Ada apa?” Nadhim segera menghampiri. Cemas sekali takut sesuatu terjadi pada cucuny

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

DMCA.com Protection Status