"Sekarang, belum ada yang menemukan merek syal dan sarung tangan ini. Ada yang bilang, mungkin syal dan sarung tangan ini rajutan tangan khusus dari merek terkenal."Irene merasa gugup mendengar diskusi rekan kerjanya. Jika mereka tahu bahwa itu rajutan dia, entah apa yang akan mereka pikirkan.Melihat syal dan sarung tangan Michael, Shanti bergumam, "Sarung tangan ini mirip sekali dengan rajutan Irene sebelumnya."Bagaimanapun, sebelumnya, saat Irene merajut sarung tangan ini, Shanti melihatnya dari samping. Selain itu, Irene juga meminta bantuan Shanti di bagian yang tidak dia pahami, jadi tentu saja Shanti mengenali sarung tangan itu.Hanya saja, begitu Shanti mengucapkan kata-kata ini, dia langsung dihina oleh orang-orang di sekitarnya."Kak Shanti, kalaupun Irene merajut sarung tangan, memangnya sarung tangan itu layak dipakai oleh Michael?""Michael hanya memakai sarung tangan yang dirajut oleh desainer terkenal, mana mungkin dia akan memakai hasil rajutan seorang petugas kebersi
"Aku tahu," kata Elena sambil menahan kegelisahan dalam hatinya. Untuk sekarang, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah pergi meminta penjelasan dari Irene.Dia harus mencari tahu apa sebenarnya hubungan antara Irene dengan Kris!...Pada malam hari, setelah Irene mandi dan keluar dari kamar mandi, dia melihat cahaya dari celah pintu yang menghubungkan kamar ini dengan kamar sebelah.Apakah Michael sudah pulang?Sambil memikirkan hal ini, Irene mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Dia ingin memberi tahu Michael tentang penjemputan sopir itu.Hanya saja, pintu itu tidak tertutup rapat, melainkan sedikit terbuka. Jadi, begitu Irene mengetuk pintu itu, pintu itu langsung terbuka. Irene melihat sebuah proyeksi besar di bagian kiri depannya. Dari proyeksi itu, jelas-jelas bisa terlihat bahwa ada rapat yang sedang berlangsung. Di layar tersebut, juga terlihat banyak orang asing.Pada saat ini, semua orang di rapat itu jelas-jelas melihat dirinya. Tatapan mereka secara serentak t
Irene hanya merasa bahwa pada saat ini, dia seperti seekor binatang langka yang sedang diamati oleh orang-orang."Hmm? Kakak benar-benar mau kujemput?" tanya Michael lagi.Wajah Irene sudah benar-benar merah. Dia bergegas berkata, "Nggak perlu." Kemudian, dia langsung kembali ke kamarnya dan menutup pintu penghubung itu.Michael tersenyum kecil. Saat dia berbalik, ekspresinya sudah kembali seperti semula. Dia duduk lagi di kursinya dan kembali menghubungkan audionya."Mari kita lanjutkan rapatnya," kata Michael dengan cuek sambil mengabaikan ekspresi semua orang yang tampaknya sangat penasaran.Seseorang tidak bisa menahan diri dari bertanya, "El, apakah itu orang yang menelepon saat kita rapat sebelumnya?"Dengan alis terangkat, Michael bertanya, "Kenapa? Mau tahu, ya?"Dalam sekejap, orang itu merinding ketakutan. Dia tertawa dengan canggung dan berkata, "Emm ... mari kita lanjutkan rapatnya."Meskipun mereka sedang rapat, semua orang malah memiliki pemikiran yang sama, yaitu bahwa p
Ekspresi Elena seketika menjadi kaku. Namun, sekarang, dia juga tidak bisa menunjukkan amarahnya, jadi dia hanya tersenyum dengan malu. Kemudian, dia mengeluarkan dompetnya dan bertanya pada Irene, "Berapa?"Irene langsung menjawab, "212 ribu."Elena mengeluarkan uang 400 ribu dan berkata dengan gaya pura-pura murah hati, "Kakak nggak perlu mengembalikan uang yang lebih, anggap saja sebagai pemberianku untuk Kakak."Irene tersenyum dengan sinis sambil menerima uang itu dan berkata, "Ini bukan pemberianmu, tapi akulah yang berbaik hati hanya menerima ganti rugi sekecil ini. Menurutmu, kalau aku menuntutmu karena kamu sengaja melukaiku, berapa uang yang harus kamu bayar untuk kompensasi?"Wajah Elena langsung memerah. Untung saja, pada saat ini, dia memakai masker, jadi tidak ada yang bisa melihat ekspresinya!Dia hampir lupa bahwa Irene dulunya adalah seorang pengacara!"Mana mungkin aku sengaja melukai Kakak?" kata Elena dengan seulas senyuman palsu di wajahnya. "Aku benar-benar nggak
Namun, hal-hal inilah yang membuat seorang wanita mengira bahwa dirinya sedang dimanjakan.Elena tiba-tiba melepaskan kacamata hitamnya dan memelototi Irene. Api amarah membara dalam tatapannya. "Irene, Kris itu milikku!" seru Elena."Kalau begitu, kamu bisa mengucapkan kata-kata ini di hadapan Kris, bukan padaku," kata Irene dengan nada dingin."Kamu ...." Elena mendengus, lalu akhirnya berbalik dan berjalan pergi dengan cepat.Karena dia tidak akan mendapatkan jawaban apa pun dari Irene, tidak ada gunanya dia berlama-lama di tempat ini. Namun ... dia menginginkan agar Irene membayar atas ucapan Irene hari ini.'Berapa lama lagi aku bisa menjadi pacarnya Kris? Aku akan menjadi pacar terakhir Kris!' pikir Elena.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan merelakan Kris pada orang lain!...Pada malam hari, Irene menerima pesan dari Thomas, pemimpin grup pemain figuran sebelumnya. Thomas meminta Irene untuk pergi ke lokasi perfilman sebelumnya pada hari istirahatnya minggu ini."Kata sutradar
Wajah Irene memerah. Dia berusaha untuk memalingkan wajahnya untuk menghindari jarinya Michael. Namun, jari tangan pria ini mengikuti gerakannya, layaknya bayangan, sehingga dia sama sekali tidak bisa menghindar."Michael, jangan mempermainkanku," kata Irene dengan kesal. Di bawah pancaran cahaya lampu, kedua matanya yang bulat tidak terlihat lelah seperti biasanya, melainkan terlihat lebih hidup karena amarahnya.Michael menatap kedua mata wanita ini seakan-akan dia terpesona. Ada banyak sekali mata yang lebih indah dari matanya Irene, tetapi hanya sepasang mata inilah yang bisa membuat Michael merasa tergila-gila.Michael merasa seakan-akan matanya Irene bisa membuatnya merasa posesif, membuatnya tidak ingin membiarkan Irene menatap pria lain dengan tatapan seperti ini."Kalau aku bukan mempermainkanmu? Kalau kubilang aku bisa memberimu berapa pun yang kamu mau? Kalau begitu, apakah kamu akan menerima penderitaan ini demi uang itu?" tanya Michael.Irene bisa merasakan ujung jari Mich
"Aduh, Celia, jangan bicara seperti itu!" tegur seseorang."Ucapanku benar," kata Celia Clark dengan nada dingin."Tapi, tadi, dia memang turun dari mobil BMW," kata yang lainnya."Mungkin saja dia diantarkan oleh orang hebat yang mendukungnya. Ada beberapa orang yang nggak berbakat, tapi pandai menarik perhatian orang lain dan menjalin hubungan dengan bos besar," kata Celia dengan nada sinis.Pada perekaman sebelumnya, Celia mengira bahwa Irene sedang sial, sehingga dia ditindas oleh pemeran wanita kedua itu. Alhasil, tak disangka, Kris malah langsung menggendong Irene di hadapan semua orang dan membawa Irene ke ruang istirahat.Hal ini membuat Celia sangat cemburu. Harus diketahui bahwa Celia sangat menginginkan kesempatan seperti ini. Dia bahkan merasa sangat menyesal.Kalau tahu begitu, saat Elena menyuruh Irene untuk memperagakan gerakan bersujud, Celia seharusnya mengajukan diri. Meskipun pada saat itu Irene terlihat sangat menyedihkan, dia malah menarik perhatian Kris, jadi hal
Semua orang di kru perfilman harus menuruti kemauan Elena. Meskipun Irene pernah diselamatkan sekali oleh Kris, ini hanyalah sebuah hal sepele, tidak ada satu pun orang di kru perfilman yang akan menyinggung Elena demi seorang pemain figuran yang tidak penting seperti Irene.Pada saat ini, sutradara mengatur semua orang di posisinya masing-masing untuk memulai perekaman.Saat mereka hendak memulai perekaman adegan semua orang berlutut, seorang koordinator di kru perfilman ini tiba-tiba berlari ke arah sutradara ini dengan terburu-buru dan mengucapkan beberapa patah kata pada sutradara tersebut. Ekspresi sutradara itu langsung berubah. Dia bergegas berdiri dan berjalan dengan tergesa-gesa ke sisi lainnya.Selain orang-orang yang sedang dalam perekaman, orang-orang lainnya memandang ke arah perginya sutradara itu dengan penuh rasa penasaran sambil menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi, hingga sutradara itu pergi dengan begitu terburu-buru.Pada saat ini, sutradara itu berjalan mengha