Share

Bab 29. Ada Saja Masalah

"Mbak hanya mengingatkan kamu untuk menghubungi Mas Farhan, bukan yang lain. Lebih baik uangnya kamu simpan untuk cicilan bulan depan. Kamu lebih membutuhkan daripada Mbak. Mbak memang tidak punya materi yang dibanggakan, tetapi ini sudah cukup.

"Iya, Mbak Fika. Maaf," jawab adikku ini, kemudian terdengar helaan napas darinya. Mungkin dia menyadari nadaku tadi terdengar lebih tinggi daripada biasanya. Aku tidak pernah berkata keras kepadanya. Mungkin dia kaget dengan reaksiku tadi.

"Nanti pakai nomorku saja, kalau Mas Farhan akan kredit mobil," ucapnya membuka percakapan baru.

"Tidak, Dek."

"Kenapa? Apalagi Mas Farhan sekarang kerja proyek-proyek begitu. Kapan hari dia cerita. Itu butuh fasilitas yang menunjang penampilan, Mbak. Kalau naiknya sepeda motor, dapat kerjaan, ya, yang rumahan. Hasilnya tidak seberapa, hanya capek doang, dan gitu-gitu aja."

"Mas Farhan bilang, dia tidak memerlukan itu," sanggahku tentang pendapatnya. Mana ada teori seperti itu.

"Mbak Fika, aku bilangin, ya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status