Share

Bab AA. Capa, Aku Teringat!

"Nais mau itu, donat," jawab Naisa.

"Kok donat? Mau makanan?" tanya Salma.

"Bukan, itu yang macam-macam," jawab Naisa.

Salma baru paham, yang dimaksud putrinya itu adalah mainan masak-masakan. Awalnya Salma berpikir yang dimaksud itu donat susun. Namun, langsung teringat beberapa hari yang lalu, Nais memang minta masak-masakan yang ada aneka ragam makanan, seperti salah satunya donat.

"Oh, masak-masakan?" tanya Salma.

"Yes," jawab Naisa.

Hunaisa tidak suka beli dengan online. Dia pengennya datang langsung ke toko. Sangat hobi juga bercengkrama dengan kasirnya.

Salma memandang Hunaisa dengan wajahnya senangnya. Ia ikut tersenyum bahagia, melihat Hunaisa juga bahagia. Hunaisa itu anaknya sangat membuat Salma terharu.

Masih kecil, tapi dia itu ketara banget baiknya. Perhatiannya dengan Salma juga sangat dalam. Kalau melihat Hunaisa duduk di kursi mobil dengan tubuh mungil dan senyumnya yang tidak lari, ia jadi merasa seperti suaminya hadir di situ.

Biasanya Hunaisa duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status