Share

Jalangmu!

Suasana mendadak sunyi. Sepeninggal Cecil, hanya ada Devan yang berada di ruang itu. Denting jam yang mengitari poros, terdengar cukup nyaring.

Teringat suatu hal, Devan memutuskan untuk menyusul Cecil ke dalam, membahas penukaran yang akan dilaksanakan tepat jam 8 pagi di rumah ini.

Di sisi lain, Cecil yang memainkan ponselnya dengan berselonjor kaki di atas kasur, mendengus kesal kala suara ketukan pintu yang tak santai mengganggu waktu istirahatnya.

Sudah bisa ditebak, itu pasti Devan, karena Utari tidak akan se-kasar dan se-berutal itu ketika hendak masuk kamarnya.

"Sebentar! Jangan berisik!" teriak gadis itu memutar bola matanya.

Langkah kakinya dipijakkan pada lantai dengan gontai. Tanpa alas yang nyaman, gadis itu sedikit berjingkat merahan hawa dingin yang mulai menjalar dari ubin marmer megah di kediaman Nicolas.

Cecil memutar kunci, membuka kenop pintu dengan ekspresi yang datar. Benar dugaannya. Ternyata Devan yang berdiri gagah di ambang pintu dengan satu tangan dimasukkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status